Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Kamis 13 Oktober 2022, Orangtua dan Guru, Pemegang Kunci Pengetahuan

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Efesus 1:1-10, dan bacaan Injil Lukas 11:47-54.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Kamis 13 Oktober 2022 dengan judul Orangtua dan Guru, Pemegang Kunci Pengetahuan dan Kebijaksanaan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Orangtua dan Guru, Pemegang Kunci Pengetahuan dan Kebijaksanaan.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Efesus 1:1-10, dan bacaan Injil Lukas 11:47-54.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Kamis 13 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pada zaman Yesus, orang Farisi dan ahli-ahli Taurat masuk dalam kategori orang-orang terpelajar. Mereka memiliki segudang ilmu pengetahuan.

Kepandaian yang mereka miliki membuat mereka sombong dan merasa selalu benar.

Orang Farisi dan ahli Taurat itu orang-orang pandai, mereka adalah kaum cendekiawan yang menguasai berbagai ilmu termasuk ilmu agama.

Mereka sangat menguasai Taurat dan Kitab-kitab para nabi. Mereka mengutip dan menganalisis ayat-ayat Kitab Suci.

Mereka memiliki otoritas dalam bidang ini, sehingga tidak dapat dilawan oleh banyak orang.

Dalam injil hari ini, Yesus melontarkan kritikan pedas terhadap mereka..

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan tetapi kamu sendiri tidak masuk ke dalamnya dan orang yang berusaha masuk ke dalam kamu halang-halangi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 12 Oktober 2022, Celakalah Kalian

Namun Yesus melihat penyalahgunaan keahlian yang mereka miliki. Keahlian itu seharusnya
menguduskan mereka sendiri dan menolong untuk menguduskan orang lain.

Tetapi yang tampak adalah dominasi mereka atas orang lain. Apa yang dilakukan oleh orang Farisi dan ahli-ahli Taurat adalah memaksakan beban hukum yang mereka sendiri tidak ingin menanggungnya.

Akibatnya, orang-orang yang berkehendak baik pun bisa kehilangan semangatnya karena teladan buruk ini.

Mereka ditolak oleh Yesus karena menjadi batu sandungan terhadap umat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved