Berita Kota Kupang
Warga Manulai II Manfaatkan Embung untuk Bercocok Tanam
Ada tiga embung lainnya masih ada air namun debitnya telah berkurang banyak. Sedangkan tiga lainnya juga dengan debit yang sudah berkurang.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Warga Kampung Lama Manulai, Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang memanfaatkan sejumlah embung berkurang. Embung di wilayah itu untuk bercocok tanam, terutama untuk budidaya sayuran.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu 8 Oktober 2022 di Kampung Lama Manulai, Kelurahan Manulai II terdapat sekitar enam embung masing-masing terletak di RT 16, 17, 18 dan 19. Ada tiga embung lainnya masih ada air namun debitnya telah berkurang banyak. Sedangkan tiga lainnya juga dengan debit yang sudah berkurang.
Embung-embung ini dimanfaatkan warga Kampung Lama Manulai, Kelurahan Manulai II untuk keperluan menyiram sayuran, bahkan juga mencuci serta untuk konsumsi ternak.
Baca juga: Warga Nunbaun Sabu Minta Penjabat Wali Kota Kupang Percepatan Pembangunan Pusat Olahraga
Salah satu embung yang terletak di RT 18/RW 8, memang masih ada air, tetapi debitnya berkurang. Embung ini memiliki kedalaman sekitar 5-10 meter, namun saat ini hanya dibawah lutut orang dewasa.
Meski begitu, sejumlah petani tetap memanfaatkan untuk menyiram sayuran, konsumsi ternak serta mencuci.
Beberapa warga yang ditemui mengatakan, selama ini adanya embung di wilayah itu, sangat membantu mereka dalam hal berkebun dan juga untuk kebutuhan alam rumah.
Simon Toasu, warga setempat mengatakan, embung yang terletak di RT itu biasanya mulai menunjukkan kondisi mengering mulai Bulan Juli atau September. Dan mulai parah pada bulan Oktober hingga November. "Kalau hujan turun terlambat di Bulan Oktober maka bisa kering," kata Toasu.
Baca juga: Tahun Depan Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh Wajibkan Pegawai hingga Guru di Pemkot Tes Urine
Dia mengatakan, embung-embung ini bisa kembali memiliki air apabila hujan turun dan mulai terlihat penuh saat bulan Januari-Maret.
"Embung ini kami pakai untuk menyiram sayur. Sayur yang kami tanam ada sayur kangkung, sayur putih, terung dan lainnya," kata Toasu.
Dia mengakui, biasanya pembeli langsung ke kebun mereka untuk membeli sayuran.
Dia mengakui, adanya embung di wilayah itu mereka bisa berusaha.
"Kami bergantung pada embung ini sehingga bisa tanam sayur untuk jual," ujarnya. (yel)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS