Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022, Iman yang Menyelamatkan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Iman yang Menyelamatkan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Iman yang Menyelamatkan.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan pertama Wahyu 1:1-4;2:1-5a,dan bacaan Injil
Lukas 18:35-43.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 14 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada suatu kesempatan mengajar agama untuk anak-anak Sekolah Minggu, seorang ibu guru berceritera tentang pertemuan Yesus dengan seorang buta yang duduk di pinggir jalan dan mengemis.
Kemudian ibu guru itu bertanya, "Adik-adik, kalau kamu sedang berdoa dan Yesus datang kepadamu, apa yang akan kamu minta?"
Dengan amat polosnya, mereka minta macam-macam sesuai keinginan dan kebutuhan mereka. Ada yang mengatakan, saya minta supaya bermain lebih lama, tidak usah pulang cepat-cepat, karena di rumah sepi.
Yang lain, saya minta dibelikan coklat. Dan yang satu ini lebih lain, saya minta nenek saya cepat mati karena dia selalu marah bapa dan mama. Saya selalu kena cubit. Sakit sekali.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 13 November 2022, Bilamana Hari Kiamat Itu Terjadi?
Sang pengemis buta dalam Injil hari ini meminta dengan cara yang sungguh menarik perhatian. "Yesus anak Daud, kasihanilah aku".
Dia menyebut nama Yesus lalu meminta. Dia bukan minta uang, tetapi minta kesembuhan. "Tuhan, semoga saya dapat melihat."
Inilah kebutuhan paling utama supaya melihat. Dia membutuhkan terang untuk memandang dan memuliakan Allah.
Terjadilah! Dia melihat. Dia bersukacita. Dia bersyukur karena Tuhan telah menyembuhkan matanya. Dia percaya dan memuji Tuhan.
Beriman dan percaya kepada Yesus itu menyelamatkan. Beriman dapat dimulai dari sikap mendengar, berjumpa dan memohon kepada Yesus atas hidup kita.
Itulah yang diperlihatkan si pengemis buta dalam kisah injil hari ini. Iman akan Yesus yang bisa menyembuhkannya telah menggerakkan hatinya untuk mencari tahu keberadaan Yesus, lalu datang kepadaNya sambil berseru-seru mohon
belaksasihan Allah.
Dia akhirnya memperoleh keselamatan karena imannya.
Keteguhan iman dan pengharapan memampukan kita untuk mengatasi segala persoalan hidup dalam bentuk apa pun.
Pengharapan menguatkan orang untuk memperoleh kebahagiaan.
Kebahagiaan ini menjadi sempurna dalam Allah sendiri bila kita setia hingga akhir. Mengisi hidup dengan baik dan melakukan pertobatan terus-menerus adalah bentuk iman dan pengharapan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 14 November 2022, Bertobatlah dan Lakukan Kebaikan
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Seruan si buta menyadarkan kita bahwa tidak ada seorang pun yang bebas dari dosa. Dia menyadari kelemahan dan kekurangannya. Tetapi dia sangat percaya akan kuasa Tuhan. Penyembuhan terjadi karena belaskasihan Tuhan dan
jawaban imannya.
Kita semua tidak pernah luput dari sakit penyakit dan penderitaan. Aneka penyakit seringkali menggerogoti hidup dan iman kita. Oleh karena itu seperti orang buta hendaknya kita datang dan meminta kepada Tuhan.
Kita minta Tuhan membebaskan kita dari kegelapan dosa yang membebani hidup kita. Iman yang kuat menyembuhkan.
Kontemplasi
Masuklah dalam suasana hening. Rasakan kehadiran Tuhan. Mohonlah rahmat keterbukaan hati terhadap dunia sekitarmu saat ini, agar dirimu mampu melihat sesama yang sedang sakit dan menderita. Mohonlah ramat Tuhan agar Anda mampu berempati pada mereka.
Doa
Ya Tuhan Yesus Kristus, berilah aku iman yang kuat dan pengharapan yang teguh agar aku dapat mewartakan kasihMu.
Engkau yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Selamat beraktivitas. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Senin 14 November 2022

Bacaan Pertama: Wahyu 1:1-4;2:1-5a
Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!
Bacaan dari Kitab Wahyu:
Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya.
Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.
Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat.
Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian.
Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu.
Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta.
Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-2.3.4.6
Refr. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Bait Pengantar Injil: Yoh 8:12
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.
Bacaan Injil: Lukas 18:35-43
Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan dan mengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat."
Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"
Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!"
Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS