Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Kamis 1 September 2022, Bertolaklah Lebih Dalam
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bertolaklah Lebih Dalam.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Bertolaklah Lebih Dalam.
RP. John Lewar menulsi Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 3:18-23, dan bacaan Injil Lukas 5:1-11.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Kamis 1 September 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Bertolaklah lebih dalam, sebuah ajakan Yesus kepada Simon dan kawan-kawannya yang menjala ikan di danau Genesareth.
Dikisahkan bahwa berjam-jam lamanya Simon dan kawan-kawannya menghabiskan waktunya untuk menjala ikan, tapi tidak mendapatkan apa-apa.
Yesus meneguhkan hati mereka, membangkitkan semangat untuk berjuang kembali.
Dia mengajak mereka untuk bertolak lebih dalam lagi dan menebarkan jalanya.
Petrus pasti merasa aneh. Seorang anak tukang kayu, tahu apa tentang pekerjaan
sebagai nelayan.
Pengalaman gagal masih amat jelas. Ada rasa berontak, ada rasa ingin melawan, adu argumentasi Demikian kira-kira pergolakan batin Petrus..
Andaikata Petrus berkeras hati, andaikata Petrus meragukan permintaan anak si
tukang kayu, andaikata Petrus mengandalkan kehebatan pribadi sebagai nelayan,
andaikata harus mengikuti perhitungan dan cara pandang mereka.
Tentu hasil besar itu tidak akan ada.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 30 Agustus 2022, Usirlah Setan dengan Doa Rosario dan Nyanyian Suci
Namun Petrus mengikuti perintah Gurunya. Alhasil, mereka menangkap begitu
banyak ikan. Hasilnya sangat memuaskan.
Petrus sadar bahwa kalau ikut kehendaknya sendiri, tidak membuahkan hasil. Petrus mengakui kelemahannya.
Mata hatinya terbuka. Dia sadar siapa Yesus dan siapa dirinya.
Dia yang berdosa kini berhadapan dengan Yang Kudus. Dia memohon Yesus pergi karena merasa tak pantas.
Yesus tidak pergi, karena Ia membutuhkan orang seperti itu, yang sungguh
mengandalkan kuasa kasih Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 31 Agustus 2022, Seorang Misionaris Tidak Mencari Pujian
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Saat ini kita hidup dalam dunia yang serba instan dan serba mudah untuk memperoleh segala sesuatu.
Pengaruh kemudahan ini dapat membentuk mentalitas santai, tidak mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Maunya mendapatkan sesuatu dengan mudah tanpa harus membanting tulang dan bekerja keras.
Mentalitas santai ini membuat kita mengalami hidup yang dangkal.
Karena kedangkalan, maka kita tidak punya wawasan yang luas, lebih jauh dan dalam
untuk memahami tentang banyak hal yang hanya bisa diperoleh dengan perjuangan yang serius.
Untuk menjadi murid Yesus dan melaksanakan perutusanNya harus ada usaha yang lebih keras, lebih berani dan membiarkan diri kita dipimpin oleh Yesus.
Kita juga diajak untuk berani menghadapi tantangan untuk menjalani kehidupan yang
lebih baik.
Selain itu pula, kita diajak untuk bersikap pasrah dan percaya untuk diubah oleh Yesus.
Kita tidak bisa menjadi murid Yesus yang tangguh dan mampu melaksanakan tugas perutusanNya, kalau kita mempunyai pemahaman, pengenalan dan relasi yang dangkal dengan Yesus.
Kontemplasi:
Masuklah dalam keheningan dan sadarilah perjumpaanmu dengan Tuhan Yesus saat Anda sedang melaksanakan tugas dan pekerjaanmu.
Tuhan hadir dalam setiap pekerjaan bahkan memanggil Anda untuk ikut dalam karya pewartaanNya.
Syukuri semua itu dengan penuh iman.
Doa
Tuhan Yesus, aku bersyukur karena Engkau telah berkenan menjadikan aku perahu, jala dan pewarta keselamatan serta penyalur berkatMu bagi orang lain.
Semoga hidupku berkenan di hadiratMu yang kudus. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Kamis. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Kamis 1 September 2022

Bacaan Pertama: 1 Korintus 3:18-23
Semuanya itu milik kamu, tetapi kamu milik Kristus, dan Kristus milik Allah.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri.Jika di antara kalian ada yang menyangka dirinya berhikmat menurut penilaian dunia ini, hendaknya ia menjadi bodoh untuk menjadi berhikmat.
Sebab hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis, “Allah menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya sendiri.” Dan di tempat lain “Tuhan tahu rancangan-rancangan orang berhikmat; sungguh, semuanya sia-sia belaka!”
Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu: baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun yang akan datang. Semua itu milik kalian, tetapi kalian milik Kristus, dan Kristus milik Allah.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 24:1-2,3-4ab,5-6
Refr. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya.
1. Tuhanlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?" "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia. Itulah angkatan orang-orang yang menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub."
Bait Pengantar Injil: Alleluya
Refr. Alleluya, Alleluya, Alleluya
Mari, ikutlah Aku, sabda Tuhan, dan kalian akan Kujadikan penjala manusia.
Bacaan Injil: Lukas 5:1-11
Mereka meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Yesus.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Pada suatu ketika Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan sabda Allah. Yesus melihat dua buah perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahu itu sedikit jauh dari pantai. Lalu Yesus duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
Selesai berbicara Ia berkata kepada Simon, “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab, “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa.
Tetapi atas perintah-Mu aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap ikan dalam jumlah besar, sehingga jala mereka mulai koyak. Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain, supaya mereka datang membantu.
Maka mereka itu datang, lalu mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Melihat hal itu Simon tersungkur di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa.”
Sebab Simon dan teman-temannya takjub karena banyaknya ikan yang mereka tangkap. Demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedus, yang menjadi teman Simon. Yesus lalu berkata kepada Simon, “Jangan takut.
Mulai sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah menghela perahu-perahunya ke darat, mereka lalu meninggalkan segala sesuatu, dan mengikuti Yesus.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOGGLE NEWS