Pesparani Nasional 2022

Pesparani Nasional 2022, NTT Jadi Laboratorium Umat Beragama

ada satu hal yang patut dikutip dari Pesparani Nasional ini, kita semua pemenang karena kita semua 'basodara

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/TESHA TAPUNG
EFORIA - Kontingen Maluku melakukan euforia karena berhasil mendapatkan juara umum pada Pesparani Nasional 2022. Mereka terlihat berdendang dan menari bersama. 

POSKUPANG.COM, KUPANG - Pesparani Nasional II yang diselenggarakan di Provinsi NTT ini menjadi laboratorium umat beragama

Ungkapan Pesparani Nasional II yang diselenggarakan di Provinsi NTT ini menjadi laboratorium umat beragama, disampaikan Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Saadi M.Si

Saat itu, Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Saadi M.Si dalam sambutannya di acara penutupan Pesparani Nasional II mengatakan NTT patut menjadi laboratorium umat beragama.

Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Kontingen Provinsi Bali Apresiasi Penjemputan oleh Tuan Rumah

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur NTT, Josep Nae Soi juga mengatakan ada satu hal yang patut dikutip dari Pesparani Nasional ini, kita semua pemenang karena kita semua 'basodara'.

Penutupan Pesparani Nasional II diselenggarakan di Stadion Oepoi, Kota Kupang pada Senin, 31 Oktober 2022.

Acara seharusnya dimulai pukul 15.00 Wita, namun karena cuaca acara dimulai pukul 17.00 Wita.

Cuaca saat itu sedang buruk. Hujan dimulai sejak pukul 13.00 Wita hingga 16.30 Wita sehingga memperlambat acara tersebut. 

Acara penutupan Pesparani dimulai dengan misa kudus yang dipimpin oleh Mgr Petrus Turang, Uskup Agung Kupang.

Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Ketua Permabudhi NTT Nilai NTT Telah Membuat Sejarah Toleransi

Dari pantauan, Pramuka menjadi pagar ayu di setiap jalan yang dilewati oleh para pastor, uskup, dan kardinal. Ada sekitar seribu anak Pramuka.

Terlihat juga ada sekitar 150 pastor dan delapan uskup yang menghadiri misa tersebut.

Jumlah masyarakat yang hadir saat penutupan lebih sedikit dibandingkan saat pembuka. Dan keamanan pun juga lebih longgar dibanding sebelumnya.

Dari hasil pantauan, ada gong dan bedug untuk menandai ditutupnya Pesparani Nasional II di NTT. Dan ada 13 piala untuk para juara dari setiap mata lomba sekaligus piala bergilir yang diletakan di depan panggung utama dengan jarak kurang lebih seratus meter. 

Di bawah panggung utama, OMK se-Kota Kupang dengan baju berwarna putih duduk. Mereka membawakan koor dengan penuh khidmat.

Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Video Viral Suasana Pengamanan Penutupan Lomba Pesparani di Kota Kupang

Terlihat kursi dari beberapa kontingen juga tidak ditempati saat misa sedang berlangsung dikarenakan para kontingen tersebut belum hadir.

Hingga misa dimulai pun, keadaan langit masih mendung. Jalan masuk sangat becek, rerumputan di dlm stadion basah, hingga karpet merah juga berlumpur.

Seusai misa, para kontingen berfoto bersama di tempat masing-masing untuk mengabadikan momen terakhir Pesparani Nasional II di Kota Kupang ini.

Misa usai pukul 18.30 Wita. Dan pukul 19.19 Wita acara Penutupan Pesparani Nasional II dimulai.

Tema Pesparani Nasional II ini adalah "Dari Nusa Tenggara Timur untuk Nusantara". 

Sebelum masuk ke acara, terlebih dahulu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan penurunan Bendera Pesparani oleh Paskibraka Kota Kupang diiringi lagu Mars Pesparani.

Semakin lama, masyarakat semakin banyak. Mereka berdatangan menempati tribun. Terlihat tribun sebelah kanan dari panggung utama sudah dipenuhi oleh masyarakat. Juga para kontingen yang sebelumnya tidak hadir dalam misa, telah bersama-sama di stadion setelah perayaan Ekaristi tersebut.

Baca juga: Pesparani Nasional 2022, Kontingen Gorontalo Puji Masyarakat NTT

Terdapat 13 mata lomba dan ada 2102 orang dari 34 provinsi yang hadir mewakili daerah mereka masing-masing.

Wakil Gubernur NTT, Josep Nae Soi, Wakil Menteri Agama RI, Dr. H. Zainut Tauhid Saadi M.Si., Ketua Umum Pesparani Nasional II, Jamaludin Ahmad memberikan sambutan dan laporan berita acara pada kesempatan tersebut.

Setelah itu, Wakil Menteri RI melakukan pemukulan bedug dan gong bersama para ketua dari umat beragama Islam, Hindu, Buddha, Protestan, dan Konghucu diiringi lagu Bolele Bo. Diikuti dengan pelepasan lampion.

Usai itu, para pengisi acara mulai melakukan tugasnya. Mereka menarikan Tarian Perjamuan Kudus dengan diiringi lagu Ave Maria milik Celine Dion.

Acara dilanjutkan dengan orasi singkat dan nyanyian oleh Paduan suara San Jose, Oasis BTN dan Paduan Suara Kota Kupang. Mereka membawakan beberapa lagu, salah satunya Lagu Alangkah Baik.

Ada 13 mata lomba dalam Pesparani Nasional II. Berikut daftar pemenang dari setiap cabang lomba beserta hadiah yang diperoleh.

1. Mazmur Pria Gregorian : Maluku mendapat Rp 10 juta.
2. Mazmur Wanita Dewasa : DKI Jakarta mendapat Rp 10 juta.
3. Mazmur Anak : Jambi mendapat Rp 10 juta.
4. Mazmur Remaja : NTT mendapat Rp 10 juta.
5. Mazmur OMK : Maluku mendapat Rp 10 juta.
7. Mazmur Dewasa : Jawa Tengah mendapat Rp 10 juta.
8. CCR Anak : Maluku mendapat Rp 20 juta.
9. CCA Remaja : Maluku mendapat Rp 20 juta.
10. Bertutur Kata Suci Anak : Maluku mendapat Rp 10 juta.
11. Paduan Suara Dewasa Campuran : Jawa Barat mendapat Rp 30 juta.
12. Paduan Suara OMK Campuran : Jawa Tengah mendapat Rp 20 juta.
13. Paduan Suara Remaja Gregorian : Jawa Tengah mendapat Rp 20 juta.
14. Paduan Suara Anak : Kalimantan Timur mendapat Rp 20 juta.
15. Juara Umum : Maluku mendapat Rp 50 juta.

Setiap pemenang berhak mendapatkan uang pembinaan seperti yang sudah disebutkan di atas, piala, medali, dan sertifikat.

Adapun acara penyerahan Pataka oleh NTT ke DKI Jakarta, penyerahan piala champion dari 13 mata lomba dan penyerahan piala bergilir ke Provinsi Maluku.

Euforia dari Kontingen Maluku sangat riuh. Ditutup dengan menari bersama Tebi Kancing dan dilanjutkan dengan Ja'i bersama.

Lapangan dipenuhi oleh para kontingen, masyarakat, panitia, dan pejabat yang berada di dalam maupun luar stadion. Semuanya terlihat bersemangat mengikuti acara penutupan Pesparani Nasional II ini.

Hadir juga pada saat itu, Wakil Menteri Agama RI , Dr. H. Zainut Tauhid Saadi M.Si, Uskup Agung Ende , Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu, Gubernur Sulawesi Tenggara, Haji. Ali Mazi,.

Ketua LP3KN, Prof. Adrianus Meliala, Ph.D, Ketua Umum Pesparani Nasional II, KH.Drs. Jamaludin Ahmad, M.M, para ketua LP3KD seluruh Indonesia, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, wakil ketua dan sejumlah anggota, para imam, biarawati dan undangan lainnya. 

Berdasarkan pantauan, acara Penutupan Pesparani Nasional II berakhir pada pukul 00.15 Wita. (Tesha)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved