Berita NTT
STIKOM Uyelindo Kupang Adakan Focus Group Discussion Hadapi Sistem MBKM
Dalam rangkaian itu, pada Jumat 7Oktober 2022 dilaksanakan analisis kebutuhan user dalam mengembangkan sistem yang disebut dengan MBKM
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Asti Dhema
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sekolah Tinggi Manajemen Informasi Komputer STIKOM Uyelindo Kupang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Analisis Kebutuhan User Untuk Pengembangan Sistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kegiatan FGD diadakan STIKOM Uyelindo Kupang dalam rangka mengimplementasi program kompetensi Kampus Merdeka 2022.
Ketua STIKOM Uyelindo Kupang, Marinus Lamabelawa, S.Kom., M.Cs menyampaikan STIKOM Uyelindo menjadi salah satu kampus yang memenangkan hibah program kompetensi Kampus Merdeka untuk skema ISS seluruh Indonesia dan untuk wilayah 15 atau provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri ada dua kampus yakni STIKOM Uyelindo Kupang dan Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng.
Dalam rangkaian itu, pada Jumat 7Oktober 2022 dilaksanakan analisis kebutuhan user dalam mengembangkan sistem yang disebut dengan MBKM di hotel Kristal Kupang.
"Tim pengembang akan meminta masukan user" kata Ignas.
User merupakan pengguna dari program studi, dosen, Biro administrasi akademik dan mahasiswa bagaimana membuat sebuah sistem hulu ke hilir semua berjalan dengan baik. Seperti diketahui, MBKM ini juga mengadakan pertukaran mahasiswa seperti belajar, magang dan bergiatan di kampus lain dan sebaliknya akan terjadi pada STIKOM Uyelindo Kupang.
"Sistem kita harus kita siapkan yang bagusnya bagaimana, sehingga dari pengambilan sampai menjalankan program MBKM hingga pada konversi nilai, semuanya berjalan dengan baik," jelasnya pada Jumat, (7/10) malam, kepada Pos Kupang.
Tahap ini merupakan tahapan pertama dari enam tahapan yang akan dilaksanakan selama periode Oktober hingga Desember 2022. Diharapkan pada Desember nanti, tim pakar MBKM dari segi dokumen, programnya, segi pengembangan sistemnya semua sudah selesai. Dokumen-dokumen yang dimaksud akan dibangun untuk dibuatkan semacam aplikasi berbasis MBKM sehingga sinkron dengan feeder Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) seperti data mahasiswa, sistem akademik yang sudah dikembangkan.
Tahap awal adalah analisis penggunaan sistem, tahan kedua yaitu desain atau pengembangan sistem, kemudian implementasi, deploy hingga pada versi Beta dilaksanakan dilanjutkan pengujian sistem. Sistem juga harus diuji hingga pada kestabilan sistem kemudian melakukan sosialisasi ke seluruh sivitas akademika.
"Ketika sistem ini sudah di-launching, sudah jalan dan sudah dinilai oleh pihak-pihak di pusat berjalan lancar, kemudian setelah itu kita datangkan tim pakar untuk menilai," lanjutnya.
Periode waktu Oktober sampai dengan Desember merupakan waktu yang sangat cukup untuk menjalankan keenam tahapan ini karena para dosen memiliki background tentang keilmuan pengembangan sistem, kemudian meramu user-user ini dalam sebuah skema sesuai dengan desain pengembangan sistem. Sehingga pada akhir Oktober atau November 2022, para user sudah bisa mengembangkan desain yakni tahap kedua.
Adapun para peserta yang mengikuti FGD berjumlah 40 orang yang terdiri dari dosen, semua pimpinan, pihak yayasan, biro administrasi akademik dan staf-staf prodi yang nantinya menjadi ujung tombak sistem ini. (dhe)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS