Berita Timor Tengah Utara

Bupati TTU dan Direktur Perencanaan dan Perwujudan Kawasan Transmigrasi RI Panen Garam Premium 

Dr. Bambang Widiatmoko mengaku bersyukur bisa sampai ke kawasan transmigrasi Ponu yang telah diresmikan oleh Menteri dan memperoleh SK Menteri

Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Bupati TTU, Drs, Juandi David bersama Direktur Perencanaan dan Perwujudan Kawasan Transmigrasi, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT RI, Dr. Bambang Widiatmoko, Kepala Balai Pelatihan SDM Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samuel Sine dan Koordinator Perencanaan Kawasan Transmigrasi, Wawan saat melakukan panen gara kualitas premium secara simbolis di Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Rabu, 26 Oktober 2022. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Drs. Juandi David dan Direktur Perencanaan dan Perwujudan Kawasan Transmigrasi, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT RI, Dr. Bambang Widiatmoko melaksanakan kegiatan panen simbolis dan launching garam kualitas premium di Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Ponu, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Panen simbolis dan launching garam kualitas premium yang berlangsung pada Rabu, 26 Oktober 2022 ini dihadiri oleh Kepala Balai Pelatihan SDM Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samuel Sine dan Koordinator Perencanaan Kawasan Transmigrasi, Wawan dan para staf ahli dan pimpinan OPD lingkup Pemkab TTU.

Dalam sambutannya, Direktur Perencanaan dan Perwujudan Kawasan Transmigrasi, Dirjen Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT RI, Dr. Bambang Widiatmoko mengaku bersyukur bisa sampai ke kawasan transmigrasi Ponu yang telah diresmikan oleh Menteri dan memperoleh SK Menteri dan menjadi kawasan transmigrasi prioritas Nasional.

Perihal fasilitas lain pada produksi garam kualitas premium tersebut, kata Bambang, pihaknya akan meninjau kembali perencanaan pabrik garam yang gagal beberapa waktu lalu di wilayah tersebut.

Fasilitas tambahan seperti akses jalan dan sumber air di wilayah Kawasan Perkotaan Baru (KPB) Ponu akan disampaikan untuk ditindaklanjuti oleh direktorat teknis.

Bambang juga mengaku bersyukur telah terlibat langsung dalam panen simbolis dan launching garam kualitas premium tersebut. 

Baginya, pabrik garam tersebut telah memanfaatkan teknologi yang cukup maju dan membawa hasil yang lebih bagus.

"Berdasarkan pengalaman saya, beberapa tambak garam hanya menggunakan satu bak tunggu sampai panen. Ternyata hasilnya lebih bagus yang ini dan kami lihat memang putih bersih," ungkapnya.

Mewakili Kementerian Desa PDTT khususnya Dirjen PPK Transmigrasi menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara yang telah mengalokasikan dana APBD untuk pengembangan tambak garam.

Inisiatif seperti ini yang sangat diharapkan, dalam pengembangan kawasan transmigrasi. Pasalnya, kawasan transmigrasi adalah kawasan milik pemerintah daerah selaku pengelolah yang harus mengembangkan kawasan tersebut sesuai rencana kawasan transmigrasi yang sudah ditetapkan.

Sementara itu Bupati Timor Tengah Utara, Drs. Juandi David pada kesempatan yang sama menyampaikan proficiat dan selamat berbahagia kepada kelompok petani garam di Desa Ponu, yang pada akhirnya dapat menikmati hasil panen dari kerja keras selama ini. 

Momentum ini adalah hal positif dan menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh petani garam di Kabupaten TTU.

"Saya juga mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Dirjen PPK Trans Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI dan Kepala Badan SDM dan Pemberdayaan masyarakat Desa, pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Pemberdayaan masyarakat Desa, pada Kementerian Transmigrasi RI, yang telah memberikan dukungan bagi para petani garam di Daerah TTU ini," ucapnya.

Ia berharap, kesuksesan ini dapat dikembangkan  juga kepada semua petani garam di wilayah pantura dan menjadi tonggak baru perkembangan industri garam di Kabupaten TTU. 

Pada kesempatan itu, lanjutnya, akan dilakukan launching kepada calon penerima bantuan yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Timor Tengah Utara bersama dengan Tenaga Ahli pengolahan garam untuk teknis pengelolaan garam selanjutnya.

Ia menambahkan, berkaitan dengan pembekalan bagi usaha kelompok dan kewirausahaan, kiranya para peserta dapat dengan cermat mengikuti kegiatan ini sehingga bisa dicapai tujuan yang diharapkan.

Saat ini, ujar Juandi, kebutuhan garam untuk konsumsi rumah tangga di Kabupaten TTU masih dipasok dari luar Kabupaten TTU bahkan dari luar Provinsi NTT. 

Kenyataan ini sangat ironis. Pasalnya, secara potensial wilayah pantai utara Kabupaten TTU memiliki potensi yang cukup besar yang bisa dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi garam rumah tangga di Kabupaten TTU.

"Selama ini para petani garam di wilayah pantura memproduksi garam secara tradisional dengan teknologi yang sangat sederhana sehingga hasilnya tidak memadai baik kuantitas maupun kualitasnya," beber Juandi.

Hal ini mengakibatkan produksi garam para petani garam di Kabupaten TTU kalah bersaing dengan garam dari luar di pasar domestik.

Dengan adanya demplot garam premium ini, Juandi optimis garam TTU akan dapat bersaing dengan produksi garam dari luar TTU. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved