Opini
Opini : Pahlawan Nasional Terkini
Negeri ini mengalami kebebasan sejati hingga sekarang seperti ini oleh karena jasa-jasa para pahlawan.
Oleh : Yohanes Mau
( Misionaris Regio SVD Zimbabwe- Afrika )
POS-KUPANG.COM - Sebelas November adalah Hari Pahlawan Nasional Indonesia. Pada tanggal itu di setiap tahun warga Indonesia dari Sabang sampai Merauke bahkan yang terpencar di seluruh belahan dunia ini tak lupa hening sejenak sembari mengenang harum bunga jasa mereka yang telah gugur di medan tempur demi memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bebas dari segala keterbelengguan oleh aneka ketidakadilan dan ketidakmanusiaan yang dilakonkan oleh para penjajah kala itu.
Mengenang berarti menghadirkannya secara terkini dengan segala suka, duka perjuangan dan jerih lelah serta keringat darah yang tertumpah dan mengalir di tanah air Indonesia hingga tinggal tulang putih bersih sebagai persembahan termurni demi kemerdekaan sejati dan bahagia seluruh warga negara.
Sebagai ungkapan rasa hormat dan respect akan jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur di medan tempur bangsa Indonesia menjadikan tanggal sebelas sebagai hari bersejarah yang dibaktikan khusus untuk para pahlawan perkasa negeri ini. Negeri ini mengalami kebebasan sejati hingga sekarang seperti ini oleh karena jasa-jasa para pahlawan.
Negara mencatat dan mengabadikan tanggal sebelas November setiap tahun sebagai hari istimewa yang didedikasikan secara khusus kepada para pahlawan. Pahlawan yang gugur karena rasa cinta yang begitu besar akan orang-orang dan negerinya.
Tentang cinta dan dedikasi yang tulus ini diabadikan oleh negara dan seluruh warga bangsa Indonesia di dalam buku hidup negara dan buku-buku harian pribadi yang tercatat rapi tentang segala suka dan duka hidup masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
Makna terdalam dari peringatan hari pahlawan nasional pada setiap tanggal sebelas bulan November adalah mengingatkan dan menyadarkan generasi untuk tidak lupa sejarah. Lebih jauh dari itu adalah menjamah lubuk hati terdalam generasi untuk setia bersyukur dan berterima kasih kepada apa dan siapa pun yang pernah berjasa di setiap lembaran hidup ini.
Baca juga: Opini : Memaknai Kembali Sumpah Pemuda
Sekecil apa pun itu sebagai kontribusi berharga yang membentuk dan menjadikan manusia sebagai pribadi yang kaya makna dan berguna bagi orang lain. Artinya hadirnya menjadi berkat sejuk yang memerdekakan dan menghantarnya kepada kesejatian kemerdekaan.
Hari Pahlawan Nasional bukanlah hanya sebagai peringatan seremonial tahunan. Momen ini adalah momen penuh berkat yang darinya mengalir buah-buah militansi untuk menghadapi aneka badai hidup yang datang silih berganti. Hari ini tidak ada lagi penjajah yang mesti dilawan dan diusir dengan senjata. Hari ini tidak ada lagi perbudakan dan ketidakadilan yang dialami dan dirasakan oleh manusia Indonesia pada umumnya. Entalah itu benar atau tidak.
Lihatlah ke ladang hidup tempat para petani membajak, menanam dan memanen. Namun perjuangan kita belum selesai kawan. Masih ada perbudakan-perbudakan modern yang tak dijangkau oleh indra manusia yang rapi dimainkan oleh para elite politik.
Elite politik selalu tampil menepuk dada atas nama rakyat kecil dan setelah menggapai jabatan dan duduk di atas singgasana selanjutnya akan say good bye. Betapa sialnya para elite politik model ini memperbudak orang-orang kecil dengan obral janji palsu menjelang pesta demokrasi. Elite politik jenis demikian adalah dia yang tidak memiliki semangat kepahlawanan dalam mengabdi Indonesia secara utuh dan bulat hati.
Peringatan Hari Pahlawan Nasional setiap tahun ini adalah gugatan bagi seluruh warga Indonesia untuk menjadi pahlawan-pahlawan kecil di bidang hidupnya masing-masing.
Manusia Indonesia mesti kreatif dan memiliki inisiatip baru untuk menjadikan segala sesuatu tampil baru dengan semangat kepahlawanan yang telah diwariskan oleh para pahlawan terdahulu.
Manusia Indonesia kini mesti tampil sebagai pahlawan di dunia literasi, pahlawan kemanusiaan, pahlawan pertanian, pahlawan peternakan dan aneka pahlawan lainnya yang tampil atas nama kepentingan umum bersama.
Menjadi pahlawan artinya mendedikasikan seluruh talenta dan keterampilannya untuk sesuatu yang bersifat umum dan dampaknya bagi publik secara mendunia.
Baca juga: Opini : Memperkuat Imunitas Bahasa Daerah
Dampak itu adalah memancarkan cahaya kebebasan yang membebaskan mereka yang terbelenggu oleh aneka penindasan menuju kebebasan yang membebaskan. Bebas itu adalah bebas yang bertanggungjawab untuk melakonkan hidup ini secara baik dan penuh bermartabat.
Di dalam realitas hidup manusia Indonesia terkini semangat kepahlawanan ini sudah mulai nampak dengan adanya kelompok-kelompok kecil yang terbentuk untuk mengalami kebebasan.
Misalnya ada kelompok Menulis di Koran. Ada kelompok diskusi filsafat dan masalah-masalah sosial kemanusiaan terkini. Ada kelompok menulis puisi. Ada kelompok tani, nelayan, ternak, paduan suara, seni lukis dan masih banyak lainnya yang bisa menghantar manusia kepada kemerdekaan yang memerdekakan.
Namun masih ada juga manusia Indonesia yang masih membiarkan dirinya hanyut di dalam penjajahan. Penjajahan bukan oleh karena penjajah dari negara lain yang masuk dan menjajah tetapi manusia Indonesia membiarkan dirinya terjajah oleh kemalasan dan keterhanyutannya di dalam sajian tawaran dunia terkini yang sangat menggiurkan.
Derasnya tawaran duniawi datang silih berganti dan tak terbendung. Namun berhadapan dengan situasi ini harus menjadikan semangat para pahlawan yang hari peringatannya diperingati setiap tanggal sebelas November dalam tahun menjadi inspirasi yang selalu meneguhkan untuk setia berjuang dan tampil sebagai pahlawan dengan bidang hidupnya masing-masing.
Terima kasih para pahlawan nasional yang telah gugur di medan perang demi bebas dan bahagia Indonesia yang masih bertahan hingga detik ini. Selamat hari pahlawan nasional untukmu Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesianya, Indonesia mereka dan Indonesia kita. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS