Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 12 Oktober 2022, Tindakan Adalah Nyawa Perkataan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tindakan Adalah Nyawa Perkataan.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 12 Oktober 2022 dengan judul Tindakan Adalah Nyawa Perkataan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Tindakan Adalah Nyawa Perkataan.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Galatia 5:18-25, dan bacaan Injil Lukas 11:42-46.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 12 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Suatu hari seorang bapak berkeluh kesah tentang anaknya. Di hadapan istrinya, dia mengatakan, “Bu, anak kita itu kok bandel sekali, berulang kali aku memberi pengertian bahwa merokok itu sangat merugikan kesehatan. Anak kita tetap saja suka merokok.”

Menanggapi kata-kata suaminya, sang istri pun berkata dengan santai, “Bagaimana mungkin anak kita mau mendengarkan perkataan bapak kalau bapak sendiri setiap hari membeli rokok di kios tetangga?” Setelah mendengar
kata-kata istrinya, bapak itu pun akhirnya pergi dari rumah sambil menyalakan sebatang rokok kesukaannya.

Pada hari ini Yesus melontarkan kritik terhadap kaum Farisi dan ahli taurat. Kritik Yesus berisi ucapan celaka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Oktober 2022, Murni Hati dan Bukan Bersih Tangan

Orang-orang Farisi dikecam Yesus sebagai orangorang yang membersihkan bagian luar dan tidak peduli dengan apa yang ada di dalam; membayar persepuluhan tetapi mengabaikan keadilan; mencari penghormatan; menjadi seperti kuburan yang bersih di luarnya tetapi dalamnya penuh kotoran.

Yesus mengecam orang-orang Farisi yang dalam praktek hidup agama, lebih mengutamakan hal-hal lahiriah tampak dan mengabaikan kemurnian batin sehingga membuat mereka menjadi sombong dan munafik.

Orang Farisi dan Ahli Taurat bukan membawa kelegaan, melainkan peraturan yang menjadikan orang lain menderita.

Bahkan yang paling utama dalam segala-galanya yakni keadilan dan kasih Allah tidak pernah mereka hiraukan. Rupanya mereka sesungguhnya tidak pernah mencari Allah.

Mereka mencari kemuliaannya sendiri. Mereka bukanlah orang yang dituntun oleh Roh Kudus. Mereka masih hidup di bawah hukum Taurat. Mereka adalah orang-orang gila hormat.

Tuhan Yesus mengecam kemunafikan para ahli Taurat yang suka mengajarkan perintah-penintah Taurat, namun mereka sendiri ternyata tidak menjalankannya (bdk. Luk 11:46).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 11 Oktober 2022, Muka Farisi Sekali

Hal ini tentu menimbulkan keresahan di kalangan umat, bukan karena tidak mau menjalankan perintah-perintah Taurat, tetapi karena para ahli Taurat sendiri ternyata tidak menjalankannya. Dengan kata lain, asal omong tapi tidak melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Bangsa Tiongkok memiliki sebuah kalimat bijak, “Tindakan adalah nyawa perkataan.” Kalimat bijak itu bermakna bahwa segala perkataan tidak akan ada artinya apabila orang yang mengatakanya sendiri tidak menjalankannya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved