PSKH Undana Latih Poktan Ternak di Camplong 2 Cara Pencegahan Penyakit pada Ternak

PkM bekerja sama dengan kelompok tani ternak di Dusun IV, Desa Camplong 2, Kecamatan Fetuleu, Kabupaten Kupang.

Editor: Sipri Seko
POS KUPANG/HO
Program Studi Kedokteran Kewan FKKH Undana bersama mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Dusun IV, Desa Camplong 2, Kecamatan Fetuleu, Kabupaten Kupang. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dalam rangka usaha pencegahan penyakit pada hewan ternak, dosen dari Program Studi Kedokteran Kewan (PSKH) Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan (FKKH) Undana bersama mahasiswa melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM). PkM bekerja sama dengan kelompok tani ternak di Dusun IV, Desa Camplong 2, Kecamatan Fetuleu, Kabupaten Kupang.

Sebanyak 3 kelompok tani ternak (Telekomunit, Sanamtuan dan Sabubani) dilatih oleh tenaga dosen dan mahasiswa tentang cara-cara pencegahan penyakit pada ternak yang baik dan efisien. Kegiatan ini berlangsung dari 4-18 November 2022.

Ketua Tim PkM, Dr. drh. Novalino H.G. Kallau, M.Si mengatakan, musim penghujan yang datang lebih awal tahun ini tentu saja disambut dengan gembira oleh petani dan peternak. Musim penghujan datang artinya musim menanam juga tiba dan juga ketersedian hijauan bagi pakan ternak juga akan berlimpah.

"Selain membawa banyak dampak posistif bagi usaha pertanian dan peternakan, masa pergantian musim juga menyimpan ancaman bagi usaha peternakan karena adanya resiko munculnya berbagai wabah penyakit hewan menular. Di masa pancaroba seperti saat ini, terjadi perubahan iklim yang cepat dari suhu panas dimusim kemarau ke suhu yang relatif lebih dingin dimusim penghujan, menyebabkan munculnya risiko penurunan daya tahan tubuh yang tidak hanya terjadj pada manusia namun juga pada ternak," ujarnya.

"Penurunan daya tahan tubuh dimasa pancaroba membuat manusia dan hewan menjadi rentan terhadap infeksi penyakit. Tidak heran akan ada banyak laporan penyakit baik pada manusia maupun hewan. Untuk itu usaha-usaha pencegahan penyakit sangat penting untuk dilakukan terutama dimasa pancaroba seperti saat ini," tambahnya.

Dia menjelaskan, kegiatan diawali dengan mendengarkan keluhan petani dan peternak di Dusun IV, Desa Camplong 2 terkait masalah kesehatan ternak baik itu sapi, kambing, domba, babi dan unggas. Petani diajak berbagi pengalaman terkait terkait usaha-usaha pencegahan penyakit yang sudah dilakukan selama ini.

Dari informasi yang diperoleh dari kelompok tani ternak tersebut maka tim dosen yang berlatar belakang berbagai ilmu penyakit hewan, memberikan masukan dan jawaban. Tim dosen juga berusaha meluruskan persepsi peternak yang salah terkait penggunaan antibiotik sebagai tindakan pencegahan penyakit yang selama ini telah dipraktikan. Tim dosen PSKH FKKH Undana juga berbagi kiat-kiat pemanfaatan bahan alami yang ada disekitar lingkungan peternakan yang dapat digunakan sebagai obat pencegahan berbagai penyakit.

Pada kesempatan ini, Novalino Kallau juga menyerahkan bantuan berupa obat-obatan desinfektan kandang, vitamin, mineral, obat cacing dan alat penyemprot kandang kepada masing-masing kelompok tani ternak yang terlibat dalam kegiatan ini. Bantuan secara simbolis diterima masing-masing ketua kelompok tani ternak yaitu Kelompok Tani Ternak Telekomunit, Kelompok Sanamtuan dan Kelompok Sabubani.

"Kegiatan ini mempunyai tujuan akhir yaitu secara perlahan merubah paradigma berpikir perternak bahwa pengunaan obat-obatan terutama antibiotik pada hewan ternak bukan nerupakan cara pencegahan penyakit. Antibiotik bukanlah obat dewa untuk segala jenis penyakit ternak namun antibiotik adalah obat khusus untuk menyembuhkan hewan yang sakit akibat infeksi bakteri," ujarnya.

Dalam kegitan ini, masyarakat diingatkan mengenai usaha-usaha pencegahan penyakit yang sederhana namun memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan hewan. Rutin membersihkan kandang dan lingkungan sekitar, tidak membuang bangkai ternak di lingkungan dan tindakan-tindakan pencegahan sederhana yang bisa dilakukan oleh peternak.

"Selain itu, kegiatan ini juga untuk memperkenalkan alternatif bahan desinfektan dan insektisida alami yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat dengan memanfaatkan berbagai jenis tanaman yang ada disekitar lingkungan mereka," ujarnya. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved