Prakiraan Cuaca NTT
Waspada Anomali Cuaca NTT, BMKG Sebut Potensi Karhutla Ancam Pulau Timor, Sabu dan Rote Provinsi NTT
Waspada anomali Cuaca NTT, BMKG ingatkan Warga NTT potensi Kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) di Pulau Timor, sabu dan Rote Provinsi NTT
POS-KUPANG.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap anomali Cuaca NTT. Menurut BMKG, Warga NTT patut mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan ( Karhutla ) di Pulau Timor. Rote dan sabu Provinsi NTT.
Dan, tiga pulau di NTT yang berpotensi Karhutla yakni Pulau Timor, Pulau Rote, dan Pulau Sabu.
Kondisi ini memang berbanding terbalik dengan daerah lain yang saat ini mulai diguyur hujan.
Bahkan di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bogor sudah terjadi banjir akibat hujan lebat.
Baca juga: Seluruh NTT Rentan Kebakaran Hutan dan Lahan,BMKG Kembali Ingatkan Waspada, Info Cuaca NTT Hari Ini
Karena itu BMKG menghimbau warga di tiga pulau tersebut untuk mewaspadai potensi Karhutla tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG, Agung Sudiono Abadi menyebut Pulau Timor, Rote, dan Sabu saat ini memiliki tingkat kemudahan terbakar yang sangat tinggi di lapisan atas permukaan tanah.
Peringatan dini potensi Karhutla di Pulau Timor, Rote dan Sabu Provinsi NTT ini mulai berlaku pada Senin, 17 Oktober 2022.
Menurut Agung Sudiono Abdi, Provinsi NTT sebenarnya saat berada dalam musim peralihan dari Musim Kemarau ke Musim Hujan di mana banyak daerah berada di puncak kemarau.
Baca juga: Video Viral Instagram, Kebakaran Ruko di Depk, PMK Berhasil Padamkan Api
Disebutkan Agung Sudiono Abdi, daerah di Pulau Timor yang patut mewaspadai Karhutla yakni Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka.
Agung mengungkapkan Daerah tersebut ditambah Rote dan Sabu berada dalam zona mudah terbakar sehingga harus diwaspadaoi.
Karena itu Agung Sudiono Abdi menghimbau masyarakat dari tiga pulau di NTT itu melakukan upaya Pencegahan terjadinya Karhutla dengan tidak memicu titik api, seperti tidak menggunakan cara membakar saat membuka lahan baru.
Selain itu, ia juga melarang warga membuang puntung rokok di area terbuka tempat tumpukan rumput dan daun kering yang mudah terbakar berada.
Angin kering yang berhembus kencang di NTT, ujar Agung, mendorong titik api akan mudah meluas dan sulit dikendalikan saat karhutla terjadi.
“Masyarakat di daerah terdampak perlu memahami kondisi potensi bahaya karhutla dan melakukan langkah antisipasi yang diperlukan guna meminimalisir risiko,” pungkasnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS