Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 12 September 2022, Yesus Adalah Jenderal Agung Kerajaan Allah

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar dengan judul Yesus Adalah Jenderal Agung Kerajaan Allah.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Senin 12 September 2022 dengan judul Yesus Adalah Jenderal Agung Kerajaan Allah. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar dengan judul Yesus Adalah Jenderal Agung Kerajaan Allah.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 11:17-26, dan bacaan Injil Lukas 7:1-10.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Senin 12 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

 

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Penginjil Lukas menceriterakan tentang seorang perwira Romawi. Kisah ini merupakan perjumpaan pertama Yesus dengan orang dari kalangan kafir.

Perwira itu sungguh membutuhkan bantuan Yesus. Dia sadar akan ketidakpantasannya dan dia percaya akan kuasa sabda Yesus.

Perwira itu merasa cukup kalau Yesus bersabda saja. Sang perwira menunjukkan sikap positif terhadap Yesus.

Dia percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan hambanya yang sakit.

Perwira ini merupakan satu-satunya laki-laki dalam Perjanjian Baru yang mendapat pujian dari Yesus.

Iman inilah yang dipuji oleh Yesus. Yesus bahkan heran mengetahui iman sang perwira.

Yesus mengatakan bahwa iman sebesar itu tidak dijumpai di antara orang Israel.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 12 September 2022, Belum Pernah Kujumpai Iman Sebesar Itu di Israel

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Ada beberapa sifat Perwira yang patut kita teladani.

Pertama, sekalipun dia seorang perwira tinggi, dia menghargai hambanya yang sedang sakit keras dan hampir mati.

Perwira di sini adalah komandan 100 tentara. Kalau di Indonesia kira-kira pangkatnya Letnan Kolonel.

Perwira itu peduli dan mengasihi hambanya.

Kedua, sekalipun dia bangsa Romawi yang menjajah bangsa Yahudi, perwira itu mengasihi bangsa Yahudi bahkan mau berkorban untuk membangun rumah ibadat( ayat 4 -5).

Perwira ini tidak mengasihi hanya dengan kata-kata, tapi dengan bukti dan tindakan nyata.Dia tanggung sepenuhnya biaya pembangunan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 11 September 2022, Allah Itu Maharahim

Ketiga, sekalipun orang lain menganggapnya layak, tetapi dia dengan rendah hati mengatakan dirinya tidak layak.

Keempat, sekalipun dia bukan bangsa Israel tapi memiliki iman yang besar kepada Yesus ( ayat 6-9).

Perwira itu melihat Yesus adalah Jenderal dari segala jenderal, Jenderal besar agung Kerajaan Allah yang berkuasa atas penyakit, hidup dan mati. Perwira itu melihat otoritas Yesus atas penyakit.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kita belajar dari sang perwira ini, yang telah menunjukkan kualitas iman yang dimilikinya, sikap kerendahan hati yang mengagumkan dan mengajarkan cara menghargai martabat orang lain walaupun hanya seorang hamba.

Bagi Tuhan, sikap hidup seperti ini patut diandalkan dan layak mendapat ganjaran yaitu kesembuhan dari sakit penyakit dan penderitaan.

Kontemplasi

Diam dalam keheningan. Resapilah kata-kata sang perwira berikut ini: “Tuan, aku tidak layak Tuan datang ke rumahku, tetapi bersabdalah saja, maka hambaku akan sembuh.”

Yesus tidak perlu menjamah langsung, tidak perlu datang ke rumah, tidak perlu minyak urapan, roti dan anggur perjamuan kudus. Tapi hanya sepatah kata saja dan mukjizat pun terjadi.

Apakah kita mentaati Yesus dan mengakui otoritas-Nya?

Apakah gaya hidup kita sehari-hari membuktikan kita mempunyai iman kepada Yesus yang menyelamatkan?

Doa

Tuhan Yesus Kristus, ajarilah aku agar mampu meneladan iman perwira yang Kaupuji itu. Kiranya aku pun boleh seperti dia memiliki kepedulian dan menghargai martabat orang lain dalam terang kebenaran dan Roh kerendahan hati. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Senin 12 September 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 12 September 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Senin 12 September 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: 1 Korintus 11:17-26

Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:

Saudara-saudara, dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.

Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.

Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk.

Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"

Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17

Refr.: Wartakanlah wafat Tuhan, sampai Ia datang.

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, 'Lihatlah Tuhan, aku datang.'

2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku."

3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.

4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau: Biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, "Tuhan itu besar!"

Bait Pengantar Injil: Yohanes 3:16

Refr. Alleluya, alleluya.

Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bacaan Injil: Lukas 7:1-10

Di Israel pun iman sebesar itu belum pernah Kujumpai.

Ini Injil suci menurut Lukas:

Pada suatu ketika, setelah mengakhiri pengajaran-Nya kepada orang banyak, masuklah Yesus ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya.

Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.

Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."

Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu.

Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."

Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved