KTT G20
Buka KTT G20 di Bali, Jokowi Soroti Kelangkaan Pupuk Hingga Perang
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan empat hal penting saat membuka KTT G20 di Bali, Selasa 15 NOvember 2022.
POS-KUPANG.COM, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan empat hal penting saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty atau KTT G20 di Bali, Selasa 15 November 2022.
Pembukaan KTT G20 ditandai dengan pengetukan palu oleh Presiden Jokowi. Kepala Negara didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Dengan ini saya nyatakan KTT G20 dibuka," ucap Presiden Jokowi sembari mengetuk palu sebanyak lima kali.
Presiden Jokowi mengungkapkan berbagai tantangan yang saat ini dihadapi oleh dunia.
Ketika pandemi Covid-19 belum berakhir, muncul ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang kemudian merembet dampaknya ke berbagai sektor lain.
"Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang," ujar Presiden Jokowi.
Berikut ini empat pesan yang disampaikan Presiden Jokowi :
1. Kelangkaan Pupuk
Pesan pertama yang disampaikan Presiden Jokowi saat pembukaan KTT G20 mengenai kelangkaan pupuk.
Menurut Presiden Jokowi, kelangkaan pupuk ini tidak boleh disepelekan lantaran dapat menyebabkan gagal panen di berbagai negara hingga krisis pangan global.
Terlebih saat ini harga bahan pangan sudah cukup tinggi lantaran ketegangan terdisrupsinya rantai pasok dan tingkat inflasi yang tinggi di berbagai negara. Hal ini tentu akan memperburuk krisis pangan global.
Baca juga: Jokowi Saat Buka KTT G20 : Kita Harus Akhiri Perang
Presiden Jokowi melanjutkan, dengan beberapa kondisi tersebut sebanyak 48 negara berkembang yang saat ini berada dalam tingkat kerawanan pangan tertinggi akan mengalami kondisi yang sangat serius.
"Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram," kata Presiden Jokowi.
2. G20 Harus Berkolaborasi
Presiden Jokowi juga meminta agar negara anggota G20 berkomitmen untuk saling bekerja sama menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi dunia.
"Kami tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk orang-orang kita, tetapi juga untuk orang-orang di dunia," kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyerukan kepada seluruh anggota G20 tanpa terkecuali ikut bertanggung jawab menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten dan menciptakan situasi yang saling menguntungkan semua pihak.
Indonesia selaku Presidensi G20 kali ini telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjembatani perbedaan antar negara anggota G20 yang sangat dalam dan sangat lebar.
Namun, keberhasilan hanya akan dapat tercapai jika seluruh anggota G20, tanpa terkecuali, berkomitmen, bekerja keras, menyisihkan perbedaan-perbedaan untuk menghasilkan sesuatu yang konkret, sesuatu yang bermanfaat bagi dunia.
Baca juga: Jelang KTT G20, Presiden AS Joe Biden Bertemu Jokowi di Bali, Selesaikan Kemitraan Baru
"Mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan. Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia," tukas Presiden Jokowi.
3. Hentikan Perang
Presiden Jokowi mengajak negara anggota G20 untuk mengakhiri perang. Sebab menurutnya, jika perang tidak berakhir maka dunia akan sulit untuk bergerak maju.
Selain itu, peperangan juga membuat generasi saat ini sulit untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang.
"Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara berharap anggota G20 dapat bertanggung jawab membuat dunia tidak terpecah-pecah lantaran hal tersebut menjadi salah satu penyebab perang dingin.
"Kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian. Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lagi," ucapnya.
4. Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi
Presiden Jokowi berharap G20 dapat menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif di tengah sulitnya kondisi global saat ini.
Oleh sebab itu, G20 harus menghasilkan capaian yang konkret, bukan hanya bicara tetapi hasil yang nyata. "Indonesia berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif," ujar Presiden Jokowi.
Baca juga: KTT G20 Bikin Warga Bali Terganggu Aktivitasnya, Luhut Pandjaitan Minta Maaf
Presiden Jokowi memaparkan dalam Presidensi G20 Indonesia kali ini, G20 terus bekerja agar menghasilkan capaian yang konkret demi pemulihan global melalui berbagai upaya.
Capaian tersebut di antaranya mempersiapkan dana untuk menghadapi pandemi mendatang melalui pandemic fund dan membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah melalui resilience and sustainability trust.
Kemudian, mendorong percepatan pencapaian SDGs, menghasilkan ratusan kerja sama konkret, serta mendukung pemulihan ekonomi dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui Bali Compact mengenai transisi energi.
"Kita tidak hanya bicara, tapi melakukan langkah-langkah nyata," kata Presiden Jokowi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS