Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 11 Oktober 2022, Hanya Iman yang Bekerja Oleh Kasih
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Hanya Iman yang Bekerja Oleh Kasih.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Pey Hurint dengan judul Hanya Iman yang Bekerja Oleh Kasih.
RD. Pey Hurint menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Galatia 4:31b-5:6, dan bacaa Injil Lukas 11:37-41.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 11 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Sering orang memisahkan antara agama, iman dan perbuatan. Agama menjadi sesuatu yang formalitas semata, apa yang ditulis dalam KTP sebagai tanda bahwa dia memeluk suatu agama. Tetapi iman yang menyertai hidup orang beragama kurang diperhatikan.
Orang yang beragama harus memahami isi imannya dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Iman yang sesungguhnya harus ditunjukkan dalam perbuatan-perbuatan baik dan karya kasih pelayanan kita.
Santu Paulus di bagian akhir suratnya, yang dikutip untuk bacaan hari ini, menegaskan, "Hanya iman yang bekerja dalam kasih."
Sebagai orang-orang yang percaya kepada Kristus, kita wajib mewujudkan iman kita yang dilandasi kasih. Dengan itu, iman bukan sekedar pengetahuan, melainkan suatu kekuatan rohani.
Hanya iman yang didasari oleh Roh kasih Allah mampu memberikan arti baru bagi segala perbuatan manusia.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Oktober 2022, Muka Farisi Sekali
Seringkali kita berjuang untuk tampil beda, mesti kelihatan baik dan selalu jaga image. Penampilan luar atau cashing kelihatan baik sekali, tapi belum tentu di dalamnya.
Gaya hidup orang Farisi seperti ini yang dikritik Yesus, "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan."
Menurut Yesus, pembersihan lahiriah memang perlu, tetapi yang lebih diutamakan adalah pembersihan dalam hati dan batin.
Semestinya ada keselarasan atau keserasian antara yang lahir dan yang batin, yang di dalam dan di luar, antara hati dan perilaku. Keselarasan ini menentukan mutu kehidupan pribadi.
Tuhan Yesus juga menegaskan tentang tindakan amal kasih sebagai cara pembersihan diri yang sedang tercemar itu.
Iman kepada Allah mesti dikonkretkan dalam tindakan kasih yang nyata.