Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022, Kisah Kasih dari Samaria
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RD. Eman Kiik Mau dengan judul Kisah Kasih dari Samaria.
Boleh jadi kita juga seperti orang Samaria yang memandang sesama bukan sebagai korban atau musuh, tetapi sebagai manusia yang punya jiwa kemanusiaan, yang wajib untuk dibantu.
Kebaikan hati orang Samaria, serta sikap tidak peduli seorang imam dan orang Lewi bisa menjadi bahan permenungan dan refleksi kita hari ini.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 2 Oktober 2022, Bonum Depositum Custodi; Peliharalah Harta Yang Indah
Hidup rohani dan seluruh aktivitas doa kita semoga membuat kita semakin beriman. Semakin beriman berarti bukan hanya semakin dekat dengan Tuhan, melainkan juga semakin dekat dengan sesama terutama mereka yang menderita, sakit, lemah, miskin dan tersingkir.
Tuhan, mampukanlah kami bersikap murah hati seperti orang Samaria. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 3 Oktober 2022

Bacaan Pertama: Galatia 1:6-12
Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia:
Saudara-saudara, aku heran, bahwa kalian begitu cepat berbalik dari Allah, yang telah memanggil kalian oleh kasih karunia Kristus, dan mengikuti suatu injil lain, yang sebenarnya bukan Injil; hanya ada orang-orang yang mengacaukan kalian dan yang bermaksud memutarbalikkan Injil Kristus.
Tetapi seandainya kami sendiri atau pun seorang malaikat dari surga mewartakan kepada kalian suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi, "Jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kalian terima, terkutuklah dia."
Jadi bagaimana sekarang? Adakah aku mencari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?
Adakah aku mencoba berkenan kepada manusia?
Sekiranya aku masih mau mencari perkenanan manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia.