Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Kisah Kasih dari Samaria

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Kisah Kasih dari Samaria.

Editor: Agustinus Sape
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - RD. Eman Kiik Mau menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 3 Oktober 2022 dengan judul Kisah Kasih dari Samaria. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Kisah Kasih dari Samaria.

RD. Eman Kiik Mau menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Lukas 10:25-37.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 3 Oktober 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Ensiklik Fratelli Tutti atau Menjadi Saudara bagi Semua adalah ensiklik yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus pada 3 Oktober 2020 di tengah perjuangan masyarakat dunia menghadapi pandemi Covid-19.

Ensiklik ini bermaksud mengundang sekaligus mendorong masyarakat untuk membangun persaudaraan dan persahabatan sosial.

Sungguh menarik bahwa pada bab 2, Paus Fransiskus mengutip kisah orang Samaria yang murah hati dari Injil Lukas.

Sikap orang Samaria itu, di mana ia menjumpai dan merawat sesama yang terluka, menjadi semangat dan lonceng keras yang memanggil kita semua untuk mengasihi sesama sebagai saudara dan saudari melampaui batas apa pun yang menjadi penghalang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Pergilah dan Perbuatlah Demikian

Injil Lukas hari ini menarik untuk ditelaah. Membacanya seperti mengasah kesadaran dan kepekaan akan kemanusiaan kita.

Kemanusiaan itu amat penting. Inilah yang mengantar orang Samaria pada keputusan untuk Berbelas Kasih.

Belas kasih hanya bisa bertahan jika paham kemanusiaan sudah diakui. Mustahil berbelas kasih tanpa memiliki jiwa kemanusiaan.

Orang Samaria itu punya jiwa kemanusiaan. Beda dengan kedua pendahulunya yang cuek. Ia rela turun dari kudanya. Memerhatikan si korban perampokan, lalu membawanya kepada orang yang bisa merawatnya.

Di sini ada jiwa kemanusiaan. Dorongan yang kuat dari dalam dirinya ialah belas kasih.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Menjadi Orang Samaria yang Baik Hati

Orang Samaria ini beda dengan Imam dan Lewi yang cuek dan lewat saja tanpa ada rasa belas kasih. Mereka pandai berkotbah tentang kasih tetapi tidak bisa mempraktekkannya.

Boleh jadi kita juga seperti Imam dan Lewi tadi. Tahu dan lihat bahwa ada orang yang butuh bantuan. Tetapi kita putuskan untuk tidak menghiraukannya.

Boleh jadi kita juga seperti orang Samaria yang memandang sesama bukan sebagai korban atau musuh, tetapi sebagai manusia yang punya jiwa kemanusiaan, yang wajib untuk dibantu.

Kebaikan hati orang Samaria, serta sikap tidak peduli seorang imam dan orang Lewi bisa menjadi bahan permenungan dan refleksi kita hari ini.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 2 Oktober 2022, Bonum Depositum Custodi; Peliharalah Harta Yang Indah

Hidup rohani dan seluruh aktivitas doa kita semoga membuat kita semakin beriman. Semakin beriman berarti bukan hanya semakin dekat dengan Tuhan, melainkan juga semakin dekat dengan sesama terutama mereka yang menderita, sakit, lemah, miskin dan tersingkir.

Tuhan, mampukanlah kami bersikap murah hati seperti orang Samaria. Amin.

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Galatia 1:6-12

Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia:

Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus.

Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."

Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?

Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia?

Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.

Karena aku menerimanya bukan dari manusia, dan bukan pula manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 111:1-2.7-8.9.10c

Refr. Tuhan selalu ingat akan perjanjian-Nya.

1. Aku bersyukur kepada Tuhan dengan segenap hati, dalam lingkungan orang-orang benar dan di tengah jemaat. Besarlah perbuatan-perbuatan Tuhan, layak diselidiki oleh semua orang yang menyukainya.

2. Perbuatan tangan-Nya ialah kebenaran dan keadilan, segala titah-Nya teguh; perintah-Nya lestari untuk selama-lamanya, dilakukan dalam kebenaran dan kejujuran.

3. Ia memberikan kebebasan kepada umat-Nya, Ia menetapkan perjanjian untuk selama-lamanya; kudus dan dahsyatlah nama-Nya! Dia akan disanjung sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 13:34

Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.

Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan; yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.

Bacaan Injil: Lukas 10:25-37

Siapakah sesamaku?

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Pada suatu ketika, seorang ahli kitab berdiri hendak mencobai Yesus, "Guru, apakah yang harus kulakukan untuk memperoleh hidup yang kekal?"

Jawab Yesus kepadanya, "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"

Jawab orang itu, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."

Kata Yesus kepadanya, "Benar jawabmu itu. Perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup."

Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata lagi, "Dan siapakah sesamaku manusia?"

Jawab Yesus, "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi juga memukulnya, dan sesudah itu meninggalkannya setengah mati.

Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu. Ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu. Ketika melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.

Lalu datanglah ke tempat itu seorang Samaria yang sedang dalam perjalanan.

Ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasih.

Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah menyiraminya dengan minyak dan anggur.

Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.

Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya, 'Rawatlah dia, dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya waktu aku kembali.'

Menurut pendapatmu siapakah di antara ketiga orang ini adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"

Jawab orang itu, "Orang yang telah menunjukkan belas kasih kepadanya."

Yesus berkata kepadanya, "Pergilah, dan lakukanlah demikian!"

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved