Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 14 Oktober 2022, Berlakulah Jujur dan Apa Adanya
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berlakulah Jujur dan Apa Adanya.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Berlakulah Jujur dan Apa Adanya.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Efesus 1:11-14, dan bacaan Injil Lukas 12:1-7.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Jumat 14 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Yesus baru saja menyatakan kecamanNya terhadap orang-orang Farisi.
Kali ini, pengajaran Yesus berfokus pada kesiap-sediaan yang harus dimiliki oleh para
murid berhadapan dengan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.
Mereka diajar untuk siap sedia berhadapan dengan pengadilan Allah, hati-hati terhadap bahaya kemunafikan dan bahaya mengingkari Sang Anak Manusia.
Pada saat yang sama Yesus juga memberikan peneguhan kepada mereka akan pemeliharaan dan penyertaan Roh Kudus.
Dalam pengajaran, Yesus memberikan beberapa nasihat i para murid. Para murid diingatkan oleh Yesus untuk hati-hati terhadap ragi orang Farisi.
Para murid hati-hati dan waspada akan kemunafikan orang Farisi. Mereka jangan mengikuti cara hidup (ragi) orang -orang Farisi.
Karena kemunafikan selalu memuat di dalamnya sesuatu yang ditutup-tutupi, yang dirahasiakan dan yang disembunyikan, yang tidak jujur.
Bagi Yesus, kemunafikan orang-orang Farisi cepat atau lambat akan tersingkap walau saat ini disembunyikan rapat-rapat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 14 Oktober 2022, Hidup Apa Adanya di Hadapan Tuhan
Yesus mengingatkan para murid agar tidak takut kepada siapa pun. Orang hanya dapat menghancurkan badan. Mereka tidak bisa menghancurkan hidup seorang
manusia.
Yesus meminta kepada para murid agar takut hanya kepada Dia yang berkuasa atas kehidupan dan kematian, yakni Allah sendiri.
Allah memegang kuasa akhir atas hidup manusia. Takut akan Allah membuat para murid berani menghadapi ancaman dan aniaya dari manusia.