Berita TTS
Driver Wakil Ketua DPRD TTS Polisikan Pemilik Salah Satu Hotel di SoE
Perdebatan pun bersama beberapa orang di hotel saat itu semakin panas sehingga orang-orang yang terlibat perdebatan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Adrianus Dini
POS-KUPANG.COM, SOE - Dikeroyok pemilik salah satu hotel di TTS, Seffher Nomleni, sopir Wakil Ketua DPRD TTS melaporkan kasus tersebut di Polres TTS, Selasa 30 Agustus 2022.
Laporan kasus pengeroyokan tersebut di SPKT Polres TTS dengan nomor STTLP/823/VIII/2022/RES TTS.
Seffher menjelaskan kronologis tindakan pengeroyokan oleh VS dan kawan-kawan bermula ketika dirinya mendatangi hotel yang dimaksud sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca juga: Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Nusa Tenggara Timur atau Kabinda NTT Sambangi Kodim 1621 TTS
Dia datang untuk menjemput adik perempuannya yang selama ini bekerja di hotel tersebut.
Dijelaskan, setiba dirinya di sana pemilik hotel (VS) tidak bersedia agar korban membawa pulang adik perempuannya itu.
Akibatnya terjadi perdebatan antara korban dan pelaku. Saat berdebat, datanglah sejumlah wanita dan laki-laki menghampiri tempat korban dan pelaku.
Perdebatan pun bersama beberapa orang di hotel saat itu semakin panas sehingga orang-orang yang terlibat perdebatan mengatakan akan menghubungi polisi.
Tak lama berselang, datang seorang lelaki yang diduga seorang anggota polisi. Setibanya di lokasi kejadian, pria yang didiga anggota polisi itu memegang tangan korban lalu korban dipukuli oleh para terlapor.
Baca juga: Semarakan 100 Tahun Kota Soe Kejuaraan Otomotif Offroad di Desa Noinbila TTS Hampir Siap
“Waktu itu ada yang bilang polisi datang. Dia pakai pakaian preman. Dia pegang saya punya tangan, lalu ada pukul saya di bibir dan di belakang. Saya langsung jatuh di lantai, kemudian tangan saya dilepas langsung saya jalan. Saya dengar yang ikut pukul saya itu adalah kakak dari VS pemilik salah satu pabrik air kemasan di SoE,” terangnya.
Dia menyebut, sebelum terjadinya kasus pemukulan, terdapat sejumlah wanita yang diduga adalah keluarga dari VS. Mereka berupaya menyakiti korban dengan mencakar tangan korban dan menarik-narik baju korban.
“Ada ibu-ibu yang marah-marah dan cakar tangan saya. Mereka juga tarik-tarik saya punya baju," ucapnya.
Seffher menambahkan, tujuan kedatangan menjemput adik perempuannya yang bekerja di hotel tersebut secara baik-baik. Sehingga jika terdapat persoalan, tentunya harus diperbincangkan baik-baik, bukan dengan bertindak brutal seperti yang dilakukan para pelaku.
“Saya berharap agar pihak kepolisian, memproses tindakan premanisme para pelaku, agar mereka mempertanggung jawabkan perbuatan mereka sesuai aturan yang berlaku," tandasnya. (*)
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS