Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 5 November 2022, Bertekun dalam Kesetiaan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bertekun dalam Kesetiaan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bertekun dalam Kesetiaan.
RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Filipi 4:10-19, dan bacaan Injil Lukas 16:9-15.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 5 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar” (Luk 16:10)
Saudari-saudaraku yang terkasihdalam Kristus.
Santa Teresa dari Kalkuta pernah berkata, “Kita dipanggil tidak untuk sukses, tetapi untuk setia”. Setia pada apa? Setia pada hal-hal yang kecil dan setia pada proses.
Di tengah dunia modern ini, hidup kita diwarnai suasana serba cepat, serba instant, cepat saji, dsb.
Orang bisa tergoda untuk mengutamakan hal-hal yang spektakuler, memukau dan tepuk tangan.
Kalau tidak hati-hati, orang tidak tahan dengan ketekunan terhadap hal-hal yang kecil dan proses yang dijalani.
Bacaan Injil pada hari Sabtu Imam ini mengingatkan kita untuk menekuni, mengusahakan dan merawat hal-hal yang kecil dalam hidup ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Bendahara Cerdik
Biasanya orang yang setia dalam hal kecil akan dipercaya untuk hal-hal yang besar. Orang yang bisa diandalkan dalam hal sederhana akan dipercaya untuk sesuatu yang lebih besar lagi.
Tuhan Yesus menegaskan, “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar”.
Demikian pula dalam hal pertumbuhan iman dan hidup panggilan, membutuhkan proses.
Seperti merawat tanaman, bermula dari kecil sampai berkembang besar. Di sana iman butuh disirami, dipupuk, dan dirawat. Lewat apa?
Doa, devosi, Ekaristi, ziarah dan peduli berbagi pada sesama.
Demikian pula dengan hidup panggilan dan pelayanan. Agar bisa tumbuh dengan baik, hidup panggilan dan pelayanan juga perlu dirawat dan ditumbuhkembangkan dengan tekun setiap hari.
Hal yang sama juga berlaku dalam hidup perkawinan. Kesetiaan merawat kasih suami-istri juga penting. Bisa dilakukan lewat hal yang sederhana dari hari ke hari.
Jika tidak, kasih suami-istri bisa lama-kelamaan menjadi kering dan gersang. Orang akan mudah bosan, mencari pelarian dari keluarga, dan akhirnya anak-anak menjadi korban. Hati anak-anak tersayat sembilu, hati mereka akan sakit sepanjang hidup.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu
Para orang tua untuk melatih anak-anak melakukan hal-hal sederhana di rumah.
Hal sederhana itu antara lain melatih anak-anak jujur, bertanggung jawab, kesederhanaan, ketulusan melayani, keberanian, ugahari, dll.
Sesuatu yang kecil bila terus dibiasakan akan menjadi habitus dan menjadi bagian tingkah laku seseorang.
Kebiasaan yang baik akan membentuk habitus yang baik. Orangorang yang melakukan korupsi dan sejumlah tindakan lainnya, barangkali karena mereka tidak dilatih dalam hal-hal sederhana itu seperti kejujuran, bisa membedakan mana yang menjadi haknya dan mana yang bukan.
Kontemplasi
Hening dalam doa. Pertanyaan refleksinya, bagaimana usaha Anda untuk merawat hidup panggilan atau hidup perkawinan selama ini?
Doa
Allah Tritunggal Mahakudus, Engkau menganugerahkan kami hati dan budi.
Tuntunlah kami agar kami setia dan tekun merawat hal-hal kecil dan sederhana dalam hidup keseharian kami. Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu Imam. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 5 November 2022

Bacaan Pertama: Filipi 4:10-19
Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi:
Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu. Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu.
Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.5-6.8a.9
Refr. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gelap Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaaan kepada Tuhan.
Hatinya teguh, ia tidak takut, ia murah hati, orang miskin diberinya derma. Kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil:
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Bacaan Injil: Lukas 16:9-15
Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain.
Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS