Berita Flores Timur
DPRD Minta Seleksi 23 Pemain Perseftim Dilakukan Transparan Tanpa Ada Titipan
Tim yang dipimipin Mini Temaluru (manager Perseftim) dan pelatih kepala, Ignasius Hendrikus Sei Halan saat ini sudah mengantongi 91 nama pemain
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
POS-KUPANG.COM,LARANTUKA- Askab Flores Timur (Flotim) saat ini sudah membentuk tim official dan tengah melakukan seleksi pemain untuk mengikuti ETMC di Kabupaten Lembata 9 September mendatang.
Tim yang dipimpin Manager Perseftim Mini Temaluru dan Pelatih Kepala Ignasius Hendrikus Sei Halan saat ini sudah mengantongi 91 nama pemain yang akan mengikuti seleksi selama dua hari.
Dari 91 nama, tim official akan memilih 23 pemain untuk masuk dalam skuad inti Perseftim.
Seleksi yang tengah dilakukan itu pun ditanggapi Anggota DPRD Flotim, Muhidin Demon Sabon saat melakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama KONI Flotim, Askab dan Dinas PKO, Kamis 25 Agustus 2022.
Ia meminta tim seleksi agar melakukan seleksi dengan transparan tanpa kepentingan suku, agama dan lainnya.
"Jangan seperti seleksi Piala Soeratin baru-baru. Perekrutan harus transparan dan adil sesuai keahlian tim seleksi," ujarnya.
Ia bahkan menilai Askab Flotim melakukan pungutan liar terhadap pemain U-16 Piala Soeratin 2022 yang baru-baru digelar di Stadion Marilonga Ende.
"Masa anak-anak dipungut biaya Rp 2 juta perorang. Juara 4 tapi hanya diberi uang Rp 200 ribu. Sangat sedih kalau cara kita kembangkan potensi olahraga dengan cara begini. Saya yakin seleksi Perseftim untuk ETMC akan transparan karena tim seleksinya profesional," katanya.
Sementara anggota DPRD Maximus Aloysius Kean menyoroti persiapan tim Perseftim yang dinilai mendadak, termasuk persiapan anggaran.
"Ini kan event tahunan, seharusnya sudah dipersiapkan termasuk dukungan anggaran. Jangan pemain pulang hanya diberi beras 1 karung dan bubur kacang. Kenapa anggaran begitu sedikit diberi ke bidang olahraga, padahal ada anggaran. Sepertinya KONI ketakutan," tandasnya.
Ia juga menyoroti KONI Flotim yang belum pernah mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran di lembaga DPRD.
"Selama ini pertanggungjawabannya hanya di BKAD saja. Secara kelembagaan tidak pernah. Kita beri anggaran tapi tidak pernah ada pertanggungjawaban. Maka jangan heran KONI hanya diberi sedikit anggaran. Apapun jenis olaraga kita harus anggarkan besar. Intinya harus dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Ketua KONI Flotim, Ahmad Bethan mengatakan selama ini KONI selalu mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran sesuai alur APBD.
Sebelum melakukan pertanggungjawaban, pihak BPK juga melakukan audit.