Berita Kota Kupang
8 Persen PNS Positif HIV dan AIDS, KPAD Kota Kupang: 1.662 Kasus Terjadi di Usia Produktif
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPAD, dari tahun 2000 sampai Juli 2022 ditemukan 1.662 kasus terjadi pada usia produktif (20-49)
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Elisabeth Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM,KUPANG - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah / KPAD Kota Kupang, Yos Rera Beka menyampaikan kasus HIV dan AIDS rentan terjadi pada usia-usia produktif (20-49).
Berdasarkan data yang diperoleh dari KPAD, dari tahun 2000 sampai Juli 2022 ditemukan 1.662 kasus terjadi pada usia produktif (20-49), Senin 7 November 2022.
"Usia yang paling rentan itu rata-rata pada usia produktif. Paling banyak ditularkan karena hubungan seks, dan kadang-kadang karena ganti pasangan juga," katanya.
Selain itu dia menjelaskan, kasus ini juga banyak terjadi pada Ibu rumah tangga.
Baca juga: Gelar Aksi Solidaritas, Nakes RSUD SK Lerik Kota Kupang Sebut Ale Rasa Beta Rasa
"Sering kali, kami temukan HIV dan AIDS ini pada Ibu rumah tangga karena ditularkan dari suaminya. Saat kita dapat kasus IRT terkena, kita akan kejar suaminya untuk melakukan pemeriksaan," ujarnya.
Berdasarkan data, morbiditas kasus HIV dan AIDS menurut pekerjaan dari tahun 2000 sampai dengan Bulan Juli 2022 yaitu Ibu Rumah Tangga 13 persen, Supir 5 % , Ojek 5 % , Tani 5 % , Swasta 20 % , PNS 8 % , Mahasiswa 6 % , PSK 10 % , TNI POLRI 5 % , Buruh 5 % , TKI 4 % , Pelaut 5 % , dan lain-lain 9 % .
Kepada POS-KUPANG.COM, Yos Rera Beka menjelaskan, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah / KPAD Kota Kupang sebagai organisasi pemerintah memiliki tugas untuk membantu pemerintah dalam bidang HIV dan AIDS.
"Kami lakukan penanggulangan dengan sosialisasi dan edukasi kita libatkan masyarakat, mahasiswa seperti mahasiswa FKM Undana. Kami sampaikan tentang bahaya dan dampak HIV AIDS, dan kita sudah lakukan hal itu di berbagai tempat," lanjutnya.
Baca juga: Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Minta TAPD Perhatikan Serius KPA dan PMI
Selain itu, dia juga menyampaikan kendala yang sering KPAD alami saat melakukan pendekatan dengan pasien.
"Kita seringkali berhati-hati dalam melakukaan pendekatan terhadap pasien. Sering kali mereka itu menjauh dan pindah ke mana-mana. Tapi kami selalu berusaha utk terus melakukan pendekatan," ujarnya.
Yos Rera Beka berharap kesadaran masyarakat terhadap perilaku perlu dijaga, yaitu dalam hal menghindari perilaku seks bebas.
Selain itu, dia juga berharap, bagi penderita HIV dan AIDS mau untuk melakukan proses penyembuhan melalui konseling dan rutin minum obat. (Cr.20)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS