Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 31 Agustus 2022, Seorang Misionaris Tidak Mencari Pujian
Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Seorang Misionaris Tidak Mencari Pujian.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Seorang Misionaris Tidak Mencari Pujian.
RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk 1Korintus 3:1-9, dan bacaan Injil Lukas 4:38-44.
Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Rabu 31 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Ada seorang imam misionaris begitu dicintai oleh umat yang dilayaninya. Dia telah bekerja dengan penuh pengabdian memajukan kehidupan iman dan ekonomi umat.
Kehidupan menggereja menjadi bergairah, kesejahteraan masyarakat pun
meningkat.
Suatu saat misionaris itu mendapat tugas dan harus pindah dari tempat itu.
Mendengar berita itu, banyak umat yang sedih bahkan keberatan.
Mereka tidak ingin kehilangan gembala yang mereka kasihi.
Tapi sang misionaris itu dengan tenang mengatakan bahwa di tempat-tempat lain juga orang membutuhkan pelayanan.
Umat pun merelakan imam misionaris tersebut berpindah tugas.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 29 Agustus 2022, Jangan Malu Menegur Orang yang Bersalah
Penginjil Lukas pada hari ini mengisahkan tentang Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon dari sakit demam. Yesus menghardik demamnya dan ibu itu pun sembuh.
Berita tentang penyembuhan ibu mertua Simon tersiar ke mana-mana di daerah itu, maka orang berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang sakit untuk disembuhkan.
Orang banyak itu ingin agar Yesus tetap tinggal bersama mereka. Segala bentuk apresiasi, aplaus, pujian diberikan kepada Yesus.
Dalam menghadapi situasi yang penuh sanjungan itu, Yesus memiliki sikap dasar yang kuat yakni berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Ia berkotbah, mengajar, menyembuhkan orang sakit serta mengusir roh-roh jahat.
Semua orang yang sedang dalam kesulitan mendapatkan pencerahan. Orang sakit disembuhkan, orang yang putus asa menjadi bersemangat.
Ketika orang banyak menahan Dia agar tinggal di kampung mereka, Dia mengataka, ”Juga di kota-kota lain, Aku harus mewartakan injil Allah, sebab untuk itulah Aku diutus.”
Sabda dan pengajaran-Nya tidak mengenal batas wilayah atau suku dan budaya, tetapi untuk semua orang. Yesus tidak terikat bagi sekelompok orang, melainkan untuk semuanya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 31 Agustus 2022, Mintalah kepada Tuhan Agar Kita Disembuhkan dari Sakit
Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Yesus bukan hanya pembuat mukjizat. Ia juga mengajarkan kita untuk tidak larut dan terperangkap oleh pujian sesudah kita bekerja dengan baik.
Ia mengajarkan kita agar tidak membuat orang bergantung secara tidak sehat, tetapi memberdayakan orang lain untuk bisa mandiri.
Ia mengajak kita untuk melihat rencana Tuhan pada diri kita masing-masing. Bahwa kita adalah utusanNya.
Diutus berarti memberi diri, berbagi dengan orang lain, di mana saja dan kapan
pun.
Seorang utusan Tuhan, seorang misionaris tidak mencari pujian dan keamanan; dia siap sedia diutus, dipakai dan siap melayani orang banyak.
Kita mensyukuri kasih dan kebaikan Tuhan yang tetap menjaga dan memelihara kita sehingga diberi kesehatan yang baik dalam setiap tugas pelayanan, perutusan dan pekerjaan kita.
Dalam nada syukur kita bermohon agar Yesus oleh belaskasihan kebaikan-Nya menyembuhkan sanak saudara kita yang sakit dan menderita.
Dan hendaklah kita teguh dalam iman. Melalui iman,apa saja yang kita perlukan dikabulkan oleh Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 30 Agustus 2022, Kuasa Ilahi
Kontemplasi
Hening sejenak dalam suasana doa dan resapkanlah sabda dan pengajaran Yesus hari ini.
Apakah Anda pernah merasakan sunguh bagaimana Tuhan menopang hidupmu dan keluarga anda?
Bukalah mata dan hatimu karena Tuhan selalu hadir dalam peristiwa dan pengalaman hidupmu, bukan hanya di kala sehat dan senang tetapi di kala susah dan sakit.
Bukalah pintu hatimu untuk menerima Tuhan.
Doa
Ya Tuhan, tinggallah di dalam hatiku. Temanilah aku untuk menjadi misionarismu yang selalu siap mewartakan Injil Kerajaan Allah, kapanpun dan di mana saja aku
berada. Amin.
Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin. *
Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Rabu 31 Agustus 2022
Bacaan Pertama: 1 Korintus 3:1-9
Kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.
Bacaan dari Surat Pertama Santo Paulus kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara, dahulu aku tidak dapat berbicara dengan kalian sebagai manusia rohani, tetapi hanya kepada manusia duniawi yang belum dewasa dalam Kristus. Pada waktu itu aku memberikan susu kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kalian belum dapat menerimanya.
Sekarang pun sebenarnya kalian belum dapat menerimanya, karena kalian masih manusia duniawi. Sebab jika di antara kalian ada iri hati dan perselisihan, bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kalian masih manusia duniawi dan hidup secara manusiawi?
Karena jika seorang berkata, "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata, "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan bahwa kalian manusia duniawi dan bukan rohani? Sebenarnya, apakah Apolos? Apakah Paulus?
Pelayan-pelayan Tuhan yang membawa kalian kepada iman, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya. Aku yang menanam, Apolos yang menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama. Dan masing-masing akan menerima upah sesuai dengan pekerjaannya. Sebab kami ini hanyalah kawan sekerja Allah; sedangkan kalian adalah ladang Allah dan bangunan-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm. 33:12-13,14-15,20-21
Refr. Berbahagialah bangsa yang dipilih Tuhan menjadi milik pusaka-Nya.
1. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi pusaka-Nya! Tuhan memandang dari surga, dan melihat semua anak manusia.
2. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dialah yang membentuk hati mereka, dan memperhatikan segala pekerjaan mereka.
3. Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan, Dialah penolong dan perisai kita. Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya.
Bait Pengantar Injil: Lukas 4:18-19
Refr. Alleluya, alleluya, alleluya.
Tuhan mengutus aku memaklumkan Injil kepada orang hina dina dan mewartakan pembebasan kepada para tawanan.
Bacaan Injil: Lukas 4:38-44
Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus.
Inilah Injil suci menurut Lukas:
Setelah meninggalkan rumah ibadat di Kapernaum, Yesus pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon sakit demam keras, dan mereka minta kepada Yesus supaya menolong dia.
Maka Yesus berdiri di sisi wanita itu, lalu menghardik demamnya. Segera penyakit itu meninggalkan dia. Wanita itu segera bangun dan melayani mereka. Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kerabatnya yang sakit kepada Yesus.
Ia meletakkan tangan atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak, “Engkaulah Anak Allah.” Tetapi dengan keras Yesus melarang mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia Mesias.
Ketika hari siang Yesus berangkat ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia. Ketika menemukan-Nya, mereka berusaha menahan Dia, supaya jangan meninggalkan mereka.
Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” Dan Ia mewartakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Demikianlah Sabda Tuhan
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Pater-John-Lewar-SVD_03.jpg)