KKB Papua

KKB Papua Serang Pendulang Emas di Distrik Awinbon, Sebby Sambom : Mereka Curi Kekayaan Papua

TPNPB-OPM angkat bicara pasca penyerangan pendulang emas oleh KKB Papua pimpinan Bocor Sobolim di Korowai Distrik Awinbon, Sabtu 5 November 2022. 

Penulis: Alfons Nedabang | Editor: Alfons Nedabang
TANGKAPAN LAYAR
Juru Bicara Komnas TPNPB Sebby Sambom memberi penjelasan mengenai aksi penyerangan dan pembakaran kamp tambang oleh KKB Papua di Kabupaten Pegunungan Bintang. 

Kombes Ahmad Musthofa Kamal menyebutkan, penyerangan dan pembakaran kamp tersebut diduga kuat dilakukan oleh KKB Papua pimpinan Bocor Sobolim dari Kabupaten Yahukimo.

Baca juga: KKB Papua - Anak Buah Bocor Sobolim Beraksi, Rolmo Aldus Tuenoa Tewas Disabet Benda Tajam

Lokasi pembakaran kamp tambang ini bersebelahan dengan tempat kejadian perkara saat seorang pekerja tewas dipenggal beberapa hari lalu. "Pelaku yang melakukan pembakaran tersebut adalah kelompok Bocor Sobolim dari Yahukimo," imbuhnya.

Kondisi di Pegunungan Bintang relatif aman dan secara berangsur mulai kondusif. "Personel gabungan terus meningkatkan penjagaan dan patroli," ujar Kombes Ahmad Musthofa Kamal.

Terpisah, Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, penyerangan terjadi di kamp pekerja tambang sekitar pukul 18.00 WIT.

Lengan Rolmo Aldus Tuenoa putus terkena sabetan benda tajam dan tewas akibat kehabisan darah.

Sebelumnya, KKB Papua pimpinan Bocor Sobolim membunuh Supriadi, pekerja di area tambang emas, juga di daerah Korowai, distrik Awinbon pada 5 Juli 2022.

”Para pelaku tidak hanya menyerang Rolmo, tetapi juga membakar kamp pekerja,” ujar Cahyo Sukarnito.

Ia menuturkan, jenazah korban telah dievakuasi dengan helikopter ke Tanah Merah, ibu kota Kabupaten Boven Digoel. Daerah tersebut lebih dekat dengan Boven Digoel.

”Tidak ada akses jalan darat dari Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang ke Kawe. Kami harus melewati Boven Digoel karena lebih dekat ke Kawe untuk mengevakuasi korban,” kata Cahyo Sukarnito.

Berdasarkan citra satelit, jarak dari Distrik Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, ke Korawi sekitar 30 kilometer, dan harus melewati daerah pegunungan.

Ia memperkirakan lebih dari 1.000 penambang ada di daerah Korowai dan sekitarnya. Daerah itu merupakan salah satu lokasi tambang emas yang diduga ilegal karena belum berizin.

”Kami mengimbau petambang emas meninggalkan lokasi tersebut. Mereka rawan menjadi korban serangan para pelaku dari kelompok tersebut,” kata Cahyo Sukarnito. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved