Berita Nagekeo
Belasan Rumah Warga Nangaroro Nagekeo Hancur Dihantam Gelombang Pasang
Rumah warga yang tersapu gelombang hingga rusak lantaran tidak ada talud penahan gelombang di pesisir pantai dusun tersebut
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Edi Hayong
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Gordy Donovan
POS-KUPANG.COM, MBAY - Belasan rumah warga di Kelurahan Nangaroro , Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT, rusak diterjang gelombang pasang , Sabtu 29 Oktober 2022.
“Kejadiannya tadi malam, gelombang pasang tingginya sekitar 6 sampai 7 meter. Pecahan ombaknya masuk ke pemukiman kemudian menggenangi rumah warga," ungkap Peter Pukat tokoh masyarakat Nangaroro pada Minggu 30 Oktober 2022 malam.
Piter menjelaskan, belasan rumah yang diterjang gelombang pasang itu tersebar di tiga (3) RT di pesisir pantai Nangaroro mulai dari komplek pasar dan Lingkungan Konge.
Rumah warga yang tersapu gelombang hingga rusak lantaran tidak ada talud penahan gelombang di pesisir pantai dusun tersebut.
Baca juga: Pemuda Pemudi di Nagekeo Lestarikan Adat dan Budaya Lewat Pementasan Ritual Adat
"Sampai sekarang air masih tergenang di rumah warga, karena posisi pemukiman lebih rendah dari bibir pantai" jelas dia.
Atas musibah tersebut, Piter berharap Pemerintah Kabupaten Nagekeo, melakukan upaya penanganan dengan dengan cara menyedot air yang masih menggenangi rumah warga menggunakan mesin pompa.
"Upaya jangka panjangnya ya bangun tembok pemecah ombak," ujarnya.
Respon BPBD
Menanggapi musibah itu, tidak butuh waktu lama bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo untuk segera turun ke lokasi bencana.
Pada Minggu 30 Oktober 2022, tim BPBD yang dikomandoi Kepala BPBD Nagekeo Agustinus Pone langsung turun lokasi.
"Sudah tadi kita sudah turun lokasi sekalian menyerahkan bantuan beras dan tenda, karena ada satu Kepala Keluarga (KK) yang masih belum bisa tempati rumahnya" jelas Agustinus.
Baca juga: Tiga Desa di Wilayah Perbatasan Ende-Nagekeo Bakal Diterangi Listrik Negara
Dijelaskannya, BPBD sudah mencatat dan mengidentifikasi dampak kerugian masyarakat akibat bencana tersebut. Warga terdampak musibah gelombang pasang kata Agustinus berjumlah 15 KK yang berada di RT 04, RT 19 dan RT 20.
"Besok kita turun lagi ke lokasi untuk salurkan bantuan air bersih, karena sumber air minum warga sudah digenangi air laut" katanya. (GG).
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS