Prabowo Subianto Lebih Disukai Pemilih Pemula Ketimbang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

POS-KUPANG.COM - Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, lebih disukai pemilih pemula untuk menggantikan Presiden Jokowi pada Pilpres 2024 mendatang.

Sikap para pemilih pemula itu diungkapkan Direktur Eksekutif LSN ( Lembaga Survei Nasional ). Gema Nusantara Bakry.

Lembaga Survei Nasional (LSN) ini merilis hasil survei terbaru tentang kecenderungan perilaku memilih (voting behavior) masyarakat Indonesia menghadapi Pemilu 2024 mendatang.

Dikatakannya, berdasarkan survei yang dilakukan pada 29 Oktober hingga 2 November 2022, pemilih pemula (first-time voters) lebih cenderung memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden untuk periode 2024-2029.

Baca juga: Igor Dirgantara Sanjung Prabowo Subianto: Sebut Menteri Pertahanan RI Figur Paling Ikhlas

Dari survei tersebut, lanjut dia, sebanyak 33,5 persen responden yang masuk kategori generasi milenial, mengaku akan memilih Prabowo Subianto jika pemilihan presiden (Pilpres) dilaksanakan saat ini.

Sementara itu Anies Baswedan dipilih oleh 21,8 persen responden dan Ganjar Pranowo 18,2 persen dan sisanya 26,5 persen menjawab tidak tahu atau memilih tokoh lain.

Selain dari generasi milenial, dalam survei tersebut Prabowo Subianto juga mendapatkan dukungan dari para pemilih pemula (first-time voters).

Sebanyak 36,7 persen responden yang termasuk dalam kategori pemilih pemula menjatuhkan pilihannya pada Prabowo.

Sementara itu sebanyak 21,9 persen responden mengaku akan memilih Ganjar Pranowo dan 18,5 persen responden memilih Anies Baswedan.

Sisanya 22,9 persen menjawab tidak tahu atau memilih tokoh lain.

“Salah satu faktor yang membuat generasi milenial dan pemilih pemula cenderung memilih Prabowo Subianto adalah alasan rasional,” ujar Gema dalam rilis survei, Jumat 4 November 2022.

Baca juga: Video Viral Twitter, Ganjar Pranowo Bertemu dengan Para Petani di Pinggir Jalan

Masih berdasarkan survei, katanya, generasi milenial dan pemilih pemula masuk dalam kategori pemilih rasional.

Oleh karena itu, pilihan mereka terhadap calon presiden juga cenderung bersifat rasional dan tidak emosional.

Mereka lebih menjatuhkan pilihan pada tokoh yang dipersepsikan mampu mengatasi masalah-masalah riil terutama penyediaan lapangan kerja.

“Para generasi milenial dan pemilih pemula ternyata tidak terjebak pada sosok Capres yang lebih banyak menebar pesona atau populer di media sosial."