Piala Dunia 2022

Jogo Bonito, Antara Membuat Luka dan Terluka

Babak 8 Besar Piala Dunia 2022 Qatar mulai bergulir. Tim Samba Brasil berhadapan dengan tim Balkan Kroasia.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Sipri Senda saat memperkuat Collegio San Paolo Roma dalam turnamen Clericus Cup 2008 yang diselenggarakan Vatikan. Inzet (kanan): bintang Brasil Neymar Jr. 

Jika Brasil lengah, maka jogo bonito atau permainan indah ala Samba (bukan Sambo), akan merasakan sengatan Luca Modric cs yang membuat luka.

Baca juga: Tarian Tango dan Total Football

Brasil dengan jogo bonitonya berada di dua pilihan ketika berhadapan dengan tim Balkan yang spartan ini. Atau membuat luka, atau terluka.

Maka irama Samba dalam pertarungan gengsi dan teknik tinggi ini mesti dimenangkan. Pilihannya adalah membuat Luca Modric terluka. Akankah itu mungkin?

Dari segi materi pemain, Brasil bertaburan bintang yang malang melintang dalam kompetisi Eropa maupun lokal. Ada Neymar, Casimiro, Thiago Silva, dan bintang muda yang sedang moncer dengan ketajamannya membobol gawang lawan, Richarlison.

Juru taktik, Tite, akan dengan mudah mengatur strategi permainan khas Brasil karena materi pemain yang mumpuni. Mimpi menjadi campeone untuk keenam kalinya bukan mustahil, meskipun harus melewati jalan terjal.

Jalan terjal itu bernama Kroasia di depan mata, dan pemenang antara Argentina dan Belanda, pada babak semifinal mendatang.

Jogo bonito telah melekat pada tim Samba Brasil. Kalah atau menang, mereka tetap menyuguhkan permainan indah yang menghibur penonton.

Para pemain bertalenta tinggi itu akan menyihir penonton dengan permainan atraktif sekaligus agresif untuk menghasilkan gol dan memenangkan pertandingan.

Filosofi jogo bonito menjadi roh permainan Brasil kapan pun, termasuk partai melawan Kroasia. Para pemain Brasil adalah seniman-seniman bola.

Bagi mereka, bermain bola itu seni. Ada unsur keindahan, maka disebut jogo bonito. Apalagi kalau keindahan itu bermahkota kemenangan. Jika demikian, maka jogo bonito itu membuat luka, dan bukan terluka.

Meski demikian, tujuan utama bukanlah membuat luka. Itu cuma konsekuensi dari sebuah kemenangan.

Tetapi seni memainkan bola dalam jogo bonito mewartakan nilai hidup yang indah. Di sana ada kerja sama apik, ada koordinasi cerdas, ada komunikasi efisien, dan ada pencapaian tujuan efektif.

Semua itu dijiwai oleh nafas persatuan dan persaudaraan sebagai bangsa (nasionalisme), sekaligus persatuan dan persaudaraan universal sebagai bangsa manusia (internasionalisme-humanisme).

Nilai-nilai inilah yang diusung dalam perhelatan sepak bola dunia. Dan Brasil dengan jogo bonitonya maupun Kroasia dengan permainan spartannya, akan menyuguhkan nilai-nilai tersebut dalam duel ini.

Baca juga: Jadwal Perempat Final Piala Dunia 2022 Kroasia vs Brasil, Beratnya Vatreni Menggulingkan Selecao

Pertandingan babak delapan besar ini akan seru, menegangkan, mengasyikkan, dan menghibur, tapi juga berpotensi menghasilkan luka dan tangisan bagi yang kalah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved