Makan Pecel Lele Tak Perlu Ke Kota, Singgah Saja ke Kelompok Tani Suka Maju di Raknamo

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Kegiatan Pengabdian dosen dan mahasiswa dari Prodi Agri Bisnis Perikanan Jurusan Perikanan dan Kelautan Politani Negeri Kupang mendapat respon positif dari Kelompok Tani (KT) Suka Maju, di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.

Sabtu (27/8), di tengah langit yang biru dan sedikit berawan, sejumlah dosen dan belasan mahasiswa semester 5 Prodi Agribsnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Keluatan Politani Negeri Kupang melakukan kegiatan Penerapan Iptek Masyarakat (PIM).

Kegiatan pengabdian berupa pengembangan kolam pemancingan ikan ditujukan untuk KT Suka Maju di Desa Raknamo. Tujuannya, untuk mendayagunakan potensi desa berupa budidaya ikan Nila dan Lele. Mereka disambut hangat oleh belasan petani disana.

Pada saat itu, Alexander S. Talody, Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Politani Negeri Kupang membuka kegiatan tersebut dengan menjelaskan tentang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Kami sudah melakukan pengabdian di sini dengan 14 program studi (prodi) dan ini adalah prodi ke sembilan. Pengabdian ini termasuk dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Terdiri dari pengajaran saat di kampus, penelitian dosen, dan pengabdian kepada masyarakat," jelas Alexander, pria berpostur tinggi tersebut.

Kegiatan pengabdian ini fokus ke satu tempat, yaitu Kampung Baru Terbit di Desa Raknamo.

"Kami membuat disini karena melihat peluang bisnis perikanan. Air tawar mudah diperoleh di sini, sehingga cocok untuk melakukan bisnis perikanan air tawar. Semua terintegras jadi satu, air limbah ikan bisa pakai siram sayur, sayur subur tidak harus kasih pupuk dari kotoran sapi tapi juga air limbah dari kolam ikan," jelas Alexander.

Karena itu Prodi Agri Bisnis hadir untuk membantu mengidentifikasi potensi itu. "Belum lama ini kadis perikanan mengatakan, Pemkab Kupang akan fokus pada pengembangan wisata terpadu di Bendungan Raknamo," kata Alexander mengingatkan.

Alexander menambahkan, selama ini wisatawan yang berkunjung ke Bendungan Raknamo kesulitan untuk mendapatkan kuliner disana. Kondisi itu mestinya bisa menjadi peluang usaha bagi KT Suka Maju karena wisatawan akan melewati Desa Raknamo.

"Bapak-bapak bisa olah kolam ikan dan kolam pancing, sedangkan mama-mama bisa berjualan Pecel Lele di depan rumah. Untuk siapa? Untuk semua orang yang ingin berwista di Bandungan Raknamo. Karena bisa jadi wisatawan ingin makan, bawa pulang atau ingin mancing. Ini adalah peluang bisnis yang mesti ditangkap. Mau makan Pecel Lele, tidak usah ke kota lagi," kata Alexander.

Ida Ayu Lochana Dewi, Ketua Prodi Agribisnis Perikanan, menjelaskan budidaya ikan melalui teknologi bioflok dan sistem boster.

"Kita membuat orang-orang tertarik dengan pariwisata baru ini terutama untuk memanfaatkan embung atau sumber air tampungan yang ada. Dengan kegiatan ini, kita menjadi semakin tahu pentingnya pariwisata. Ini merupakan satu cara membuat pasar yang berbeda," ungkapnya.

Naharuddin Sri berharap bisnis perikanan dan kolam pancing ikan KT Suka Maju akan berkembang menjadi wisata baru dan diminati wisatawan yang hendak ke Bendungan Ranamo.

"Setelah ada benih ikan dari embung, lalu pelihara di kolam yang ada dan ini mesti ada kesinambungan. Jadi, nanti orang bisa pancing di embung dan membeli ikan disini. Ingat, kami bawa paket kesini bukan satu hari pelihara lalu tinggal kenanagan, sisa lihat foto saja. Harus dikembangkan. Semoga sukses," harap Naharuddin.

Usai pembukaan kegiatan, dilanjutkan dengan pemberian bantuan pakan ikan dan peralatan terkait budidaya perikanan air tawar. Lalu dilakukan penebaran 500 benih ikan lele dan 350 benih ikan Nila ke kolam serta penebaran 100 ekor ikan Nila ke Embung yang berada tak jauh dari lokasi kolam.

Maxi Bira, Koordinator Umum KT Suka Maju berterimakasih kepada dosen dan mahasiswa Politani Negeri Kupang yang sudah membina mereka.

"Ini baru pertama kali kami lihat ikan kecil. Selama ini yang kami lihat ikan sudah besar, bahkan sudah ada diatas meja, digoreng dan dikasih kuah. Tapi kalau dari kecil lalu kami pelihara berproses sampai ukuran sedang dan besar, ini pengalaman baru. Sekarang kami akan jadi contoh dan kami akan menjadi mulutgram untuk petani dan masyarakat lainnya," kata Maksi.

Maksi mengatakan, sejak adanya empat kolam ikan pemberian Politani Negeri Kupang, banyak orang penasaran lalu datang dan bertanya kepada mereka.

"Kami bilang ini kolam untuk budidya ikan dari Politani. Ini kesempatan kami belajar dan kami harus buktikan kepada bapak ibu dosen bahwa kami tidak main-main. Jangan marah kalau kami nanti sering telepon bapak ibu dosen untuk bertanya. Sering juga datang kesini melihat kami," harap Maksi.

Hadir saat itu sejumlah dosen yakni Susanti Maria Yosefa Salu, Norsem N. Malafu, Septinus Mendrofa, Melkianus T. Bulan, Naharuddin Sri, dan Sri Imelda Edo. Juga tenaga teknis, Muhammad Fajar dan Errych JT Hermanus serta Clara Boimau. (*/Tesha/novemy leo)

berikut berbagai aktifitas dosen dan mahasiswa serta masyarakat saat kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Raknamo, diabadikan wartawan pos kupang, novemy leo :