Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Hari Ini, Selasa 15 November 2022: Perjumpaan yang Mengubah
Renungan Harian Katolik Hari ini disiapkan pula oleh Pater Awlaga Makin SVD. Dalan sapaann imannya hari ini ia memberi judul Perjumpaan yang Mengubah.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Hari ini, Selasa 15 November 2022, disiapkan pula oleh Pater Awlaga Makin SVD.
Dalam sapaan iman yang disiapkannya untuk bacaan rohani hari ini, Pater Awlaga Makin SVD mengusung titel
Perjumpaan yang Mengubah
Renungan singkat namun bernas itu disiapkan Pater Awlaga Makin SVD dengan mendasarkannya pada Bacaan: Pertama: Why. 3:1-6.14-22 dan Bacaan Injil Lukas 19:1-10.
.Disebutkan bahwa hidup adalah perubahan. Segala sesuatu berubah. Manusia membutuhkan perubahan. Dari waktu ke waktu manusia butuh perubahan dan pembaharuan agar menemukan yang terbaik.
Untuk itu, mari kita siapkan hati batin kita untuk menyimak sajian berikut ini agar iman kita terus mekar dari hari ke hari.
Bacaan Pertama: Wahyu 3:1-6,14-22
Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia.
Bacaan dari Kitab Wahyu:
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati.
Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat.
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 15 November 2022, Belajar dari Zakheus
Mazmur Tanggapan: Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5
Refr. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil: 1Yoh 4:10b
Refr. Alleluya, alleluya.
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
Bacaan Injil: Lukas 19:1-10
Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek.
Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah turun.
Hari ini aku mau menumpang di rumahmu. Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.”
Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”
Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 15 November 2022, Hidup Berjaga-jaga
Renungan: Perjumpaan yang Mengubah
Hidup adalah perubahan. Segala sesuatu berubah. Manusia membutuhkan perubahan. Dari waktu ke waktu manusia butuh perubahan dan pembaharuan agar menemukan yang terbaik.
Manusia yang berubah memiliki daya kreatif untuk mencapai hidup yang lebih baik dan menghasilkan yang terbaik pula.
Sebagai makhluk sosial manusia tak bisa hidup sendirian. Manusia butuh sesama.Dan dalam kebersamaan terjadi interaksi dalam pertemuan dan perjumpaan dengan sesama.
Penginjil Lukas mencatat perjumpaan Zakheus dengan Yesus. Besar kerinduan Zakheus untuk bertemu langsung dengan Yesus.
Kerinduan hatinya terhalang karena jumlah orang terlalu banyak. Selain itu tubuhnya juga pendek. Zakheus tak bisa melihat Yesus. Dia tidak tidak putus asa.
Dia memanjat pohon ara untuk bisa melihat Yesus dari atas.Ada mata bertemu mata pandang bertemu pandang.
Yesus melihat Zakheus lalu memintanya turun. Yesus mau menumpang di rumah Zakheus.
Kehadiran Yesus di rumah Zakheus membawa perubahan. Perubahan yang dibawa Yesus: Cara pandang orang terhadap para pemungut cukai.
Mereka adalah orang yang butuh keselamatan bukan terus terpinggirkan. Yesus membawa misi keselamatan terlebih yang lemah, kecil dan berdosa. @ Zakheus berubah dan bertobat.
Zakheus memberi separuh harta bagi orang miskin. Bukan cuma itu. Empat kali lipat akan dikembalikan karena pernah memeras keringat orang. Suatu model tobat sempurna.
Dan bagi kita. Kita bukan makhluk super. Kita butuh tobat. Doa dan Ekaristi adalah momen Yesus datang mengunjungi dan bertemu hati dengan kita.
Perjumpaan sakral dengan Yesus dalam Ekaristi membawa perubahan cara pandang dan cara hidup kita.
Ekaristi adalah perjumpaan yang mengubah. Tuhan memberkati. Teriring salam dan doaku untukmu semua. (*)
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS