Doa Harian Katolik

Doa Harian Katolik, Urutan Ibadah Sabda Minggu 16 Oktober 2022, Tersedia Teks Lengkap

Anda bisa melaksanakan Ibadah Sabda di gereja atau kapela, kelompok basis, keluarga atau kelompok kategorial lainnya.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
BERDOA - Ilustrasi Yesus mengajarkan doa kepada murid-murid-Nya. Yesus berkata, “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu." 

Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada
mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus
selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya:
"Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak
takut akan Allah dan tidak menghormati seorang
pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu
datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah
hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya
hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata
dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah
dan tidak menghormati seorangpun, namun karena
janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan
akhirnya menyerang aku."

Kata Tuhan: "Camkanlah apa yang dikatakan hakim
yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan
orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru
kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu
sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan
tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia
mendapati iman di bumi?"
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

12. RENUNGAN SINGKAT

Kita barusan mendengarkan bacaan Injil yang
berisikan sebuah perumpamaan tentang seorang
janda yang terus menerus meminta hakim untuk
memperhatikan perkaranya. Ia pun memenangkan
perkaranya. Perumpamaan ini menggarisbawahi satu
poin utama yaitu tentang doa yang tiada hentinya. Dari
kisah ini kita belajar banyak hal.

Pertama, ketekunan dalam doa. Janda dalam
perumpamaan itu adalah wakil dari semua orang yang
lemah dan patut dibela. Ia memohon dengan sangat
kepada hakim agar haknya dikembalikan. Ia tidak
takut akan mafia peradilan dan tidak memiliki trik-trik
khusus untuk memenangkan perkaranya karena ia
tahu ia menuntut haknya. Dengan tekun ia datang dan
memohonkan agar hakim tidak mempedulikannya.

Akhirnya ia memenangkan perkaranya.
Hal ini mengajarkan kita untuk berbuat benar sebelum
kita memohon kepada Tuhan untuk mengabulkan
doa-doa kita. Permohonan harus disampaikan dengan
hati yang jujur dan tulus. Ketika hati kita kotor, Tuhan
pasti tidak mengabulkannya, karena Tuhan tidak
mendukung tindak-tanduk dan tutur kata kotor dalam
hidup kita. Ketekunan doa harus dibarengi juga
dengan hati yang bersih. Kalau kita berdoa dan kita
merasakan bahwa Tuhan belum mengabulkannya,
kita juga harus memeriksa batin kita apakah doa kita
dilandasi atau didasarkan pada hati yang bersih.
Tuhan hanya dapat didekati dengan hati yang bersih.
Kedua, doa dan kedekatan dengan Tuhan. Dalam
perumpamaan tadi juga disebutkan bahwa hakim itu
cukup lama menolak permintaan janda. Namun,
karena ketekunan janda yang terus menerus datang
kepadanya, maka hakim itu pun luluh hatinya. Ia pun
membenarkan perkara si janda.

Salah satu aspek yang hendak ditonjolkan oleh Yesus
di sini adalah kedekatan dengan Tuhan. Ketika kita
merasa bahwa Tuhan belum mengabulkan doa-doa
kita, maka itulah saatnya kita membangun relasi yang
lebih dalam dan lebih sering dengan Tuhan. Banyak
orang yang merasa Tuhan tidak mengabulkan doa-doa
mereka memilih untuk meninggalkan Tuhan. Mereka
putus asa dan tidak percaya lagi kepada Tuhan.
Padahal, Tuhan selalu ingin agar kita dekat denganNya. Dia mau agar meskipun Ia belum mengabulkan
permohonan kita, kita tetap setia kepada-Nya.

Semoga kita tetap setia dan semakin dekat kepadaNya manakala kita merasakan bahwa doa-doa kita
belum juga dikabulkan Tuhan. Tuhan tahu yang
terbaik bagi kita, dan Dia pasti akan memberikannya
pada waktu yang amat tepat bagi kita. Selamat berdoa
dan bertekun dalam doa. Tuhan memberkati.

13. HENING

14. SYAHADAT

P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..

15. DOA UMAT

P : Saudara-saudari terkasih, Tuhan telah meminta kita
agar tekun berdoa. Mengingat permintaan itu maka
beranilah kita berdoa:
P : Bagi umat Allah. Semoga umat Allah sungguh
memberi kesaksian tentang Gereja yang sedang
berdoa, dengan mengadakan berbagai kegiatan
bersama yang memupuk kekuatan iman. Marilah
kita mohon….
P : Bagi para pemimpin bangsa-bangsa. Semoga
mereka disinari oleh terang Roh Kudus sehingga
keputusan-keputusan yang disepakati bersama
mengarahkan masyarakat pada tujuan hidup yang
lebih luhur melalui kegiatan-kegiatan bersama
dalam bidang social, budaya, politik, dan ekonomi.
Marilah kita mohon….
P : Bagi orang yang menderita dan berkekurangan.
Semoga Allah Bapa yang berbelas kasih selalu
memberikan perhatian yang khusus bagi mereka
melalui berbagai bentuk organisasi dan inisiatif
pribadi Gereja-Nya sehingga imannya pun
mengalami kemajuan yang berarti. Marilah kita
mohon….
P : Bagi kita semua. Semoga dalam segala usaha yang
dilaksanakan kita tetap yakin akan bantuan Tuhan.
Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa kami, sering kami tidak tahu bagaimana
seharusnya kami berdoa. Semoga Roh-Mu sendiri
menyempurnakan kami. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

16. DOA PUJIAN

P : Saudara-saudari yang terkasih, setelah menyadari
karya keselamatan Allah bagi hidup kita, marilah
kita memuji Dia:
Terpujilah Engkau di Surga.
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Allah Bapa yang maharahim, kami memuji namaMu, karena Engkau telah mengangkat kami menjadi
putra-putri-Mu. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ya Bapa, terdorong oleh cinta kasih, Engkau
memelihara kami dengan menyediakan segala yang
kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji
Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Ketika kami berdosa dan karenanya menjauhkan
diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa.
Sebaliknya, Engkau mendekati kami dalam diri
Yesus, Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan
kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari
kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami, dan
menjadikan kami anak-anak terang. Maka kami
memuji Engkau:
U : Terpujilah Engkau di Surga.
P : Maka, ya Bapa, dengan gembira hati, bersama
seluruh umat beriman, dalam kesatuan dengan
Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama
Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor
paroki setempat], kami melambungkan madah pujian
bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]

Menyusul RITUS KOMUNI. Dalam Ibadah Sabda terdapat dua
kemungkinan, yaitu (1) menyambut komuni (lihat cara A), (2)
tidak menyambut komuni, tetapi umat diajak menghayati
komuni batin/rindu (lihat cara B).

17A. Cara A: DENGAN KOMUNI

Sesudah Doa Pujian, Pemimpin menuju ke altar untuk
mempersiapkan komuni. Ia membentangkan kain korporale di
atas altar dan kemudian mengambil Sakramen Mahakudus dari
tabernakel dan diletakkan di atas kain korporale. Sesudah
mempersiapkan segala yang perlu untuk Komuni Kudus, para
pemandu/pengantar bersama para pelayan dan umat beriman
berlutut menyembah dalam keheningan sesaat. Sesudah itu
Pemimpin mengajak umat untuk menyanyikan lagu Bapa Kami
sambil berdiri.

P : Saudara-saudari, meskipun kita tidak merayakan
Ekaristi, pada perayaan ini kita memperoleh
kesempatan menyambut Komuni Kudus, maka
dalam persatuan dengan saudara-saudari se-paroki
yang merayakan Ekaristi, marilah kita menyiapkan
hati di hadirat Tuhan. [Hening sejenak]

18A. BAPA KAMI Berdiri

P : Atas petunjuk Penyelamat kita dan menurut ajaran
Ilahi, maka beranilah kita berdoa.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Sesudah doa Bapa Kami, dapat juga diadakan Salam damai.

19A. SALAM DAMAI DAN KOMUNI

Bila ada Salam Damai, Pemimpin mengajak Umat, misalnya
sebagai berikut:
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat. Sesudah Salam Damai, Pemimpin
berlutut menghormati Sakramen Mahakudus, lalu
menghunjukkan hosti kudus kepada umat, sambil berkata:
P : Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa
dunia.

Hosti dan sibori ditunjukkan kepada umat:
Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya.
Pemimpin dan Umat berdoa bersama-sama.

U : Ya Tuhan saya tidak pantas, Engkau datang pada
saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan
sembuh.
Dengan khidmat, Pemimpin menyambut Tubuh Tuhan
terlebih dulu. Sesudah itu, ia melayani umat yang
menyambut komuni, seraya setiap kali berkata:
P : Tubuh Kristus.
U : Amin.
Penyambutan komuni diiringi dengan nyanyian komuni.
----------------------------------------------------------------------------------------------

17B. Cara B. TANPA KOMUNI

P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.

18B. BAPA KAMI Berdiri

P : Saudara-saudari terkasih, kita telah dipersatukan
oleh iman yang sama. Maka sebagai Putra-Putri
Bapa yang satu dan sama, marilah kita berdoa
sebagaimana yang diajarkan oleh Putra-Nya sendiri.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah namaMu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Dapat dilaksanakan Salam Damai.
P : Marilah kita saling memberikan salam damai.
Umat memberikan salam damai kepada saudara-saudari
yang berada paling dekat saja.

19B. DOA KOMUNI BATIN Berlutut/berdiri

Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu
Masa Biasa.

20. MENDOAKAN MAZMUR 1

[Bisa didoakan bergantian antara dua orang atau dua kelompok]
Berbahagialah orang yang tidak berjalan
menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN,
dan yang merenungkan Taurat itu
siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
apa saja yang diperbuatnya berhasil.
Bukan demikian orang fasik:
mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Sebab itu orang fasik
tidak akan tahan dalam penghakiman,
begitu pula orang berdosa
dalam perkumpulan orang benar;
sebab TUHAN mengenal jalan orang benar,
tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada pemulaan, sekarang, selalu dan
sepanjang segala abad. Amin

21. AMANAT PENGUTUSAN

P : Saudara-saudari, Tuhan selalu menguatkan kita
agar kita dapat melewati setiap perjuangan hidup
kita. Kalau kita dekat kepada-Nya, maka kita akan
merasakan kekuatan yang berlipatganda daripadaNya. Mari kita lanjutkan perjuangan kita untuk
senantiasa bertahan dalam iman kita- di tengah
tantangan zaman ini. Semoga kita saling
meneguhkan agar kita semua lulus dalam setiap
ujian iman kita.

22. DOA PENUTUP

P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, kami telah merenungkan Sabda-Mu dan
menimba kekuatan daripada-Mu dalam perayaan
Sabda ini. Sertailah dan teguhkanlah selalu hati
kami agar kami setia mengabdi Dikau dalam hidup
kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin

23. MOHON BERKAT TUHAN

P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.

24. PENGUTUSAN

P : Marilah pergi, kita diutus
U : Amin.

25. LAGU PENUTUP

***

Ledalero, 13 Oktober 2022

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved