Pilpres 2024
Jokowi Restui Prabowo Capres, Pengamat : Isyarat Menjegal Anies Baswedan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal merestui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jadi capres di Pilpres 2024.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sinyal restu mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, Presiden menyebut bahwa dukungan itu telah disampaikannya sejak awal.
Namun, yang disampaikan Presiden itu berkaitan dengan Prabowo Subianto yang kerap memuji pemerintahan Jokowi terkait pelbagai hal, di antaranya penanganan Covid-19, upaya perdamaian Ukraina-Rusia, dan lain sebagainya.
Tetapi, pesan yang disampaikan itu ditangkap sebagai sinyal bahwa Presiden Jokowi telah merestui Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024, mendatang.
Karena, sebelumnya santer kabar bahwa sejumlah menteri telah meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk maju di Pilpres 2024.
Lalu, apakah sinyal ini ditangkap sebagai dukungan Presiden Jokowi kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2024?
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyebut, pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku sejak awal mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto hanya sebatas pernyataan normatif.
Menurut Dedi Kurnia Syah, apa yanh disampaikan Jokowi bukan semata-mata dukungan politik secara sah.
"Dukungan Jokowi ini hanya statemen normatif, bukan dukungan riil secara politik yang berdampak pada dukungan relawan juga," kata Dedi Kurnia Syah kepada Tribun Network, Sabtu 5 November 2022.
Baca juga: Prabowo-Ganjar Bersaing Ketat Saat Musyawarah Rakyat Indonesia, Anies Baswedan Malah Melorot
Dedi Kurnia Syah menganggap, dukungan Jokowi bisa saja sebuah isyarat bahwa dirinya tak menginginkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenangkan kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024.
"Dukungan ini bisa saja hanya isyarat, jika ia tidak mendukung atau tidak menginginkan Anies memenangi kontestasi," ucap Dedi Kurnia Syah.
Ia menegaskan pernyataannya bukan tanpa alasan. Sebab, Jokowi menyampaikan hal itu saat bakal calon presiden (bacapres) hanya ada dua, yakni Prabowo dan Anies.
"Mengapa bisa ditafsir hingga ke Anies, karena statement Jokowi muncul saat bakal calon kontestan hanya dua, Prabowo dan Anies," jelasnya.
Sementara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga merespons pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku sejak awal mendukung Prabowo Subianto.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pernyataan Jokowi merupakan ungkapan dari seorang kepala negara yang menyatukan.