Breaking News

KKB Papua

KKB Serang Pekerja Jalan Bintuni Maybrat, Testimoni Keluarga tentang Para Korban dari Pinrang Sulsel

Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua kembali membuat keonaran dengan menyerang para pekerja jalan Trans Bintuni Maybrat

Editor: Agustinus Sape
DOK PRIBADI
KORBAN TEWAS - Empat jenazah korban tewas di Jalan Trans Bintuni Maybrat Papua Barat tiba di RS Bhayangkara Polda Papua Barat, Sabtu 1 Oktober 2022. Mereka berasal dari Pinrang Sulawesi Selatan dan dijadwalkan tiba di Pinrang, Minggu 2 Oktober 2022. 

POS-KUPANG.COM - Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua kembali membuat keonaran dengan menyerang 14 orang pekerja jalan Trans Bintuni Maybrat, Provinsi Papua Barat, Kamis 29 September 2022.

Dari 14 orang tersebut, terdapat empat warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Keempat warga tersebut bernama Abbas Manna (52), Ruslan alias Cullang (33), Om Kumis (55) dan Armin (43).

Abbas dan Armin merupakan korban tewas. Sementara Ruslan dan Om Kumis selamat dalam peristiwa tersebut.

Ruslan merupakan korban yang terkena tembakan di lengan sebelah kanan dan menyelamatkan diri ke pos.

Sementara Om Kumis menyelamatkan diri dan berpisah di sungai Majnik ke arah Kampung Maghti.

Abbas merupakan warga Malimpung, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Sementara Armin merupakan warga Bonne, Desa Sipatuo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang.

Baca juga: KKB Mulai Dikepung Pasukan Yonif Para Raider Tengkorak di Intan Jaya, Awali Kegiatan dengan Doa

Kepala Desa Sipatuo, Kabupaten Pinrang, Ali Mappa, membenarkan terkait warganya yang menjadi korban KKB Papua Barat.

"Iya betul warga Bonne, Desa Sipatuo. Namanya Armin," kata Ali saat dihubungi, Minggu 2 Oktober 2022.

Dikatakannya, pihak keluarga sudah mengetahui terkait tewasnya Armin.

"Jenazah juga sudah diterbangkan dari Manokwari jam 8 pagi tadi. Kemungkinan tiba di sini sore hari," ujarnya.

"Pihak keluarga sudah menunggu jenazah almarhum. Rencananya jenazah dimakamkan di TPU terdekat.

Kepala Desa Malimpung, Kabupaten Pinrang, Sahrir juga membenarkan terkait warganya yang menjadi korban KKB.

"Iya, namanya Abbas Manna," ujarnya.

Baca juga: KKB Bantai Pekerja Jalan Bintuni-Maybrat Papua Barat, Orgenes Wonggor: Tangkap Pelaku

Dikatakan, saat ini pihak keluarga sudah menunggu kedatangan jenazah Abbas.

"Kemungkinan sore baru sampai jenazahnya di Pinrang," ucapnya.

Kakak Ipar Almarhum Abbas Manna, Darna bercerita jika Abbas dan istrinya terakhir berkomunikasi sekitar 10 hari yang lalu sebelum Abbas dikabarkan meninggal.

"Terakhir komunikasi sekitar 10 hari yang lalu. Video call dengan istrinya. Di sana jaringan jelek, jadi putus-putus," katanya, Sabtu 1 Oktober 2022.

Darna mengaku baru mengetahui jika Abbas tewas dalam kerusuhan di tempat kerja itu pada Jumat 30 September 2022 dini hari.

"Kami baru tahu informasinya kemarin, sekitar pukul 1.30 Wita. Keluarga di sana menelepon kalau ada kerusuhan di tempat Abbas kerja," ungkapnya.

Darna menuturkan, Abbas sudah lama bekerja di Papua Barat.

"Dia kerja di proyek jalan trans Bintuni Maybrat. Dia sebagai bos di sana," ucapnya.

Dikatakan, saat pengerjaan proyek jalan trans Bintuni Maybrat itu anak buahnya ada 14 orang yang masuk.

Abbas membawa 3 orang dari Pinrang untuk membantunya bekerja di Papua Barat.

"Ada sepupunya bernama Kumis. Ada juga orang di sini (Pinrang) dia bawa ke Papua untuk kerja bernama Ruslan (Cullang) dan Armin," ucapnya.

"Jadi total orang Pinrang yang kerja di sana ada empat orang semua. Sementara yang meninggal itu dua orang. Abbas dan Armin," sambungnya.

Baca juga: KKB Terus Bikin Konflik di Papua, Tiga Pemasok Ratusan Amunisi dan Senjata Jadi Tersangka

Rencananya, jenazah Abbas akan diterbangkan ke Manokwari dan transit di Sorong dan lanjut ke Makkasar pada Minggu 2 Oktober 2022 pagi.

"Perkiraan sampai ke Pinrang itu sore hari. Jenazah almarhum akan dimakamkan di TPU Malimpung," jelasnya.

Lebih lanjut, Darna mengungkapkan Abbas merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.

"Ia meninggalkan istri dan 6 orang anak," imbuhnya.

Reva Si Juru Masak Akhirnya Ditemukan

Seorang juru masak dari pekerja proyek jalan Trans Papua Barat (Bintuni Maybrat) bernama Reva (28) akhirnya ditemukan.

Reva juru masak ruas jalan bintuni maybrat_01
JURU MASAK - Aparat TNI berhasil menyelamatkan juru masak para pekerja jalan Bintuni Maybrat bernama Reva (28) di Pos TNI Mayarga, Teluk Bintuni, Papua Barat, Minggu 2 Oktober 2022.

Diketahui, sebanyak 14 pekerja Jalan Trans Papua Barat (Bintuni Maybrat) diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kamis 29 September 2022.

Hal ini diungkapkan Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi, Minggu 2 Oktober 2022.

"Seorang pekerja proyek pembangunan jalan Bintuni Maybrat bernam Reva akhirnya telah kembali," ujar Adam.

Ia terselamatkan di Pos TNI Meyerga dari serangan para KKB di wilayah Kampung Majnik, Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni.

"Reva sudah ditemukan dan dia dalam kondisi selamat," ucapnya.

Baca juga: KKB Mengklaim Serang Penjabat Bupati Maybrat Papua Barat, Ternyata Bohong

Adam berujar, awalnya Kapolres Bintuni dihubungi oleh Dandim 1806/Bintuni terkait Dewi Manise alias Revan.

"Kapolres mendapatkan laporan dari Dandim Teluk Bintuni bahwa Reva sudah di temukan dengan selamat," jelasnya.

Awalnya, seorang warga Kampung Istewkim bernama Marinus Orocomna melapor ke Pos Meyerga.

Laporan itu berkaitan dengan telah ditemukannya korban penyerangan KKB (Reva) dirumah Barnabas Orocomna.

Selanjutnya, Petugas di Meyerga langsung memerintahkan agar korban dibawa ke Pos Meyerga untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Setibanya di sana, tenaga kesehatan Pos TNI Meyerga langsung mengecek kondisi korban yang mengalami luka memar di sekujur tubuh.

"Korban diduga terjatuh saat menyelamatkan diri, sehingga kakinya pun luka," imbuhan.

Saat ini, korban sedang dalam perjalanan dari Mayerga menuju Kabupaten Teluk Bintuni.

Kronologi Kejadian

Tak hanya itu, Adam menjelaskan, awalnya Reva dalam keadaan duduk di samping sopir truk.

Ketika terjadi penyerapan, Reva kemudian meloncat dari mobil.

Hanya saja, ia mengalami cidera di bagian lutut kiri dan kanan.

"Waktu itu temannya mendorong dia (Reva) ke tebing untuk menyelamatkan diri," jelas Adam.

Kemudian, ia masuk di dalam kubangan lumpur sampai mereka tidak melihat dirinya.

Hingga malam hari Reva kemudian keluar dan berjalan kaki.

Meskipun dalam kondisi luka, ia tetap berjalan hingga ke Kampung Mayerga dan diselamatkan oleh masyarakat.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com/Tribun-PapuaBarat.com

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved