Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 5 Oktober 2022, Berdoa Selaras dengan Situasi Hidup yang Riil

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Berdoa Selaras dengan Situasi Hidup yang Riil.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
RENUNGAN - RP. Markus Tulu SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 5 Oktober 2022, dengan judul Berdoa Selaras dengan Situasi Hidup yang Riil. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Berdoa Selaras dengan Situasi Hidup yang Riil.

RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk Galatia 2:1-2 7-14, dan bacaan Injil Lukas 11:1-4.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Rabu 5 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Sebagai kaum beriman kita tentu memahami bagaimana membangun hidup dengan menjadi pribadi yang Injili.

Pribadi yang Injili adalah ciri pribadi yang teguh utuh, tegas pendirian tapi lembut dalam cara, pribadi yang penuh kasih dan perhatian, dan pribadi yang bersikap adil dalam menjalani hidup.

Kita tentu menyadari bahwa Injil mengajarkan kepada kita di mana setiap orang adalah sama. Status sosial tidak dengan secara otomatis membuat seseorang menjadi lebih tinggi atau lebih rendah.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 4 Oktober 2022, Menjadi Sahabat Allah

Injil pada hakekatnya mengajarkan kepada kita bahwa manusia itu sederajat dan karena itu ia berharga dan mulia.

Tapi dalam kenyataan tidaklah demikian. Ada orang yang mengejar untuk menjadi yang terbesar. Karena itu ia merasa dirinya lebih terhormat dari yang lainnya.

Ada pula yang membangun hidup dengan serakah. Karena itu ia selalu berusaha untuk menguasai sesama.

Padahal model hidup yang demikian bukanlah model hidup yang Injili. Karena sangat bertentangan dengan nasihat Injil dan sangat mencederai kemanusiaan sesama dan diri pribadi.

Sebagai orang beriman kita dipanggil untuk mengubah hidup. Meninggalkan yang jahat dan dosa dan mengarahkan hidup menjadi manusia baru yakni manusia yang Injili.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Menjadi Orang Samaria yang Baik Hati

Untuk menjadi seperti ini memang tidaklah mudah. Tapi membangun sikap belajar adalah ciri seorang murid yang setia dan rendah hati.

Karena itu hendaklah seperti murid-murid Yesus kita pun belajar pada Yesus Sang Guru. "Tuhan, ajarilah kami berdoa."

Di sini bukan soal sudah tahu atau belum tahu berdoa. Tapi bagaimana doa yang benar dan selaras dengan situasi hidup yang riil, itulah yang ditekankan Yesus.

Doa yang benar dan yang ditekankan Yesus adalah mengakui, menghormati dan menyembah Allah yang kudus, memohonkan datangnya KerajaanNya, menyampaikan kebutuhan kita seadanya, membersihkan diri dari dosa dan kejahatan dengan memohon ampun dari Allah dan sesama, membangun sikap batin yang suci dengan mengampuni sesama dan tidak membiarkan diri terjerumus dalam pelbagai pencobaan.

Di sinilah yang menjadi tampak nyata model hidup yang Injili itu. Kita dipanggil untuk membangun hidup yang demikian.

Bacaan Pertama: Galatia 2:1-2,7-14

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 5 Oktober 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 5 Oktober 2022. (Tokopedia)

Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia:

Saudara-saudara, empat belas tahun setelah dipilih Tuhan, aku pergi ke Yerusalem bersama dengan Barnabas, dan Titus pun kubawa serta.

Aku pergi ke sana berdasarkan suatu pernyataan. Di sana aku membentangkan Injil yang kuberitahukan di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi, jangan sampai dengan percuma aku telah berusaha.

Pada kesempatan itu aku berbicara tersendiri dengan orang-orang yang terpandang. Mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil bagi orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus bagi orang-orang bersunat; maka mereka menjadi yakin.

Sebab sebagaimana Tuhan telah memberi Petrus kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, demikian pula Ia memberi aku kekuatan untuk menjadi rasul bagi orang-orang yang tak bersunat.

Mereka pun menjadi yakin mengenai kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku.

Maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan daku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan.

Semua setuju bahwa kami pergi kepada orang-orang yang tak bersunat, sedangkan mereka kepada orang-orang yang bersunat.

Mereka hanya minta agar kami tetap mengingat orang-orang miskin; dan hal itu sungguh-sungguh kuusahakan.

Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku terus terang menentang dia, karena ia salah.

Sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat.

Tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-saudara yang bersunat.

Juga orang-orang Yahudi lain ikut berlaku munafik seperti dia, sehingga Barnabas sendiri terseret oleh kemunafikan mereka.

Aku melihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil.

Maka aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua, "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?"

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 117:1,2

Refr. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

1. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!

2. Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil

Refr. Alleluya, alleluya.

Kalian akan menerima roh pengangkatan menjadi anak; dalam roh itu kita akan berseru, 'Abba, ya Bapa.'

Bacaan Injil: Lukas 11:1-4

Tuhan, ajarilah kami berdoa.

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Pada waktu itu Yesus sedang berdoa di salah satu tempat.

Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa sebagaimana Yohanes telah mengajar murid-muridnya."

Maka Yesus berkata kepada mereka, "Bila kalian berdoa, katakanlah: 'Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu. Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya, dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved