Pilpres 2024

Ganjar Pranowo Semakin Tak Tertandingi, Anies Baswedan Malah Redup di Akhir Jabatan

Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah makin tak tertandingi dalam urusan elektabilitas. Nama kader PDIP yang satu ini melambung tinggi dari capres lain

Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TERTINGGI - Ganjar Pranowo meraih posisi puncak dalam hasil survei terbaru yang dilakukan Charta Politika Indonesia di Jawa Tengah dan Lampung. Dari 10 nama yang disurvei, sosok Ganjar jauh meninggalkan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

Kriteria responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih yang diwawancara tatap muka atau face to face interview. Sampel dipilih dengan metode sampling multistage random sampling.

Baca juga: Igor Dirgantara Sanjung Prabowo Subianto: Sebut Menteri Pertahanan RI Figur Paling Ikhlas

Di Provinsi Lampung, survei dilakukan dengan kriteria yang sama dengan jumlah responden 800 dan margin of error 3,46 persen.

Sementara survei di Kalteng dilakukan pada 28 September - 4 Oktober 2022 dengan 800 responden dan 3,46 persen margin of erorr.

KIB Berpeluang Dukung Ganjar

Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana menilai ada peluang bagi PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Menurut saya itu bukan suatu hal yang mustahil. Bisa dilakukan," kata Aditya, kepada wartawan, Selasa 11 Oktober 2022.

Aditya mengungkapkan opsi KIB mendukung Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 juga terbuka. KIB hanya perlu menyiapkan pendamping yang pas untuk Ganjar.

"Bisa jadi begitu, karena arahnya KIB dispekulasikan bahwa sebenarnya yang mau didorong adalah Ganjar. Maka pertanyaan kemudian, adalah siapa cawapres yang dipersiapkan?"

"Apakah dari tiga partai ini? Yang paling memungkinkan memang Airlangga Hartarto. Karena dari sisi elektabilitas relatif tinggi," ucap Aditya.

Menurut Aditya, meski ada kemungkinan PDIP bergabung dengan KIB, tapi ada problem lain yang menarik, yakni penempatan Puan Maharani.

"Spekulasinya kemudian apakah memungkinkan terjadi koalisi PDIP bergabung dengan KIB? Saya menduga bisa juga demikian."

"Tapi problemnya, Puan Maharani ditaruh di mana? Apakah Puan mau dijadikan Ketum PDIP? Apakah Bu Mega punya keinginan untuk lengser di masa-masa kritis menjelang Pemilu 2024?" ujarnya.

Aditya menekankan PDIP sebagai partai yang solid akan menunggu keputusan dari Ketum Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Anies Baswedan Temui Rizieq Shihab di Petamburan, Novel Bamukmin: Ini Bukan Urusan Politik

Menurutnya, Megawati bisa memilih strategi untuk mempertahankan elektabilitas Ganjar Pranowo sekaligus memperkuat posisi Puan Maharani. Jika opsi itu dilakukan, PDIP punya kans besar memenangi Pemilu 2024.

"PDIP itu, penentunya ada di Bu Mega. Tapi menurut saya Bu Mega punya insting yang positif, elektabilitas Ganjar tetap dipegang, tapi di sisi lain posisi Puan diperkuat, kalau ini memang opsi yang mau didorong."

"Dan orientasi untuk tetap menjadi pemenang pemilu masih bisa kelihatan, ketimbang kalau memaksakan Puan Maharani sebagai capres. Itu agak berat," tandasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved