Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Kebangkitan dan Hidup Abadi
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Kebangkitan dan Hidup Kekal.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Kebangkitan dan Hidup Kekal.
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini mengacu pada bacaan 2Makabe 7:1-2 9-14; 2Tesalonika 2:16-3:5; dan bacaan Injil Lukas 20:27-38.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 6 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
1. Dalam Bacaan Pertama dari kitab 2Makabe dikisahkan riwayat seorang Ibu dan 7 anaknya yang mati sebagai martir, ketika umat Yahudi dianiaya hebat dalam masa pemerintahan raja kejam, Antiokhus Epifanes, abad kedua sebelum Masehi.
Umat Yahudi disuruh menyangkal iman akan Yahweh, meninggalkan adat istiadat Yahudi, dan dipaksa menyembah dewa dewi Yunani.
2. Tatkala disiksa dengan sangat kejam sampai hampir putus nyawa, salah seorang anak berkata kepada raja, "Engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja Alam Semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, karena kami mati demi hukum-hukum-Nya".
Iman dan harapan akan hidup abadi meneguhkan mereka dalam penderitaan yang ngeri.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Saduki dan Kebangkitan
3. Dalam Injil dikisahkan bahwa orang-orang Saduki datang mencobai Yesus. Golongan Saduki ini tidak percaya akan hidup abadi.
Menurut mereka, hidup manusia hanya sekali saja di dunia ini, maka orang harus berusaha mengejar kebahagiaan selama hidupnya di bumi.
Untuk mengolok-olok kepercayaan akan hidup abadi, mereka mencobai Yesus dengan kisah yang fantastis sebagai berikut:
4. Ada 7 bersaudara yang berturut-turut menikahi satu perempuan yang sama, lalu semua mati tanpa meninggalkan keturunan. Di akhirat nanti istri siapakah perempuan ini?
5. Yesus menjawab dengan menyampaikan dua hal:
a. Di akhirat nanti orang tidak kawin dan dikawinkan lagi. Orang hidup abadi sebagai makhluk rohani di hadirat Tuhan.
b. Lalu Yesus mengutip wahyu Tuhan kepada Musa dari Kitab Keluaran bab 3. (Wahyu ini diterima dan dipercaya juga oleh kaum Saduki).
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022, Utamakan Jaminan Kehidupan Kekal
Dalam kisah itu Allah memperkenalkan diri sebagai "Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub".
"Dia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup".
Leluhur kita dalam iman tetap ada dan hidup di hadirat Tuhan.
6. Di bulan November ini kita kenangkan umat beriman yang telah berpulang. Kita doakan sanak keluarga dan orang orang tercinta yang telah marhum. Mereka telah pergi, namun tetap ada di hadirat Tuhan dan tetap hadir dalam kenangan kita.
"Bagi mereka yang mencinta, orang terkasih tak pernah mati, hanya beralih ke hidup abadi", tulis Filsuf Prancis Gabriel Marcel.
7. DOA
+ Ya Allah, teguhkanlah iman kami akan Dikau, Sumber Hidup. Dan karena belaskasih-Mu berilah damai dan sukacita abadi bagi semua orang yang telah meninggal.
Ya Tuhan, hanya dalam Kasih-Mu jua kami pergi dan kembali + Amin.
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 6 November 2022

Bacaan Pertama: 2Makabe 7:1-2.9-14
Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal.
Bacaan dari Kitab Kedua Makabe:
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram.
Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah yang hendak Baginda ketahui?
Kami lebih senang mati daripada melanggar hukum nenek moyang!” Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya, berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!”
Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta, segera dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga. Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima anggota-anggota ini!
Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan apa-apa! Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!” Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa.
Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia, dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan!”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 17:1.5-6.8b.15
Refr. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yang jujur, perhatikan seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
Bacaan Kedua: 2Tesalonika 2:16-3:5
Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika:
Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita.
Semoga Ia menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia.
Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Wahyu 1:5a.6b
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
Bacaan Injil: Lukas 20:27-38
Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami wanita itu pada hari kebangkitan.
Maka jawab Yesus kepada mereka, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan.
Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub.
Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS