KKB Papua
KKB Serang Pekerja Jalan Bintuni Maybrat, Testimoni Keluarga tentang Para Korban dari Pinrang Sulsel
Kelompok Kriminal Bersenjata alias KKB Papua kembali membuat keonaran dengan menyerang para pekerja jalan Trans Bintuni Maybrat
Dikatakan, saat ini pihak keluarga sudah menunggu kedatangan jenazah Abbas.
"Kemungkinan sore baru sampai jenazahnya di Pinrang," ucapnya.
Kakak Ipar Almarhum Abbas Manna, Darna bercerita jika Abbas dan istrinya terakhir berkomunikasi sekitar 10 hari yang lalu sebelum Abbas dikabarkan meninggal.
"Terakhir komunikasi sekitar 10 hari yang lalu. Video call dengan istrinya. Di sana jaringan jelek, jadi putus-putus," katanya, Sabtu 1 Oktober 2022.
Darna mengaku baru mengetahui jika Abbas tewas dalam kerusuhan di tempat kerja itu pada Jumat 30 September 2022 dini hari.
"Kami baru tahu informasinya kemarin, sekitar pukul 1.30 Wita. Keluarga di sana menelepon kalau ada kerusuhan di tempat Abbas kerja," ungkapnya.
Darna menuturkan, Abbas sudah lama bekerja di Papua Barat.
"Dia kerja di proyek jalan trans Bintuni Maybrat. Dia sebagai bos di sana," ucapnya.
Dikatakan, saat pengerjaan proyek jalan trans Bintuni Maybrat itu anak buahnya ada 14 orang yang masuk.
Abbas membawa 3 orang dari Pinrang untuk membantunya bekerja di Papua Barat.
"Ada sepupunya bernama Kumis. Ada juga orang di sini (Pinrang) dia bawa ke Papua untuk kerja bernama Ruslan (Cullang) dan Armin," ucapnya.
"Jadi total orang Pinrang yang kerja di sana ada empat orang semua. Sementara yang meninggal itu dua orang. Abbas dan Armin," sambungnya.
Baca juga: KKB Terus Bikin Konflik di Papua, Tiga Pemasok Ratusan Amunisi dan Senjata Jadi Tersangka
Rencananya, jenazah Abbas akan diterbangkan ke Manokwari dan transit di Sorong dan lanjut ke Makkasar pada Minggu 2 Oktober 2022 pagi.
"Perkiraan sampai ke Pinrang itu sore hari. Jenazah almarhum akan dimakamkan di TPU Malimpung," jelasnya.
Lebih lanjut, Darna mengungkapkan Abbas merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.