Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 9 November 2022, Marah Karena Cinta
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Marah Karena Cinta.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Marah Karena Cinta.
RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Yohanes 2:13-22, Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 9 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Hari ini Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Istilah Basilika tidak lazim di Indonesia. Secara sederhana, Basilika adalah gereja besar yang bisa menampung puluhan ribu umat.
Ada 4 Basilika yang disebut Major Basilika, yakni Basilika Santo Petrus, satu-satunya Basilika yang ada di Vatikan.
Sedangkan 3 Basilika yang lainnya berada di Roma, yakni Basilika Agung Santo Yohanes Lateran, Basilika Santo Paulus di luar tembok Roma dan Basilika Santa Maria Maggiore.
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran mulai masuk dalam Kalender Liturgi pada tahun 1565. Gereja Basilika Lateran dikenang sebagai Basilika pertama yang dibangun oleh Kaisar Konstantinus di istana Lateran pada tahun 324.
Awalnya, perayaan ini hanya terbatas di Roma, tetapi kemudian diperluas untuk seluruh Gereja Katolik.
Basilika Lateran merupakan Gereja induk bagi semua gereja di Roma dan dunia. "Gereja ini juga menjadi tanda kasih dan kesatuan dengan takhta Petrus yang memimpin dalam kasih," demikian kata Santo Ignasius dari Antiokhia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 9 November 2022, Gereja Rumah Tuhan
Saudara-saudariku terkasih.
Marah tidak selamanya karena jengkel. Ada juga marah disebabkan karena cinta. Itu tentu bukan terjadi pada kita, tetapi pada Yesus.
Yesus memilih Bait Allah yang terkenal itu. Untuk menyatakan cinta-Nya kepada manusia. Tentu bukan sembarang tempat dan momen.
Saat itu, begitu banyak orang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paska. Maka efeknya lebih besar dari hari biasa.
Kemarahan Yesus di situ didengar dan dilihat oleh banyak orang. Tempat ini adalah Rumah Tuhan. Yesus ingin mengembalikan fungsi rumah itu.
Kemarahan Yesus itu jelas bukan karena emosional. Dalam kemarahan itu, Yesus justru menunjukkan cinta-Nya. Rumah Allah hanya untuk berdoa. Bukan untuk berdagang.
Perhatian Yesus pada mereka yang menyalahgunakan tempat ini adalah bentuk cinta yang nyata. Begitu kuatnya cinta itu sehingga bisa diluapkan dalam rasa marah.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 9 November 2022, Menjaga Kekudusan
Marilah kita menggunakan Rumah Tuhan untuk berdoa, bukan untuk berdagang. Mari kita berdoa dan bukan berdagang di dalam doa.
Kita kenal ungkapan ini, "Ecclesia Semper Reformanda!" - Gereja harus selalu diperbarui!
Inilah salah satu pesan iman ketika Yesus membersihkan Bait Allah. Pembersihan ini sendiri menjadi tindakan besar pertama pelayanan-Nya di muka umum dan sekaligus tindakan besar terakhir pelayanan-Nya di muka umum.
Tindakan Yesus yang dua kali membersihkan Bait Allah selama 3 tahun pelayanan-Nya menunjukkan betapa pentingnya reformasi atau perubahan dengan 4 pilar dasar ini:
1. Kekudusan
Yesus sangat menginginkan kekudusan dalam Gereja-Nya. Ia mati untuk menguduskannya, menyucikannya dan menempatkan jemaat, kudus dan tak bercela. Ef 5:25-27
2. Kesatuan
Ibadah Gerejani haruslah bersatu dalam roh dan kebenaran, Yoh 4:24. Dengan kata lain, Gereja harus menjadi satu tempat doa yang bersekutu dengan Allah dan jemaat-Nya. Mat 21:13.
3. Keadilan
Yesus akan menghukum semua orang yang menggunakan Gereja dan Injil demi keuntungan, kemuliaan, kemajuan pribadi dan kelompoknya.
4. Kemurnian
Kita semua diajak untuk tulus dan murni melawan mereka yang mencemarkan atau merendahkan Gereja Kristus. 1 Kor 6:9-11, Gal 1:6-10, Why 2:1-3.22
Enam tahun yang lalu, 23 Oktober 2016, saya bersama peserta Ziarah Holy Door IWATA, masuk ke dalam Gereja Santo Yohanes Lateran Roma dan berdoa bersama. Begitu bahagia kami semua berada di tempat ini. Indah gerejanya, luar biasa dan menyenangkan hati berdoa dan memuji kebesaran Tuhan dalam menyaksikan indahnya Gereja Santo Yohanes Lateran.
Syukur bagi-Mu ya Tuhan atas selesainya perayaan penerimaan sakramen Krisma bagi 359 orang di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Wini kemarin.
Hari Ini misa penerimaan Sakramen Krisma bagi 531 orang di Paroki Santo Fransiskus Xaverius Fatuoni. Tema Misa, "Terimalah Roh Kudus."
Ya Tuhan, syukur bagi-Mu atas semua kasih yang boleh kami terima dalam Gereja-Mu. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Rabu 9 November 2022

Bacaan Pertama: Yehezkiel 47:1-2.8-9.12
Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.
Bacaan dari Kitab Yehezkiel:
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur.
Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur.
Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar.
Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.
Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 46:2-3.5-6.8-9
Refr. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.
Bacaan Kedua: 1Korintus 3:9b-11,6-17
Kamu adalah tempat kediaman Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Umat di Korintus:
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya.
Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: 2Taw 7:16
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.
Bacaan Injil: Yohanes 2:13-22
Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri.
Inilah Injil suci menurut Yohanes:
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata, "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya, "Tanda apakah yang dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Jawab Yesus kepada mereka, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percaya akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS