Berita Lembata
Mayat Seorang Ibu Rumah Tangga Asal Lewoeleng Ditemukan di Kebun Miliknya
Warga Desa Lewoeleng , Kecamatan Lebatukan, geger dengan penemuan sesosok mayat ibu rumah tangga yang terindentifikasi bernama Yosefina Sabu
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Edi Hayong
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA- Warga Desa Lewoeleng , Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata geger dengan penemuan sesosok mayat ibu rumah tangga yang terindentifikasi bernama Yosefina Sabu (39) di kebun miliknya pada Senin 24 Oktober 2022.
Letak penemuan mayat korban berjarak sekitar 3 kilometer dari perkampungan.
Atas peristiwa penemuan mayat itu, Kapospol Lebatukan , Aipda Viktor D. Lay SI.Kom dan Bhabinkamtibmas Desa Atakowa, Bripka Merdison Paut langsung turun ke lokasi untuk dievakuasi ke kediaman korban di Desa Lewoeleng.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang, korban Yosefina Bulu selama ini tinggal bersama lima anaknya di rumah.
Suaminya sedang mengadu nasib ke Kalimantan, sejak dua bulan lalu sehingga ia menjadi single parent bagi kelima anaknya, dua di antaranya kembar.
Menurut Saksi mata Monika Sawa(70), sekitar Pukul 08.00 Wita korban pamit pada saksi untuk pergi ke kebun yang berjarak sekitar 3 Kilometer dari rumah korban.
Korban bermaksud membersihkan kebun miliknya menghadapi musim tanam.
Korban Yosefina Bulu menitipkan anak kembarnya di Saksi Monika Sawa untuk dijaga.
Baru satu jam meninggalkan rumah, Monika Sawa memperoleh informasi kalau Yosefina Bulu ditemukan telah meninggal dunia.
Sekira Pukul 09.11 Wita, informasi itu diperoleh Saksi Monika Sawa. Saksi sama sekali tak menyangka kalau Yosefina Bulu akan meninggalkan kelima anaknya untuk selama-lamanya.
Sebab, menurut dia, selama ini korban baik-baik saja tidak pernah mengalami sakit apapun. Juga, tidak pernah ada persoalan apapun.
Sementara Saksi lainnya Marselinus Laga menerangkan bahwa dirinya bersama dengan saksi Petrus Pira sudah berada di kebun mereka sendiri yang berjarak sekitar 30 meter dari kebun milik korban Yosefina Bulu.
Mereka melihat korban berjalan kaki menuju kebunnya yang terletak pada lereng bukit yang agak terjal.
Beberapa menit kemudian, saksi Marselinus Laga dan Petrus Pira mendengar suara menjerit dari arah kebun korban Yosefina Bulu. Sehingga mereka berdua langsung mendekati asal suara jeritan.