Uskup Turang : DPP Bukan Pembantu Pastor Tapi Berkonsultasi Membuat Rencana Pastoral
Uskup Agung Kupang, Mgr.Petrus Turang melantik engurus DPP Paroki St. Fransiskus dari Assisi BTN Kolhua, Kupang, Minggu, 28 Agustus 2022.
Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Gerardus Manyela
Laporan Wartawan POS KUPANG.COM, Gerardus Manyela
POS – KUPANG.COM, KUPANG - Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang mengingatkan, Dewan Pimpinan Pastoral (DPP) bukan pembantu pastor tapi bersekutu , berkonsultasi dengan pimpinan di paroki untuk membuat rencana pastoral yang tepat bagi pembangunan persekutuan sakramental , karena itu di gereja katolik tidak mengenal demokrasi .
Pengurus DPP bisa omong tentang konsultasi sebagai murid Kristus , datang berkonsultasi , mediasi menemukan jalan bagaimana kita menjadi baik, bukan bersuara. Kalau bersuara itu sama dengan kita memotong tempe atau tahu, itu tidak boleh. DPP tidak boleh menjadi tukang potong tempe atau tahu tapi harus membangun satu kebersamaan untuk menggerakkan persekutuan , bukan mengatur. DPP juga harus mampu membuat pastoral planing dan harus membuat seluruh umat berada dalam tempat terhormat , bukan mencari penampilan untuk mendapat perhatian ketika masuk ke dalam gereja . Jika itu yang terjadi berarti mengganggu persekutuan.
Uskup Turang menekankan itu ketika memimpin misa pelantikan DPP Paroki St. Fransiskus dari Assisi, BTN Kolhua, Kupang, Minggu, 28 Agustus 2022. Dewan inti pastoral periode 2022-2025 yang dilantik yakni, Ketua Umum, RD Longginus Bone, RD Kayetanus Un, RD Sirilus Atoin Kobesi. Ketua Pelaksana, Adrianus Ceme, Wakil Ketua I, Yudith Salassa, Wakil Ketua II, Ishak Nuka, Wakil Ketua III, Vinsen Samara, Wakil Ketua IV, Wihelmus Wua Openg, Sekretaris I, Fransisco Piri Niron, Sekretaris II, Yohanes Soni Tokan, Sekretaris III, Samuel Jacob Megu Soi, Bendahara I, Rosalia Margaretha D Kerong, Bendahara II, Veronika Nara Tobi, Bendahara III, Rufina Tan Lobang. Dalam kepengurusan ini juga dilengkapi ketua-ketua bidang dan seksi-seksi.

Uskup yang baru merayakan 25 tahun tahbisan episkopal pada 27 Juli 2022 lalu itu, juga menekankan DPP harus membangun satu hati sanubari , kapasitas building dari dalam supaya punya satu pegangan hidup sehingga semua umat berada dalam satu kerendahan hati menurut versi Kristus. DPP harus mampu menggerakkan yang terbatas menjadi kekuatan untuk berjalan bersama-sama. Saat berjalan bersama-sama banyak hal yang dibicarakan dan saling mendukung menjadi murid Yesus dan DPP harus mampu membuat yang tidak ada menjadi ada.
Pelantikan DPP merupakan rasa terima kasih dari paroki bagi Anda agar bersama-sama pastor membangun iman umat . Uskup Turang menekankan pentingnya kerja sama, kebersamaan melayani umat dalam kerendahan hati, bukan kesombongan.

Mengawali homilinya, Uskup Turang bicara soal cuaca ekstrim. “Sekarang ini cuaca ekstrim, Kristus juga sesekali ekstrim dalam pengajaranNya. Siapa di dunia ini yang bikin pesta dan mengundang semua orang cacat dan miskin ? tidak. Yang dia undang adalah sahabat, saudara dan teman-temannya. Tapi ada dalam gereja kita , kalau persekutuan mengadakan pesta semua orang ini (orang cacat dan miskin,Red) ada. Ini satu-satunya di dunia ada kesetaraan dalam pesta itu. Itulah budaya kehidupan manusia untuk menjalani relasi sosial yang terbatas. Hari ini kita merayakan pesta St. Agustinus, seorang Uskup dari Hippo. Dia seorang yang luar biasa yang masuk dan merendahkan dirinya sampai bertobat dan menjadi pengikut Kristus. Di paroki ini ada Agustinus- Agustinus yang dilantik untuk pelayanan iman,” kata Uskup Turang.
Uskup Turang menguraikan ada dua persekutuan dalam gereja katolik yakni persekutuan sakramental yang semua sama di dunia . Dimana orang-orang yang percaya dipermandikan dalam Yesus Kristus yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama, yang memberikan kesetaraan sebagai anak-anak Allah.
Persekutuan sakramental itu yang utama yang menggerakkan kita dari dalam hati. Berikut persekutuan hirarki dimana orang-orang yang mengambil bagian untuk menggerakkan persekutuan sakramental itu. Selama dalam keterbatasan manusia perlu ada kelompok orang yang menggerakkan dalam kerendahan hati. Pelantikan DPP mempunyai tujuan seperti itu untuk menggerakkan persekutuan sakramental. Ini harus sungguh-sungguh dijalankan dalam persekutuan sakramental itu. Dan, pembangunan kapasitas iman dari dalam hati merupakan persekutuan dasar gereja katolik yang harus dijalankan.
Baca juga: Mgr Petrus Turang : Tahbisan Uskup Agung Kupang Tidak Lama Lagi
Usai misa dilanjutkan dengan resepsi syukuran pelantikan DPP sekaligus syukuran 25 tahun tahbisan episkopal Uskup Mgr. Petrus Turang di aula. Saat itu, Uskup Turang menekankan pentingnya koperasi sebagai wadah saling membantu sesama umat membangun ekonomi. Uskup Turang mengimbau pengurus DPP untuk menjadi anggota KSP Kopdit Bene Factor. Bagi pengurus yang menduduki jabatan di pemerintahan agar uang gaji jangan simpan di bawah bantal tapi di koperasi agar umat lain yang membutuhkan bisa meminjamnya. Uskup juga menekankan pentingnya pendidikan anak muda di paroki ini.

Ketua pelaksana DPP, Adrianus Ceme dalam sambutan singkatnya menyampaikan terima kasih kepada Yang Mulia Uskup Petrus Turang yang telah melantik pengurus. Adri Ceme menyatakan siap melaksanakan tugas sesuai pesan uskup saat homili. (*)
Ikuti Berita Pos-Kupang.com di GOOGLE NEWS