Hacker Bjorka
Bareskrim Usut Peretasan Data Pemerintah oleh Bjorka
Muhaimin Iskandar memutuskan pamit sementara waktu dari penggunaan aplikasi Whatsapp (WA) setelah nomor ponsel dan WA pribadinya tersebar.
Di sisi lain Menkopolhukam Mahfud MD mengaku tak ambil pusing dan tak ingin tahu terkait data pribadinya yang disebut dibocorkan oleh Bjorka.
Mahfud tak ambil pusing karena menurutnya data pribadinya bukan rahasia dan bisa diambil di laman website yang terbuka. Tidak hanya itu, kata Mahfud, data pribadinya juga bisa dilihat di sampul-sampul belakang buku-buku yang ditulisnya atau di LHKPN KPK.
"Banyak yang japri (mengirim pesan pribadi) saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh Bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu. Sebab data pribadi saya bukan rahasia. Bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku-buku saya, di LHKPN KPK. Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," kata Mahfud di akun Twitternya, @mohmahfudmd, pada Selasa 13 September.
Baca juga: Pengamat Telekomunikasi Duga Ada Motif Politik di Balik Kemunculan Bjorka
Pemerintah sendiri lewat Kominfo, Menkopolhukam dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) segera membentuk tim tanggap darurat. Tim tersebut akan menghadapi serangan kebocoran data seperti yang dilakukan hacker Bjorka.
Keputusan tersebut dibuat usai Presiden Jokowi melaksanakan rapat dengan sejumlah kementerian dan lembaga untuk membahas tata kelola data di Indonesia di Istana Merdeka, Senin 12 September.
"Setelah rapat di istana, kami akan bentuk emergency respons hadapi hacker. Emergency response ini untuk menjaga tata kelola data yang baik di Indonesia untuk menjaga kepercayaan publik," ujar Menkominfo Johnny G Plate kepada wartawan.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri ikut turun tangan menelusuri viralnya kasus peratasan oleh Bjorka.
Dedi menyatakan bahwa penyidik Polri telah masuk ke dalam tim terpadu yang dibentuk Presiden Jokowi untuk menelusuri kebocoran data dari Bjorka. "Ya, tim Siber Bareskrim sudah masuk dalam tim terpadu," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa 13 September.
Namun begitu, Dedi masih enggan merinci apakah pihak kepolisian sudah mendapatkan identitas dari Bjorka. Kasus ini pun masih dalam penanganan tim Siber Bareskrim Polri. "Nunggu update dari siber," ujarnya. (tribun netwokrk/den/git/igm/dod)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS