Pilpres 2024

Rencana Reshuffle Kabinet Jokowi Pasca Anies Baswedan Capres Nasdem, Hasto PDIP: Sangat Bagus

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Jokowi berhak berencana karena mengetahui kinerja menteri yang dibawahinya.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SEKRETARIAT PRESIDEN
RESHUFFLE - Presiden Jokowi saat menyampaikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna, Istana Negara, Selasa 11 Oktober 2022. Sebelumnya Jokowi menyampaikan kemungkinan melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Rencana Presiden Joko Widodo alias Jokowi melakukan Reshuffle atau perombakan kabinet pasca Anies Baswedan ditetapkan capres Partai NasDem mendapat dukungan dari PDIP.

Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan Jokowi berhak berencana karena mengetahui kinerja menteri yang dibawahinya.

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi sangat bagus, karena itu adalah Hak Prerogatif dari presiden," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022.

 

"Karena Pak Jokowi perlu menteri yang loyal dan solid untuk bekerja bersama demi menyelesaikan masalah rakyat," kata dia.

Hasto berpandangan, pihaknya mendukung rencana perombakan kabinet itu jika sudah diputuskan Jokowi.

Menurut dia, Reshuffle bisa saja membuat perubahan positif pada struktur pemerintahan.

Dia berharap, Reshuffle membuat jalannya Pemilu 2024 dengan kondisi negara yang lebih baik.

"Supaya nanti di Pemilu 2024 dalam kondisi sense of happines yang tinggi karena kabinet saat ini telah mencapai sejumlah prestasi yang tinggi dalam memikirkan rakyatnya," kata Hasto.

Baca juga: Zulfan Lindan Beberkan Hasil Kajian NasDem: Anies Baswedan Bakal Lebih Dahsyat dari Jokowi

Lebih lanjut, Hasto berharap Jokowi melakukan Reshuffle dengan tujuan fokus pada perbaikan persoalan ekonomi.

Selain itu, ia juga berharap Jokowi fokus memberikan peninggalan atau legacy positif kepada rakyat pada sisa masa jabatannya.

"Pak Jokowi akan menggunakan kewenangan penuh yang dimilikinya untuk melakukan evaluasi kepada menterinya yang tidak menjalankan perintah presiden," ujar Hasto.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi menegaskan bahwa ada rencana perombakan kabinet atau menteri.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam menjawab pertanyaan awak media mengenai rencana Reshuffle setelah Partai Nasdem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) 2024.

Namun, Jokowi tak mengungkapkan kapan, bagaimana dan siapa menteri yang nantinya akan di-reshuffle.

"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," ujar Jokowi dengan singkat saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang berada di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis.

Baca juga: Zulfan Lindan Beberkan Hasil Kajian NasDem: Anies Baswedan Bakal Lebih Dahsyat dari Jokowi

Jokowi menyampaikan rencana reshuffle setelah sebelumnya, sejumlah relawan Presiden Joko Widodo meminta agar para menteri yang merupakan kader Partai Nasdem diganti.

Hal itu disampaikan setelah partai besutan Surya Paloh itu mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

“Kami meminta kepada Bapak Presiden untuk segera memberhentikan para menteri yang berasal dari Partai Nasdem,” ujar perwakilan relawan Jokowi, Fredi Moses Ulemlem di kawasan Jakarta Pusat, Senin 10 Oktober 2022.

Tak khawatir

Partai Nasdem tak memiliki kekhawatiran tiga menterinya bakal terkena reshuffle dari Presiden Joko Widodo setelah Nasdem mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie menegaskan, Jokowi tak akan mengambil keputusan tersebut karena menghargai perjuangan Surya Paloh yang membantu pemenangannya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

“Saya yakin Jokowi sadar itu, betapa besar pengorbanan Pak Surya Paloh dan Nasdem untuk kemenangan Jokowi,” tutur dia kepada wartawan, Senin 10 Oktober 2022.

Ia menyampaikan, Kabinet Indonesia Maju merupakan hasil koalisi partai politik (parpol) pada Pilpres 2019.

Baca juga: NasDem Buka Peluang Anies Baswedan Berpasangan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024, Hasilnya Pasti

Sementara itu, keputusan Partai Nasdem mengusung Anies untuk kepentingan pemenangan Pilpres 2024.

“Bukan untuk menggantikan Jokowi di tengah jalan. Jadi kesetiaan Nasdem terhadap pemerintah sekarang ini sampai akhir masa jabatan,” kata dia.

Effendi juga mengomentari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut “biru” terlepas dari pemerintahan karena punya capres sendiri.

Ia meminta Hasto menghargai keputusan yang diambil oleh Partai Nasdem.

“Ke depan kita berharap para pemimpin partai bernarasi yang baik, mendidik, yang membuat rakyat menjadi optimis,” kata dia.

“Kalau ada persaingan maka dilakukan dengan cara fair dan sehat. Bukan saling menyudutkan, apalagi menyebar hoaks dan fitnah,” ucap Effendi.

Sebelumnya Hasto menyampaikan secara tersirat “biru” bakal lepas dari pemerintahan Jokowi.

Hal itu disampaikannya menanggapi keputusan Partai Nasdem yang mengusung Anies sebagai capres.

Baca juga: Ujang Komarudin Sebut Jokowi Tak Terpengaruh Pasca Anies Baswedan Jadi Calon Presiden

Hasto menyampaikan pesan tersebut dengan menunjuk sebuah lukisan di kantor DPP PDIP yang menggambarkan para pejuang kemerdekaan merobek warna biru pada bendera Belanda dalam peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

"Ya, biru itu dulu warna Belanda. Kalau sekarang kan ada warna biru lainnya juga ya. Anies kan banyak warna biru," ucapnya, Minggu 9 Oktober 2022.

"Para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang, karena punya calon presiden sendiri," tandas Hasto.

Diketahui Partai Nasdem menjadi salah satu parpol pendukung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Saat ini parpol koalisi pemerintah adalah PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, dan PAN.

Sementara itu hanya ada dua parpol oposisi pemerintah yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved