Berita Manggarai Timur
Hoax Anak Digigit Anjing Rabies di Benteng Jawa, Kadis Kesehatan Manggarai Timur Minta Maaf
Namun setelah dicek kepastian informasi itu, faktanya informasi terkait anjing yang diduga rabies gigit seorang anak di Benteng Jawa itu hoax
Penulis: Robert Ropo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM, BORONG - Informasi tentang anjing diduga rabies mengigit seorang anak di Benteng Jawa, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur beredar luas di media sosial (medsos) baik WhatsApp maupun Facebook. Foto-foto anak yang digigit anjing itu tampak penuh luka di bagian wajah.
Informasi bahwa anak di Benteng Jawa digigit anjing ini juga bahkan sudah diberitakan oleh salah satu media online dengan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dr Surip Tintin. dr Surip Tintin dalam keterangannya membenarkan peristiwa itu dan mengatakan anak itu sudah ditangani oleh pihak Medis di Puskesmas Benteng Jawa.
Namun setelah dicek kepastian informasi itu, faktanya informasi terkait anjing yang diduga rabies gigit seorang anak di Benteng Jawa itu hoax alias tidak benar.
Kapolres Manggarai Timur, AKBP I Ketut Widiarta, SH.,SIK.,M.Si, melalui Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad, S.I.Pem, dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Selasa 25 Oktober 2022, mengatakan informasi tersebut tidak benar.
"Anggota Kapospol Benteng Jawa sudah cek kebenaran informasi itu dan juga sudah koordinasi dengan Kepala Puskes Benteng Jawa dan hasilnya informasi itu tidak benar," Ujarnya.
Aris mengatakan, foto-foto seorang anak yang penuh luka di wajah diduga digigit anjing diduga rabies yang beredar luas di media sosial itu merupakan peristiwa di daerah lain, bukan di wilayah hukum Polsek Lamba Leda.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur dr Surip Tintin, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, menyampaikan permohonan maaf terkait keterangannya dalam pemberitaan itu. Ia mengaku panik karena berita simpang siur.
"Saya menghubungi Puskesmas tidak ada yang respon karena hari Minggu meraka masih gereja. Saya bahkan sudah perintahkan petugas untuk turun ke Benteng Jawa hari itu. Siang baru ada kepastian bahwa itu hoax," ujar dr Surip Tintin.
dr Tintin juga mengaku, ia telah melakukan pengecekan terkait kebenaran informasi itu. Ia sudah melakukan pengecekan di Puskesmas dan sudah menanyakan ke semua group WhatsApp tatgit Rabies yang anggotanya petugas Puskesmas dan Kesehatan Jiwa dan ternyata berita itu tidak benar.
Baca juga: Tilang Elektronik Di NTT, Polres Manggarai Timur Belum Dapat Perangkat
dr Tintin juga mengaku pasrah terkait informasi yang ia berikan tidak benar yang membuat masyarakat panik.
"Jadi ya pasrah saja mungkin saya lah yang akan disalahkan yang membuat masyarakat panik. Saya hanya ambil sisi positifnya untuk melatih kami lebih sigap dalam menangani kasus gigitan,"Ujarnya.
Meski demikian, dr Tintin juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih waspada terkait kasus gigitan anjing rabies.
Dimana setiap kasus gigitan HPR harus disikapi dengan kewaspadaan, tidak boleh dianggap sepele, lakukan cuci luka dengan sabun cuci selama 15 menit pada area luka, segera menuju Faskes untuk mendapat pertolongan, dan jika HPR bisa ditangkap untuk diikat dan diamati dan menghubungi Keswan terdekat. (rob)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS