Berita Lembata
Segel Dibuka Murid SDI Ilowutung Lembata Kembali KBM
guru dan murid SDI Ilowutung yang berada di Desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata akhirnya bisa melakukan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, Lewoleba - Para guru dan murid SDI Ilowutung yang berada di Desa Lamalela, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata akhirnya bisa melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam gedung baru sekolah tersebut. Sebelumnya, sejak awal tahun 2022, para guru dan siswa terpaksa harus belajar di emperan kelas karena gedung sekolah itu disegel oleh para tukang. Alasannya, pihak kontraktor yang merehab gedung sekolah tersebut belum membayar lunas upah tukang dengan total senilai Rp 73 juta lebih.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata Anselmus Bahi, menyebutkan, para tukang sudah membuka segel sekolah beberapa waktu lalu. Rupanya, menurut dia, setelah pemberitaan di beberapa media, pihak kontraktor pun langsung berinisiatif membayar upah para tukang. Saat ini, para tukang sedang menunggu pembayaran upah tahap akhir sebesar Rp 3 juta lebih yang rencananya akan dilunasi pada 1 September 2022.
Para guru dan siswa pun sudah bisa menggunakan ruang kelas di gedung sekolah yang baru direhab tersebut.
Sementara itu, Kepala SDI Ilowutung Yosep Ado Tereng, mengungkapkan, segel sekolah dibuka oleh para tukang pada hari Sabtu yang lalu setelah sudah ada transaksi pembayaran upah tukang yang selama ini jadi sebab persoalan tersebut.
“Hari Sabtu kami mulai menata ruangan kelas ini dan baru kemarin kami mulai kegiatan belajar mengajar di sini,” ujar Yosep saat ditemui di SDI Ilowutung, Senin, 30 Agustus 2022.
Yosep merasa lega dan terharu karena akhirnya gedung sekolah yang baru bisa dimanfaatkan oleh 31 murid dan 8 guru yang mengajar di sana.
“Hari pertama saya masuk ke dalam kelas, saya rasa air mata mau gugur karena selama ini anak-anak di luar begitu sengsara. Tapi sekarang bisa nikmati gedung yang bagus,” katanya.
Dari informasi yang dihimpun, gedung sekolah SDI Ilowutung di Kecamatan Lebatukan itu dikerjakan menggunakan dana dari APBN tahun 2020.
Nomenklatur pekerjaannya adalah rehab rekon yang kemudian dibagi ke dalam dua bagian yakni proyek Lembata I dan Lembata II.
Kegiatan rehab rekon SDI Ilowutung yang bermasalah itu masuk dalam proyek Lembata II.
Baca juga: Banyak Pemain Sepak Bola Flores Timur Bela Kabupaten Lain di ETMC 2022 di Lembata
Pekerjaan itu bersumber dari APBN tahun anggaran 2020 pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang disalurkan melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah NTT.
Catatan Tribun Flores, kasus serupa juga terjadi di SD Inpres Atalojo, SDI Paulolo dan SDI Ile Kimok di Kecamatan Atadei. Para tukang bangunan menyegel gedung sekolah yang mereka kerjakan karena upah mereka belum lunas dibayar oleh kontraktor. Kepala Dinas Pendidikan Anselmus Bahi pun harus turun tangan untuk menuntaskan persoalan di tiga sekolah tersebut. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
