Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022, Orang yang Rendah Hati Diberkati Tuhan

Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Orang yang Rendah Hati Diberkati Tuhan.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 28 Agustus 2022 dengan judul Sebuah Tindakan Puasa yang Tulus tanpa Paksaan. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut disiapkan oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Orang yang Rendah Hati Diberkati Tuhan.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk Putra Sirakh Putra Sirakh 3:17-18.20.28-29; Ibrani 12:18-19; dan bacaan Injil Lukas 14:1.7-14.

Di akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan teks lengkap bacaan Minggu 28 Agustus 2022 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Santu Josef Freinademetz seorang imam misionaris sejati di Cina. Dia meninggalkan rasa superioritasnya sebagai orang Eropa dan tinggal di Cian selama 30 tahun.

Dia sering meminta nasihat kepada umat sederhana. Dia menghayati kesehajaan hidup dengan bekerja keras dan menghayati panggilannya dengan tekun.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 27 Agustus 2022, Santa Monika, Teladan Para Ibu dan Istri

Josef Freinademetz adalah seorang misionaris yang sangat ramah dalam pergaulannya. Dia selalu membuka telinga untuk mendengar setiap problem dan keluh kesah orang yang datang kepadanya.

Dia dapat mengendalikan diri, tidak larut dalam emosi yang meluap-luap jika mengetahui ada umat yang melakukan kesalahan atau pelanggaran.

Tuhan telah memenangkan dia dengan menjadikannya orang kudus. Dia digelar kudus oleh Paus Yohanes Paulus II.

Tema renungan kita pada hari ini adalah orang yang rendah hati diberkati Tuhan.

Putra Sirakh dalam bacaan pertama, mengajak kita untuk bersikap rendah hati, sekalipun jabatan atau status sosial kita tinggi.

Orang yang rendah hati tidak pernah malu mengakui keterbatasannya. Karena itu, dia disenangi dan dicintai oleh Allah dan manusia.

Dalam seluruh perjuangannya, dia selalu berusaha untuk berkenan di hati Allah dan manusia.

Kerendahan hati menurut Surat kepada Orang Ibrani, dimengerti sebagai hormat kepada Tuhan, dengan istilah datang ke Bukit Sion, kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi.

Hanya orang yang rendah hati saja yang dapat menaruh rasa dan sikap hormat. Orang sombong tak akan dapat menghormati
siapa pun, bahkan justru dirinya yang ingin dihormati.

Yesus menyampaikan perumpamaan tentang tamu yang berusaha duduk di tempat terhormat. Yesus mengkritik para tamu yang menduduki tempat VIP dalam suatu jamuan yang diadakan oleh seorang pemimpin orang-orang Farisi.

Yesus mengatakan, apabila seseorang diundang, janganlah pertama-tama memilih duduk di tempat kehormatan. Akan tetapi, lebih baik orang itu memilih duduk di tempat paling belakang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 23 Agustus 2022, Keadilan, Belas Kasih dan Kesetiaan

Yesus mengajarkan kepada para murid dan kita sekalian para pengikut-Nya tentang bersikap rendah hati. “Barangsiapa meninggikan dirinya akan direndahkan”.

Saudari–saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Kerendahan hati harus menjadi ciri khas seorang pengikut Kristus. Orang yang rendah hati, tahu diri, menyadari keterbatasan dirinya, sehingga tidak menganggap dirinya lebih dari orang lain.

Orang seperti ini memberi tempat lebih banyak kepada orang lain. Sikap orang yang rendah hati berlawanan dengan orang sombong.

Orang sombong menganggap diri lebih unggul dalam segala hal dibandingkan dengan yang lain.

Orang lain dianggap tidak pantas memberikan nasihat kepadanya. Karena itu mereka tidak perlu lagi mendengarkan orang lain. Mereka tidak memerlukan bantuan dari orang lain..

Kerendahan hati membuat orang bergaul dengan siapa saja, termasuk mereka yang miskin, buta, cacat dan mempunyai status sosial yang rendah.

Orang rendah hati menaruh rasa hormat dan menghargai orang lain, tanpa memandang status, kedudukan ataupun derajat.

Orang yang rendah hati dicintai Tuhan dan manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022, Hati yang Penuh Kasih terhadap Orang Kecil dan Lemah

Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk membangun sikap rendah hati.

Sikap rendah hati ini bukan saja dalam relasi kita dengan sesama, melainkan juga dalam relasi kita dengan Tuhan.

Salah satu wujud sikap rendah hati adalah memberi hormat, bukan mencari hormat; juga kesediaan untuk mendengarkan.

Kontemplasi

Hening sejenak. Hadirkan dalam hatimu suatu kegiatan yang membutuhkan keterlibatanmu, kepedulianmu, uluran tanganmu. Mohonlah semangat kerendahan hati kepada Tuhan.

Doa

Allah Bapa Yang mahakuasa dan kekal. Engkau menghendaki dunia ini tempat kediaman yang menyenangkan bagi semua orang.

Kami mohon bangunlah kami menjadi satu umat berdasarkan sabdaMu yang akan selalu menghimpun kami.

Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sahabatku yang terkasih. Selamat Hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.*

Teks Lengkap Bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Minggu 28 Agustus 2022. (Tokopedia)

Bacaan Pertama: Sirakh 3:17-18,20,28-29

Rendahkanlah dirimu, supaya kaudapat karunia di hadapan Tuhan.

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh:

Anakku, lakukanlah pekerjaanmu dengan sopan, maka engkau akan lebih disayangi daripada orang yang ramah-tamah. Makin besar engkau, patutlah makin kau rendahkan dirimu, supaya engkau mendapat karunia di hadapan Tuhan.

Sebab besarlah kekuasaan Tuhan, dan oleh yang hina-dina Ia dihormati. Kemalangan tidak menyembuhkan orang sombong, sebab tumbuhan keburukan berakar di dalam dirinya. Hati yang arif merenungkan amsal, dan telinga yang pandai mendengar merupakan idaman orang bijak.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 68:4-5ac.6-7ab.10.11

Refr. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.

1. Orang-orang benar bersukacita, Mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita. Bernyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi nama-Nya!Nama-Nya ialah Tuhan; beria-rialah di hadapan-Nya!

2. Bapa bagi anak yatim dan pelindung bagi para janda, Itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara,Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia.

3. Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; tanah milik-Mu yang gersang Kaupulihkan, sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu, ya Allah, Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.

Bacaan Kedua: Ibrani 12:18-19,22-24a

Kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup.

Saudara-saudara, kamu tidak datang kepada gunung yang tidak dapat disentuh, dan tidak menghadapi api yang menyala-nyala, kamu tidak mengalami kekelaman, kegelapan atau angin badai, kamu tidak mendengar bunyi sangkakala dan suara dahsyat yang membuat mereka yang mendengarnya memohon supaya suara itu jangan lagi berbicara kepada mereka.

Sebaliknya kamu sudah datang ke Bukit Sion, dan ke kota Allah yang hidup, Yerusalem surgawi. Kamu sudah datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di surga; kamu telah sampai kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna. Dan kamu telah datang kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru.

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Syukur Kepada Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Refr: Alleluya, alleluya, alleluya

Pikullah kuk yang Kupasang padamu, sabda Tuhan, dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.

Bacaan Injil: Lukas 14:1,7-14

Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.

Inilah Injil suci menurut Lukas:

Pada suatu hari Sabat Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ.

Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan.

Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, ‘Berikanlah tempat itu kepada orang ini’. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah.

Tetapi, apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, ‘Sahabat, silakan duduk di depan’. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain.

Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya.

Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita Pos-kupang.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved