Renungan Harian Katolik Kamis 6 Oktober 2022, Pengabulan Doa

Hal penting yang mesti diperhatikan dalam hal berdoa adalah membangun sikap percaya dan beriman kepada Allah.

Hanya dengan membangun kepercayaan seperti itu, doa kita menjadi sebuah ungkapan iman yang sangat berarti.

Kita mesti percaya bahwa Allah yang Mahabaik dan penuh kasih akan mengabulkan setiap doa kita.

Walaupun jawaban Tuhan atas doa kita sering di luar harapan hati kita, tidak sesegera langsung dikabulkan, tapi yang pasti Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita.

Asalkan sekali lagi, mesti ada sikap percaya dan beriman kepada Allah.

Tuhan Yesus menegaskan bagaimana kekuatan doa bekerja dalam hidup kita.

Dengan keyakinan bahwa Allah lebih daripada seorang teman, lebih daripada seorang bapak yang baik, yang akan memberi apa yang diminta anaknya, maka setiap kita yang beriman mesti menaruh seluruh harapan hidup kita kepada Allah.

Sekali lagi, Allah mengerti dan mengetahui segala kebutuhan kita, Dia akan menyediakan apa yang kita perlukan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 5 Oktober 2022, Berdoa Selaras dengan Situasi Hidup yang Riil

Burung di udara tak seekorpun yang mati kelaparan, dan bunga bakung serta rerumputan didandani Allah, apalagi kita manusia.

Satu hal lain yang mesti diperlihatkan oleh orang beriman adalah kita juga boleh menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk juga boleh bermurah hati kepada sesama.

Allah telah bermurah dengan kita, maka kita juga mesti bermurah hati kepada sesama. Marilah kita dengan penuh iman berdoa dengan tekun, sabar dan tabah kepada Bapa yang Mahabaik dan penuh kasih, dan percaya bahwa Dia akan mengabulkan segala doa permohonan kita.

Maka marilah kita melanjutkan kemurahan hati Allah dalam hidup kita dengan berbagi kasih dan kepedulian pada sesama yg membutuhkan pertolongan kita, dalam pelayanan kasih bagi sesama, sebagaimana Allah telah lebih dahulu mengasihi kita umatNya.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 6 Oktober 2022

Bacaan Pertama: Galatia 3:1-5

Adakah kalian menerima Roh karena melakukan hukum atau karena percaya akan pewartaan Injil?