Berita Regional
Pembunuhan Satu Keluarga di Way Kanan, Mayat Dikubur Dalam Septic Tank Lalu Dicor Semen
Kasus pembunuhan satu keluarga di Way Kanan bikin heboh. Lima mayat dikubur dalam septic tank lalu dicor semen.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kasus pembunuhan satu keluarga di Way Kanan bikin heboh. Pasalnya, kasus pembunuhan tersebut terbilang sadis. Lima mayat dikubur dalam septic tank lalu dicor semen. Pembunuhan satu keluarga itu diduga dilatarbelakangi rebutan warisan.
Terungkapnya kasus lima orang dibunuh dan masih ada hubungan keluarga di Way Kanan bermula dari laporan orang hilang. Kapolres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna mengatakan, kedua tersangka insial DW dan EW berdomisili di Kampung Marga Jaya Kecamatan Negara Batin Kabupaten Way Kanan.
"Hubungannya kedua pelaku ini anak dan ayah kandung,” katanya saat ekspose ungkap kasus tindak pembunuhan sekeluarga di Way Kanan, Kamis 6 Oktober 2022.
Dua orang pelaku tersebut sebelumnya ditangkap di daerah Lampung Selatan tanpa perlawanan. Teddy menerangkan, pada 1 Juli 2022 dilaporkan orang hilang dengan identitas korban Juwanda (26) jenis kelamin laki-laki warga Kampung Marga Jaya Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.
Orang tersebut hilang tidak diketahui keberadaannya sejak tanggal 24 Februari 2022. Kemudian Kepala Desa berkoordinasi dengan Polsek Negara Batin.
Baca juga: KABAR DUKA - Wakil Bupati Way Kanan Edward Anthony Meninggal Pagi Tadi Karena Terinfeksi Covid-19
Lalu dilakukan penyelidikan hingga akhirnya mengarah ke salah satu pelaku. Atas informasi yang didapat, dugaan petugas benar setelah melakukan interogasi berdasarkan pengakuan pelaku DW.
Ia bersama EW telah mengakui perbuatannya ikut terlibat dalam pembunuhan korban Juwanda. Adapun pelaku pembunuhan tersebut masih merupakan kakak tiri serta keponakan dari korban.
Dua pelaku pembunuhan yang tega menghabisi lima orang itu kini sudah ditangkap polisi dan diamankan di Polres Way Kanan. Empat korban pembunuhan jasadnya di kubur di septic tank agar perbuatan pembunuhan tidak diketahui orang lain.
Pelaku EW membunuh ayahnya yakni Zainudin (60), ibu tirinya yakni Siti Romlah (45), kakak kandungnya yakni Wawan Wahyudin (55), adik tirinya Juwanda (26) serta keponakannya yakni Zahra (6).
Korban dibunuh dengan cara lehernya dipukul menggunakan besi panjang sekitar 1,5 meter ketika korban sedang tidur di dalam rumah.
"Sampai di dapur korban sudah tidak bernyawa lalu korban diangkut menggunakan mobil pikap dibawa ke areal tebu atau kebun singkong dan dikubur oleh pelaku," ujar AKBP Teddy.
Pelaku diduga membunuh lima korban sekaligus dalam satu waktu. Empat jasad korban dibuang ke sumur yang sudah digunakan sebagai septic tank di belakang rumah korban, sementara satu lagi dikubur di kebun singkong. “Lalu oleh pelaku langsung ditutup dan dicor menggunakan semen,” kata Kapolres.
Baca juga: INNALILLAHI, Kabar Duka Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony Meninggal Dunia karena Corona
Kronologis penangkapan dua pelaku terjadi Rabu(5/10) sekitar pukul 07.00 WIB salah satu pelaku DW ditangkap tanpa melakukan perlawanan. Setelah diamankan dan dimintai keterangan pelaku diminta untuk menunjukan tempat dikuburnya korban.
Selanjutnya anggota Polsek Negara Batin bersama dengan Perangkat Kampung setempat mendatangi diduga TKP kuburan korban Juwanda (26) yang sempat dilaporkan hilang oleh warga Kampung Marga Jaya.
Teddy menambahkan, untuk sementara keduanya dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan terancam pidana 15 tahun penjara.
"Tapi bila ada bukti (pembunuhan) telah direncanakan, bisa dikenakan Pasal 340 KUHP dengan pidana mati atau penjara seumur hidup," kata Teddy.
Warga Curiga
Kepala Kampung Marga Jaya, Yani menceritakan dirinya merasa janggal karena salah satu korban bernama Zainudin tak terlihat batang hidungnya salat berjemaah di masjid. Hal tersebut terjadi pada bulan Oktober 2021.
Yani kemudian bertanya kepada warga sekitar dan jemaah masjid. Warga lalu bertemu dengan pelaku EW. Dari keterangan EW disebut bahwa bapak dan ibunya sedang merantau ke gunung.
Akan tetapi Yani semakin curiga setelah satu bulan kemudian pelaku EW terlihat sibuk menjual harta benda Zainudin termasuk sebidang tanah.
"Kira-kira sebulan kemudian saya dan masyarakat mendapat kecurigaan dengan saudara E yang sudah mulai menjual tanah milik bapaknya di Kampung Marga Jaya," ujarnya.
Baca juga: Hasil Real Count Pilkada Lampung 2020 Hasil Qucik Count Pilkada Bandar Lampung hingga Way Kanan
Saat itu sempat ditanyakan kepada EW dan dijawab dia diminta bapaknya menjual tanah tersebut untuk membayar utang. Berselang dua bulan kemudian lagi-lagi EW menjual tanah milik Zainudin.
Seusai semua tanah milik Zainudin dijual, Juwanda yang baru datang dari perantauan bertanya-tanya kemana bapak dan ibunya. Saat itu dijawab EW keduanya sedang merantau ke gunung.
Sejak saat itu sering terjadi perkelahian antara pelaku EW dan DW serta Juwanda. Bahkan warga sempat melerai pertengkaran tersebut.
"Jadi kan si adik tirinya(Juwanda) baru pulang dari perantauan, dia nanya dimana bapak dan ibunya, dijawab EW sedang merantau ke gunung," ujar Yani.
Pada Februari 2022 Juwanda hilang tidak ada kabar. Sebelumnya terjadi pertengkaran hebat namun bisa diatasi oleh warga kampung. Akhirnya pada Oktober 2022 didapat pengakuan dari salah satu pelaku DW, yang mengatakan telah ikut dalam pembunuhan Juwanda dan mayatnya ditemukan sudah terkubur di kebun singkong.
Setelah itu anggota Polsek Negara Batin mengejar untuk menangkap terduga pelaku pembunuhan lainnya yakni EW.
Setelah itu polisi berhasil membongkar dan mengangkar dari dalam septic tank bagian tubuh manusia berbentuk tengkorak tulang belulang. (tribun network/bay/wly)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS