Pilpres 2024
Ganjar Pranowo Ganggu Konsentrasi, Golkar Pastikan Airlangga Tetap Jadi Calon Presiden 2024
Ganjar Pranowo dan PDIP ibarat dua sisi mata uang dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Akan tetapi, petinggi PDIP cenderung berjuang untuk Puan.
POS-KUPANG.COM - Ganjar Pranowo dan PDIP ibarat dua sisi mata uang dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang. Akan tetapi, petinggi PDIP cenderung berjuang untuk Puan Maharani.
Faktor inilah yang membuat publik Tanah Air sangat berharap agar Partai Golkar segera meminang sosok Gubernur Jawa Tengah uuntuk diusung menjadi calon presiden.
Rupanya dorongan publik tersebut berpengaruh juga terhadap Partai Golkar yang telah menginisiasi terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan oleh SMRC ( Saiful Mujani Research and Consulting ), baru-baru ini.
Baca juga: Surya Paloh Punya Trik Baru, Sebut NasDem Siap Tampung Ganjar Pranowo Jika Tak Diusung PDIP
Dalam survei tersebut diketahui gambaran bahwa Ganjar Pranowo memiliki efek positif terhadap penguatan suara Partai Golkar.
Kalau Ganjar Pranowo diduetkan dengan Airlangga Hartarto, maka suara Partai Golkar akan naik, sedangkan PDIP bakal melorot.

Kenaikan suara Partai Golkar itu diestimasikan bertambah signifikan, karena loyalis pemilih Ganjar Pranowo.
Efek Ganjar Pranowo itulah yang saat ini mengganggu konsentrasi Golkar yang telah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.
Terhadap faktor Ganjar Pranowo dan hasil survei SMRC tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono angkat bicara.
Dia mengatakan, partainya tetap para keputusan, mengusung Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon presiden (capres) pada pilpres 2024.
Ini amanat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar 2019. "Berdasarkan keputusan Munas Golkar, calon presiden kami adalah Pak Airlangga," tandas Dave kepada wartawan, Jumat 18 November 2022.
Baca juga: Airlangga Hartarto Raih Manfaat dari KTT G20, Herry Mandrofa: Ini Jembatan ke Pilpres 2024
Pengusungan nama Airlangga Hartarto sebagai capres yang diusung Partai Golkar juga diperkokoh pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar pada 2021.
Menurut Dave, hingga saat ini belum ada wacana untuk meninjau atau mengganti putusan Munas Golkar tersebut.
Artinya, Partai Golkar masih tegak lurus menjalankan putusan partai untuk mengusung Airlangga.
"Tidak ada wacana apa pun untuk mengubah putusan munas," ujarnya.
Menurut Dave, putusan Munas Golkar berlaku tetap sebelum ada hasil munas yang mengubah keputusan tersebut.
"Dan harus melalui munas untuk mengganti keputusan tersebut," pungkasnya.
Hasil Survei Eksperimen SMRC, Jika Golkar Tunjuk Ganjar Pranowo Jadi Capres, Bisa Meningkatkan Lumbung Suara Golkar
Baca juga: Airlangga Hartarto Tak Terpengaruh Langkah Surya Paloh Deklarasikan Anies Baswedan
Dalam hasil survei eksperimen SMRC terbaru Oktober 2022 melibatkan 267 responden dan margin of error sekitar 6,1 persen.
Dilaporkan jika Partai Golkar menunjuk Ganjar Pranowo jadi calon presiden dari koalisi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) 2024 mendatang. Diklaim bakal meningkatkan perolehan suara partai berlogo pohon beringin tersebut.
“Kalau Ganjar Pranowo yang dicalonkan oleh Partai Golkar ada kenaikan perolehan suara yang cukup signifikan dari 11 persen menjadi 17 persen. Itu berarti enam persen Ganjar Pranowo bisa menaikan suara Partai Golkar,” kata Saiful Mujani melaporkan secara daring hasil survei eksperimen SMRC, Kamis 17 November 2022.
Naiknya suara Partai Golkar itu menurut Mujani diambil dari partai lain. Dikatakannya yang paling berdampak perolehan suara dari PDIP.
“Mungkin saja selama ini suara PDIP selalu di atas perolehan suara 2019 dalam survei-survei nasional berada di angka 24, 25 hingga 26 persen. Ternyata salah satu unsurnya tidak bisa dipisahkan dari sosok Ganjar Pranowo,” sambungnya.
Dikatakan Mujani jika Ganjar Pranowo pindah ke partai lain basis suaranya juga bakal ikut berpindah.
“Jika Ganjar Pranowo pindah ke partai lain suara-suara pemilihnya juga ikut. Jadi kalau Gubernur Jawa Tengah itu dicalonkan oleh Partai Golkar nampaknya bakal menarik pemilihnya untuk pergi ke Golkar dalam hal ini pemilih PDIP,” sambungnya.
Baca juga: Adji Alfaraby Ungkap Fakta Mengejutkan, Duet Ganjar Pranowo Airlangga Hartarto Paling Populer
Efek lainnya dikatakan Mujani membuat perolehan suara tiga partai papan atas menjadi setara antara PDIP, Golkar dan Gerindra.
“Jadi kalau Ganjar Pranowo dicalonkan oleh Partai Golkar jadi capres peta kekuatan partai politik berubah cukup banyak. Perolehan suara Golkar, PDIP dan Gerindra jadi seimbang.” tutupnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS