Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 11 September 2022, Belaskasih Tuhan
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Belaskasih Tuhan.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. Leo Kleden SVD dengan judul Belaskasih Tuhan.
RP. Leo Kleden menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Keluaran 32:7-11 13-14, 1Timotius 1:12-17, dan bacaan Injil Lukas 15:1-32, Minggu Biasa XXIV.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Minggu 11 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Tiga bacaan Minggu ini bersama-sama menyatakan kerahiman dan belaskasih Tuhan yang tak berhingga bagi para pendosa.
1. Di Sinai Tuhan telah mengadakan Perjanjian dengan Israel, "Aku akan menjadi Allahmu dan kamu Israel umat-Ku".
Lalu Tuhan memberi 10 Perintah atau lebih tepat Sepuluh Firman untuk menuntun hidup umat-Nya. Tetapi langsung di kaki gunung Sinai umat Israel membuat anak lembu emas dan menyembah berhala.
Tuhan sangat murka. Tetapi Musa minta ampun atas nama umat Israel dan Tuhan yang maharahim mengampuni dosa mereka.
2. Rasul Paulus menulis, "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa dan di antara mereka, akulah yang paling berdosa".
Tetapi belaskasih Allah yang tak berhingga itu telah mengubah "Saulus penganiaya umat Yesus" menjadi "Paulus Misionaris Kristus yang ulung".
3. Dalam kisah Injil, orang Farisi dan Ahli-Ahli Taurat mengecam Yesus yang bergaul dengan para pendosa serta makan dan minum dengan mereka.
Yesus menjawabnya dengan mengisahkan tiga perumpamaan: Domba yang hilang, dirham yang hilang, dan anak yang hilang.
Ketika seekor domba ditemukan kembali oleh sang gembala maka: "Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan."
Kegembiraan yang sama menandai dua peristiwa lain. Malahan Bapa penyayang dan pengasih mengadakan pesta besar menyambut pulang Si Anak Hilang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 10 September 2022, Pohon dan Buah yang Baik
4. Tindakan belaskasih Tuhan mengusik rasa keadilan orang Farisi, Ahli Taurat, dan semua orang yang merasa diri saleh: Mereka mau agar Tuhan memberi hukuman berat kepada pendosa.
Tetapi perumpamaan Yesus menyatakan bahwa kasih Tuhan lebih luas dari langit, lebih dermawan dari matahari dan renyai hujan.
Malahan Putra Allah rela mengurbankan nyawa agar kita boleh hidup. Yesus adalah Wajah Kerahiman Allah yang paling nyata bagi kita.
Penebusan-Nya mengingatkan kita bahwa orang yang "Saleh" dan yang "Salah" semua kita diselamatkan semata-mata oleh belaskasih Tuhan. Maka tidak seorang pun boleh membanggakan diri.
Dan kita tidak pernah boleh membatasi kasih Tuhan terhadap siapa pun, terutama terhadap orang-orang berdosa, orang-orang kecil, miskin papa, dan hina dina.
5. DOA :
+ Kasih-Mu lebih luas dari langit ya Allah dan setia-Mu menjangkau awan gemawan (mzm. 108: 4) maka orang lemah dan berdosa boleh datang kepada-Mu. Aku datang kepada-Mu jua.
Dari tubir yang dalam aku berseru kepada-Mu Tuhan, Tuhan dengarkanlah seruanku. Sebab bila Engkau mengingat-ingat kesalahan kami, siapakah yang dapat bertahan?
Tetapi pada-Mulah penebusan dan pengampunan berlimpah-limpah. Maka hatiku mengharapkan Engkau lebih dari penjaga malam mengharapkan fajar (mzm. 130)
Ya Tuhan, bukalah hati dan bibirku, supaya mulutku mewartakan pujian-Mu sebab hati yang hancur dan remuk-redam tidak pernah Kautolak, ya Allah (Mzm. 51: 17. 19).
Engkaulah Sumber Belaskasih,Pembebas umat manusia, Engkaulah Bapa kami semua + Amin.
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu.*
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 11 September 2022

Bacaan Pertama: Keluaran 32:7-11,13-14
Menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Bacaan dari Kitab Keluaran:
Di Gunung Sinai Allah berfirman kepada Musa, “Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak peri lakunya. Begitu cepat mereka menyimpang dari jalan yang Kupe-rintahkan kepada mereka.
Mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah serta mempersembahkan kurban sambil berkata: Hai Israel, inilah allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.”
Lagi firman Tuhan kepada Musa, “Telah Kulihat bangsa ini, dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk! Oleh sebab itu biarkanlah murka-Ku bangkit terhadap mereka, dan Aku akan membinasakan mereka; tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar.”
Lalu Musa mencoba melunakkan hati Tuhan, Allahnya, dengan berkata, “Mengapakah, Tuhan, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepadamu keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya.” Dan menyesallah Tuhan atas malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 51:3-4,12-13,17,19
Refren (Luk. 15:18): Aku akan bangkit dan kembali kepada bapaku.
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! (Refren)
2. Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Refren)
3. Ya Tuhan, bukalah bibirku, supaya mulutku memberitakan puji-pujian kepada-Mu! Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah. (Refren)
Bacaan Kedua:1Timotius 1:12-17
Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, aku bersyukur kepada Kristus Yesus, Tuhan kita, yang menguatkan aku, karena Ia menganggap aku setia, dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku. Padahal tadinya aku seorang penghujat dan seorang penganiaya yang ganas.
Tetapi kini aku telah dikasihi-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan, yaitu di luar iman. Malahan kasih karunia Tuhan kita itu telah dilimpahkan kepadaku bersama dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
Sabda ini benar, dan patut diterima sepenuhnya, yaitu bahwa Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. Dari antara mereka akulah yang paling berdosa.
Tetapi justru karena itu, aku dikasihani, agar dalam diriku sebagai orang yang paling berdosa ini, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan memperoleh hidup yang kekal.
Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak tampak, yang esa. Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil: Alleluia (2Kor. 5:19)
U : Alleluia
Dalam Kristus, Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya, dan telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Bacaan Injil: Lukas 15:1-32
Akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya, “Ia menerima orang-orang berdosa, dan makan bersama-sama dengan mereka.”
Maka Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba lalu kehilangan seekor, tidak meninggalkan yang 99 ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Dan kalau telah menemukannya ia lalu meletakkan domba itu di atas bahu dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, Bersukacitalah bersama aku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di surga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih daripada sukacita karena 99 orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.
Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, lalu kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?
Dan kalau telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata, “Bersukacitalah bersama aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan.
Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.” Yesus berkata lagi, “Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya, Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.
Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskan semua harta miliknya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu, dan ia pun mulai melarat. Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babi. Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya.
Lalu ia menyadari keadaannya, katanya, betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku, dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa.
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya, Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap Bapa, aku tidak layak lagi disebut anak Bapa. Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya, Lekaslah bawa kemari jubah yang terbaik, kenakanlah itu kepadanya; pasanglah cincin pada jarinya, dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita. Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.
Maka mulailah mereka bersukaria. Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Ketika pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling dan nyanyian tari-tarian.
Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya apa arti semua itu. Jawab hamba itu, Adikmu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkan kembali anak itu dengan sehat.
Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya, Telah bertahun-tahun aku melayani Bapa, dan belum pernah aku melanggar perintah Bapa, tetapi kepadaku belum pernah Bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku.
Tetapi baru saja datang anak Bapa yang telah memboroskan harta kekayaan Bapa bersama dengan pelacur-pelacur, maka Bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya, Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.
Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS