Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Sabtu 5 November 2022, Membangun Persahabatan dengan Allah
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Membangun Persahabatan dengan Allah.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Membangun Persahabatan dengan Allah.
RP. Markus Tulu SVD menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Filipi 4:10-19, dan bacaan Injil Lukas 16:9-15.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Sabtu 5 November 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Dan yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, tapi buahnya yang makin menambah keuntunganmu."
Kata-kata rasul Santo Paulus ini sesungguhnya mau mengingatkan kita untuk hidup dengan mengutamakan Allah.
Allah harus diandalkan agar hidup kita tidak tenggelam dalam arus kehidupan yang membinasakan.
Allah-lah yang mesti dicari dan dikejar. Karena Allah-lah segala-galanya hidup kita.
Jika seperti ini penghayatan hidup kita, maka tidak heran jika kita dalam diam menanggung situasi hidup bentuk apa pun.
Entah itu situasi di mana kita sedang berada dalam segala kelimpahan atau pun sebaliknya kita sedang berada dalam situasi hidup yang tak punya apa-apa lagi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Membuat Hidup Banyak Orang Jadi Bermutu
Kita tetap dengan sikap batin yang tenang menanggung semuanya karena Allah sudah kita yakini sebagai sumber dari segala sumber kekuatan.
Allahlah yang menjadi kekuatan kita. Apa pun situasi yang melanda hidup kita, tetaplah Allah yang menyanggupkan kita.
Karena itu, seperti Paulus kita pun bersikap bahwa yang kita utamakan bukanlah pemberian itu kepada siapa pun, tetapi buah yang makin menambah keuntungan buat kita.
Hal itu tidak lain adalah sikap batin yang benar dan menyelamatkan. Sikap batin yang leluasa yakni yang tidak mau sarat dengan materi.
Tapi sikap batin yang lepas bebas. Sikap batin yang tidak terikat dan tidak melekat. Sikap batin yang mau membagi.
Begitulah seharusnya hidup kita kaum beriman. Hidup yang dengan sikap batin tegas berpegang teguh pada kasih Allah.
Hidup dengan hati yang tidak mendua. Atau melekat dengan mamon atau menyembah Tuhan.
Hidup harus tegas memilih Allah dan menolak mamon. Apakah dengan menolak mamon berarti kita tidak membutuhkan mamon?
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Bendahara Cerdik
Mamon tetap kita butuhkan. Tapi kebutuhan akan mamon tidak boleh menutup jalan untuk tetap bersandar hidup pada Allah.
Karena dengan demikian, maka kita tidak melihat mamon sebagai segala-galanya bagi hidup kita.
Tapi sebaliknya mamon meskipun kita butuh tapi tetap sebagai sarana ungkapan sikap batin kita untuk menyatakan kasih Allah.
Mamon bukanlah sumber tapi sarana dan sumber hidup kita satu-satunya adalah Allah.
Karena itu mari kita hidup dengan berpegang teguh pada kasih Allah dan membangun persahabatan dengan Allah.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Sabtu 5 November 2022

Bacaan Pertama: Filipi 4:10-19
Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi:
Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya pikiranmu dan perasaanmu bertumbuh kembali untuk aku. Memang selalu ada perhatianmu, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.
Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan.
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kamu sendiri tahu juga, hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu. Karena di Tesalonikapun kamu telah satu dua kali mengirimkan bantuan kepadaku.
Tetapi yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya, yang makin memperbesar keuntunganmu. Kini aku telah menerima semua yang perlu dari padamu, malahan lebih dari pada itu.
Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu korban yang disukai dan yang berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 112:1-2.5-6.8a.9
Refr. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gelap Ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya.
Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya. Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaaan kepada Tuhan.
Hatinya teguh, ia tidak takut, ia murah hati, orang miskin diberinya derma. Kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil:
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
Bacaan Injil: Lukas 16:9-15
Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur, supaya jika mamon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi.
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Jadi jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain.
Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mamon." Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah."
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS