Berita NTT
Program Siap Siaga NTT Rekomendasi Libatkan Masyarakat Rentan Dalam Pembangunan NTT
Terdapat dua lembaga di bawah Swara Parangpuan dalam kegiatan itu yakni PIAR dan UDN. Yakkum juga dengan dua yayasan yakni SOPAN dan Koppesda
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Program SIAP SIAGA merekomendasikan agar kelompok rentan di NTT dilibatkan dengan optimal dalam perencanaan pembangunan oleh pemerintah NTT.
Lokakarya pulih bersama yang dilakukan di empat wilayah terkait penanggulangan Covid-19 lewat pemulihan ekonomi dan pariwisata yang inklusi.
Hal itu diungkapkan Ristha Tnunay dari Swara Parangpuan dan selaku ketua panitia kegiatan dalam Lokakarya Akhir Tahun Program Pulih Bersama di Provinsi NTT yang digelar di Hotel Neo Aston Kupang, Jumat 2 Desember 2022.
Baca juga: Siswa-Siswi Speksanyo Juara I Lomba Putra-Putri Tari Cilik NTT 2022
Kegiatan itu dibuka oleh Penjabat Sekda NTT, Yohanna Lisapally, juga dihadiri Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, BPBD NTT dan BPBD perwakilan empat wilayah dimaksud.
Dua konsorsium besar berperan dalam kegiatan ini yaitu Yakkum di wilayah Sumba Timur dan Swara Parangpuan di wilayah kerja Kabupaten Rote Ndao, Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Sumba Timur.
Terdapat dua lembaga di bawah Swara Parangpuan dalam kegiatan itu yakni PIAR dan UDN. Yakkum juga dengan dua yayasan yakni SOPAN dan Koppesda.
"Hari ini adalah pertemuan terakhir kami untuk menginformasikan ke pemerintah yang sudah kami lakukan dan tentunya untuk keberlanjutan kegiatan ini perlu kami hand over hasil kerja kami," sebut Ristha Tnunay
Ia menyebut ini menjadi bagian sinergi untuk melengkapi apa yang tidak ada dalam data pemerintah.
Baca juga: Lima Kelurahan Usulan Pemekaran di Kota Kupang Belum Penuhi Syarat
Menurutnya isu yang sangat perlu dibahas ialah pelibatan masyarakat rentan yaitu kelompok difabel atau disabilitas, perempuan sebagai kepala keluarga, maupun lansia yang jarang terlibat dalam perencanaan pembangunan.
Selain itu pendataan terkait kelompok ini juga mempunyai kendala untuk dapat mengakses atau mendapat haknya seperti misalnya bantuan dari pemerintah.
"Lewat program ini kami pastikan tidak ada satu orang pun tertinggal dalam perencanaan pembangunan termasuk saudara kita yang berkebutuhan khusus," lanjut dia.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk pertanggungjawaban kerja mereka selama 9 bulan yang ditanggapi juga oleh pemerintah.
"Kami harap dari hasil pertemuan ini ada rumusan untuk memastikan kegiatan kami ini dilanjutkan oleh pemerintah," tambahnya lagi.
Baca juga: Lansia di Kota Kupang Segera Terima Vaksin Booster
Disaster Risk Management Coordinator (DRM) Koordinator Program SIAP SIAGA Silvia Fanggidae juga menyampaikan hal serupa.