Berita NTT
Kalangan Pelajar Paling Banyak Terjebak Aliran Menyimpang di Manggarai Barat
Dalam laporan Kesbangpol, aliran yang ada di Manggarai sebenarnya sudah lama dan dibawa oleh pasangan suami istri dari Negeri Tirai Bambu China
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Kesbangpol NTT menyebut ada aliran menyimpang yang terdeteksi. aliran sesat itu mengkontaminasi kalangan pelajar.
Dalam laporan Kesbangpol, aliran yang ada di Manggarai sebenarnya sudah lama dan dibawa oleh pasangan suami istri dari Negeri Tirai Bambu China. Aliran itu mengklaim sebagai jurus selamat yang turun setelah Yesus.
"Telah ditangani oleh pemerintah dan kepolisian setempat itu di Manggarai. Dan orang yang menyebar sudah diketahui dan sedang diobati. Sedang diproses dan ditelusuri sampai dimana penyebarannya," kata Kepala Kesbangpol NTT Yohanes Oktavianus, Jumat 19 Agustus 2022.
Dia menjelaskan, aliran kepercayaan itu berkembang di anak-anak sekolah terutama tingkat pelajar di sekolah menengah pertama dan Atas.
Oktovianus menyebut, aliran ini telah tersebar di beberapa wilayah lain seperti Sumba dan Alor.
Pemerintah dan aparat kepolisian setempat telah melakukan pengecekan untuk dilakukan penanganan.
Baca juga: Aliran Sesat Sasar Pelajar di Manggarai, Ini Penjelasan Kepsek SMKN 1 Langke Rembong
Pihaknya melakukan penelusuran agar aliran demikian tidak menyebar lebih jauh.
Kalangan pemuda menjadi rentan terprovokasi aliran yang dimaksud akibat kurangnya pengetahuan tentang keagamaan.
Paling banyak, menurut dia, penyebaran melalui media sosial. Pemuda yang minim pengetahuan keagamaan, akan mudah tergiring dan terjebak dalam aliran menyimpang ini.
Oktovianus mengaku, aliran yang ditemukan ini diketahui tidak memiliki tempat ibadah ataupun lokasi khusus menyampaikan aliran.
Untuk itu, pihaknya mengharapkan agar adanya kerjasama dari semua pihak termasuk masyarakat agar mengimbau anak muda khusus pelajar agar tidak terprovokasi dan tidak mudah mempercayai aliran yang dimaksud.
Jika masyarakat ada yang menemukan aliran demikian, maka bisa disampaikan ke keluarga atau orang tua uang bersangkutan.
Baca juga: Antisipasi Adanya Aliran Sesat, Kejati NTT Gelar Rakor
Namun, bila hal tersebut belum juga maksimal maka bisa melaporkan ke aparat kepolisian.
Untuk melacak keberadaan aliran ini, ia menyebut tidak bisa menggunakan ada dugaan.